Special Part

14.5K 795 36
                                    


'Selama kau tidak mati, hidup Anda bukanlah sebuah akhir.
Mulailah buka lembaran baru setelah kau merasa terpuruk'
.
.
.
.

"Meskipun aku mengharapkan Canada atau Dubai tapi Venice cukup menarik" Jin Hee sedikit berbohong setelah mereka baru saja sampai disalah satu hotel yang akan mereka tempati untuk beberapa hari.

"Kita bisa kesana jika kau mau" jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya pada ponsel.

"Jinjja?" Jin Hee membulatkan matanya kegirangan dan tersenyum lebar. Mungkin ini salah satu kebahagiaan seorang wanita jika memiliki suami kaya, ia akan menuruti permintaan istrinya.

"Ya" jawab Jimin santai.

"Jimin ayo cepat kita tuntaskan Venice dan pergi ke Canada" Jin Hee menarik lengan Jimin mengajaknya keluar.

Jimin sedikit terkejut. Kenapa gadisnya jadi seperti ini?

"Bersantailah, kita baru saja sampai. Istirahat saja dulu"

"Aku mau sekarang" rengeknya.

"Kau ini kenapa sih?"

Perkataan Jimin barusan membuat Jin Hee tersadar dan sontak melepaskan tangannya. Aku kenapa jadi merengek seperti anak kecil padanya?

Jimin melangkah pergi ke kamar mandi manun di sela langkahannya ia tersenyum karena pikirnya kelakuan istrinya barusan itu sangat menggemaskan.

Sementara Jimin membersihkan diri, Jin Hee membereskan barang-barang yang ia bawa dengan sedikit cemberut.

Beberapa saat kemudian Jimin keluar kamar mandi dan melihat heran kearahnya dan menghela nafasnya. Ternyata dia masih punya sisi kekanak-kanakan.

"Cepat bersiap-siaplah dan ayo kita keluar" ucapnya sambil mengeringkan rambutnya yang basah.

"Tidak usah" jawabnya dingin.

"Kubilang cepat" ia melemparkan handuk yang tadi ia pakai untuk mengeringkan rambutnya kearah Jin Hee.
"Mandi dulu sana, kita tidak bisa keluar jika wajahmu seperti itu" Jimin tersenyum tipis dan membuka kopernya.

Jin Hee sepontan menangkup pipinya sendiri. Memangnya kenapa wajahku.

Sebetulnya memang tidak ada apa-apa dengan wajahnya. Hanya terlihat sedikit kusut tapi dia tetap cantik natural.

...

Jimin dengan setelan casualnya tidak seperti biasanya yang ia kenakan dengan suitnya kini ia memakai setelan yang membuatnya semakin tampan. Dan Jin Hee dengan dress berwarna pastel selutut yang sederhana namun membuatnya semakin cantik ditambah tata riasnya yang tipis itu membuatnya nyaris sempurna.

"Kita mau kemana?" Tanya Jin Hee dan meliriknya sekilas.

"Kita makan saja dulu, aku lapar" Jawabnya dengan tetap fokus pada jalanan.

"Baiklah aku juga sudah lapar" Ia mengelus perutnya yang datar.

Mereka memang belum makan sejak sampai di Venice.

Jimin tersenyum meliriknya. Hari ini dia melihat sesuatu yang berbeda dari istrinya. Dia manis.
"Aku tahu beberapa tempat restaurant yang enak disini"

Jin Hee menyipitkan matanya tidak percaya.

"Kenapa? kau tidak percaya padaku? Aku pernah beberapa kali kesini."

Jin Hee hanya menganggukan kepalanya.

Setelah mereka sampai disalah satu restaurant yang Jimin pilih. Mereka masuk dan makan malam bersama disana.

TOO BAD BUT IT'S TOO SWEET [PJM Fanfict]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang