47. Pertempuran di Siau Yau Kok

3.5K 54 0
                                    

Pemimpin Benteng Keluarga Bhe dewasa ini adalah Bhe Thoa Kun, yang mewarisi Benteng Keluarganya dari ayahnya yang bernama Bhe Kun. Ayahnya sendiri setelah menyerahkan Benteng Keluarga Bhe ini kepada Bhe Thoa Kun, sudah jarang menampakkan diri. Usianyapun saat ini sudah lebih dari 85 tahun, dan sudah lebih banyak beristirahat dan menyepi, terutama setelah istrinya meninggal 10 tahun berselang karena sakit dan usia tua.

Kematian istrinya telah memadamkan semangat kakek ini, kecuali melihat dan menghibur diri dengan cucu-cucunya. Bhe Kun sebenarnya memiliki 2 orang putera, tetapi putranya yang kedua, Bhe Houw Kun telah lama menetap di daerah Nan Cao, dekat Tibet karena menikah dengan seorang gadis disana, dan saat ini sudah mempunya usaha yang mapan disana. Karenanya saat ini tinggal Bhe Thoa Kun seorang yang menjadi sandaran dari Benteng keluarga Bhe ini.

Sementara Bhe Thoa Kun menikah di usia yang sudah sungguh lanjut, yakni di usia 42 tahun. Dengan istrinya, Wie Hong Lan, perbedaan usianya hampir 20 tahunan, dan pernikahan itu sendiri baru berlangsung setelah Bhe Kun menyepakati sebuah perjanjian dengan Wie Tiong Lan yang menjadi wali Wie Hong Lan sebagai satu-satunya keluarga terdekat.

Dan syukurlah, dari pernikahan itu lahir 4 anak, seorang anak perempuan anak kedua yang dinamai Bhe Bi Hwa, dan 3 anak lelaki yang masing-masing anak pertama bernama Bhe Kong, anak ketiga Bhe Houw dan anak keempat sesuai perjanjian dengan Wie Tiong Lan dinamai Wie Liong Kun. Anak tertua Bhe Kong saat ini sudah berusia 21 tahun, berturut-turut anak kedua berusia 18 tahun, anak ketiga berusia 15 tahun dan anak bungsu Wie Liong Kun berusia sekitar 5 tahunan. Semua anak-anak keluarga Bhe ini dididik langsung oleh ayah mereka, bahkan terkadang oleh kakek mereka dalam ilmu silat.

Benteng Keluarga Bhe terkenal di dunia persilatan karena menguasai Ilmu-Ilmu yang sangat lihay, terutama yang menggoncangkan dunia persilatan adalah ilmu khas mereka yakni Sin-coa-kun (Silat Ular Sakti), Siang-liong-pang (Tongkat Sepasang Naga), dan Yan Cu Hui Kun (Imu SIlat Sakti Burung Walet). Sebagai Pemilik Benteng, sudah tentu Bhe Thoa Kun sudah menguasai dengan sempurna ketiga Ilmu Keluarganya ini, yakni Ilmu Permainan Sepasang Tongkat Naga serta 2 Ilmu tangan kosong yang tidak kurang lihaynya.

Sementara anak pertamanya, Bhe Kong, juga sudah tumbuh menjadi calon pewaris Benteng Bhe dan bahkan sudah nyaris menyamai ayahnya karena dibimbing langung oleh kong-kongnya, pemilik Benteng Bhe sebelumnya. Karena tinggal mendidik cucu cucunya yang menjadi kesenangannya, maka wajar bila Bhe Kong dan juga Bhe Bi Hwa dan Bhe Houw tumbuh menjadi orang lihay. Terutama Bhe Kong yang memiliki bakat baik, sama baiknya dengan adik bungsunya. Hanya karena adik bungsu mereka memang akan dididik oleh Wie Tiong Lan, karena itu kakeknya di Benteng keluarga Bhe hanya mengajar dasar-dasar pergerakan Ilmu Silat.

Sementara Bhe Hujin sendiri, Wie Hong Lan, bukanlah orang yang menyenangi Ilmu Silat, meskipun dia pernah menerima beberapa pelajaran silat Bu Tong Pay dari paman kakeknya Wie Tiong Lan. Bhe Hujin sendiri, jauh lebih menyukai pekerjaan rumahan dengan mendidik anak-anak dan menyayangi mereka serta mengurus suaminya yang sangat mencintainya meski terdapat perbedaan usia hampir 20 tahun diantara mereka.

Justru karena kecintaan akan suami dan anak-anaknya, maka ketika mendengar ancaman terhadap Benteng Keluarga Bhe dari Thian Liong Pang yang didengarnya sangat kuat dan sadis, telah membuat Bhe Hujin nekad menulis surat kepada paman kakeknya yang diketahuinya sangat mengasihinya. Paman kakeknya ini adalah satu-satunya keluarga yang dimilikinya, yang sangat mengasihinya dan bahkan meminta salah seorang anaknya memakai She Wie.

Di dunia persilatan dewasa ini, terdapat 3 Benteng Keluarga terkenal, dan Benteng Keluarga Bhe merupakan salah satu dari ketiga Benteng Keluarga ternama itu. Benteng Keluarga Bhe terletak di sebuah lembah bernama Lembah Siau Yau Kok (Lembah bebas Merdeka), sebuah lembah yang agak misterius justru karena Pemilik Lembah yang jarang mau bergaul. Karena itu, juga teramat jarang tokoh persilatan yang menginjakkan kaki di daerah perbentengan keluarga ini. Kiri dan kanan lembah, adalah tebing-tebing yang tak terpanjat oleh manusia, sehingga pintu masuknya hanya mungkin dari depan dan belakang.

Kisah Para Naga di Pusaran BadaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang