Part 13

10.1K 851 28
                                    


'Bahkan jika seseorang melakukan kejahatan pada awalnya tapi ia menutupinya dengan perbuatan baiknya, maka akan seperti bulan setelah awan menghilang.'

.
.
.
.

"gomawo Jin Hee" ucap Jimin terdengar tulus.

Jin Hee merenggangkan jarak diatara keduanya dan menatap dalam mata Jimin.

"Aku tidak tahu harus merasa senang atau tidak" ucapanya lirih.

"Kenapa?"

"Aku yakin kau pasti tahu bagaimana rasanya memiliki anak dari seseorang yang tidak mencintaimu"

"Apa maksudmu?"

"Lupakan saja" Jin Hee menghapus airmatanya yang jatuh di pipinya.

"Jun Jin Hee" Jimin terlihat serius.

"umm"

"Aku mengerti perasaanmu. Tapi aku berharap kau bisa menerimanya"

"Tentu saja, ini anakku" Jin Hee tersenyum tipis sampai tak terlihat kalau ia tersenyum.

"Aku-" Jimin menghela nafasnya. "Aku juga akan menerimanya"

"Ini terdengar seperti aku hamil diluar nikah yang pada akhirnya Ayah anak ini baru mau mengakuinya" Jin Hee terkekeh ringan.

"Aku serius. Dan juga aku akan mencintaimu jika kau menginginkannya"

Jin Hee menaikkan alisnya menelisik. Kau membicarakannya seolah-olah aku mengejar-ngejarmu.

Jin Hee mempalingkan wajahnya dan tersenyum kecut.

"Cinta bukan sesuatu yang dipaksakan. Aku bisa mengurusnya sendiri."

Jimin menutup matanya dan mendesah. Ia menangkup tangan Jin Hee dan menggenggamnya.

"Aku tidak tahu bagaimana perasaanku. Yang jelas aku tidak ingin kehilangan kau. Aku ingin kau selalu disisiku." Kalimatnya penuh kejujuran.

"Kau egois. Kau tidak mencintaiku tapi kau menahanku untuk pergi."

"Lalu bagaimana perasaanmu padaku?" jawab Jimin cepat.

"Aku--" Jin Hee terlihat ragu "Kau sudah menyentuh hatiku Park Jimin" Jin Hee menggigit bibir bawahnya sendiri karena bergetar, ia menahan air matanya.

"Aku mencintaimu Jun Jin Hee"

"Tidak usah menghiburku" jawab Jin Hee dengan senyum simpulnya.

Jimin mendekatkan wajahnya dan ia mencium bibir istrinya lembut dan penuh kasih sayang. Ciuman yang sebelumnya belum pernah ia lakukan pada siapapun.

Jin Hee mulai tenggelam dalam sentuhannya, ia menutup matanya dan menikmatinya dan membalas ciumannya. Sejujurnya ia sangat merindukan sentuhannya.

...

Jimin membawa Jin Hee untuk  pulang kerumahnya lagi.
Saat dalam perjalanan mereka terlihat canggung dan terperangkap dalam diam.

Sesekali Jimin melirik kearahnya dari samping. Sedangkan Jin Hee ia hanya menutup matanya dan menyandarkan kepalanya kebelakang.

"Kenapa Jungkook yang membawamu kerumah sakit?" Tanya Jimin untuk membuang kesunyian.

"Dia menguntitku" jawabnya malas.

"menguntit?" tanyanya ulang. "Bagaimana bisa?"

"Dia memang seperti itu jika mengkhawatirkanku" Jin Hee membuka matanya dan melirik kearahnya.

TOO BAD BUT IT'S TOO SWEET [PJM Fanfict]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang