Bab 6

1.8K 274 8
                                        

WARNING!! Cerita gakjelas, banyak typo, selamat membaca



"kenapa adikku selalu memandangi telapak tangannya? Apa terjadi sesuatu?" tanya Changwook. Sejak mereka memasuki mall, menonton bioskop, belanja dan sekarang berada di salah satu cafe yang menyediakan patbingsu kesukaan Jaejoong. Adiknya itu sesekali memandangi tangan kanannya membuat dirinya heran. Apa ada yang spesial dengan tangan kanan Jaejoong?

Jaejoong menatap hyung nya lalu tersenyum sumringah,"kurasa aku menyukai seseorang hyung" ucapnya santai. Diantara semua saudaranya, hanya Changwook yang tidak terlalu protektif dan selalu meluluskan semua permintaannya. Karena itu dia berani mengatakan yang sebenarnya

"benarkah? Siapa? Oh apa mungkin pemuda berkacamata yang terakhir kali aku liat mengantarmu ke gerbang sekolah?"

Jaejoong mendengus sebal,"Ya!"

"Yaaaaaa?!" Changwook mendelik kearah Jaejoong dan dibalas dengan cengiran lebar.

"aku tidak melarangmu, jadi jaga dirimu sendiri Jongie" nasihat Changwook, menatap adiknya dengan penuh rasa sayang. Mengeluarkan paperbag berwarna biru laut dan menaruhnya di depan Jaejoong

"aku membawanya kemarin dari Italia saat bertemu rekan bisnis. Dia mengatakan bahwa istrinya menyukaimu jadi dia memberikan sesuatu yang mungkin kau sukai"

Jaejoong menatap paperbag itu, dirinya mengangguk dan menaruhnya di kursi samping lalu kembali menikmati patbingsu miliknya.

"kenapa kau tidak membukanya?"

"aku akan memamerkannya di rumah nanti" ucap Jaejoong dengan senyuman liciknya. Changwook tertawa geli, mereka pun kembali menikmati patbingsu masing-masing.

Sekitar pukul sembilan malam Changwook mengantar Jaejoong pulang ke rumah sebelum dirinya terbang ke Paris. Sesampainya dirumah, Jaejoong mendapati Jeonghan yang tertidur di sofa ruang tengah bersama Hyunwo dengan televisi yang menyala dan Woobin yang baru saja keluar dari ruang penyimpanan anggur dengan memakai pakaian tidur berwarna biru muda. Melihat dari wajah Woobin, sepertinya dia baru saja menyelesaikan pekerjaan yang menguras otaknya. Terlebih kantung mata yang sedikit terlihat di wajahnya menunjukkan bahwa hyung nya sangat lelah.

Menyadari keberadaan Jaejoong, Woobin menyembunyikan botol anggur yang baru saja dia ambil di balik tubuhnya

"oh Jae kau sudah pulang? Apa Changwook langsung ke bandara?" tanya Woobin begitu Jaejoong sudah hampir mendekatinya

Jaejoong tersenyum lalu mengangguk, Hyung tertuanya memang menyukai minum, Jaejoong tau itu. Sudah berlangsung lama sejak pertama kali dirinya melihat Woobin mulai minum di kamar hyungnya. Semua saudaranya kecuali Taeyong mengetahui alasan kenapa hyung mereka seperti ini tapi mereka bersikap seolah mereka tidak mengetahui apapun, Woobin sendiri selalu minum jika semua keluarganya sudah tidur dan menyembunyikan jika saja ketahuan seperti sekarang karena dia tidak ingin adik-adiknya memiliki kebiasaan minum seperti dirinya. Dan setiap kali salah satu adiknya berada di situasi Jaejoong saat ini, mereka akan pura-pura tidak melihat apa yang Woobin lakukan.

"hyung kau ingin aku memotongkan buah? Aku membeli kiwi dan peach saat belanja tadi" tawar Jaejoong dan menjinjing kantong plastik berisi buah

"oke, aku akan ke kamar dulu selagi kau memotong buahnya" ujar Woobin dan berjalan menuju tangga sementara Jaejoong tersenyum kemudian berjalan ke dapur

Sebelum ke dapur, dirinya berbelok ke sofa dimana Jeonghan dan Hyunwo tidur. Lalu dengan santainya, dia mengambil dua kaleng soda yang masih dingin kemudian menaruhnya di perpotongan leher kedua makhluk itu. Jeonghan dan Hyunwo terbangun dengan wajah sangat terkejut dan bergerak-gerak seperti orang bodoh akibat sengatan dingin. Sebelum kedua orang itu sadar Jaejoong segera melarikan diri ke dapur.

Selang beberapa menit Jaejoong kembali ke sofa ruang tengah dengan membawa nampan berisi dua piring buah yaitu potongan kiwi dan peach. Woobin duduk di atas sofa dan Jeonghan serta Hyunwo duduk di karpet bulu dengan wajah masam. Begitu Jaejoong meletakkan nampannya, Jeonghan menatap tajam Jaejoong dengan penuh dendam

"kau!!!! Apa kau ingin membuat kami mati muda???" teriak Jeonghan yang hanya dibalas hendikan bahu oleh Jaejoong yang justru membuat namja berambut indah itu berdiri dan mengambil bantal sofa lalu melemparkannya ke arah Jaejoong dengan sangat keras. Woobin dan Hyunwo terkejut dengan kejadian yang baru saja terjadi, melihat adiknya akan membalas Woobin segera meraih tangan Jaejoong dan menariknya duduk di sampingnya

"apa kalian tidak bisa sehari tanpa bertengkar?"

"apa kali ini kau akan membelanya? Dia yang tidak sopan!!" teriak Jeonghan tidak terima saat Woobin menatapnya seolah dia yang bersalah. Bukan hanya Hyunwo yang terkejut dengan reaksi Jeonghan tapi Jaejoong sang pelaku juga sangat terkejut, tidak biasanya adiknya mudah marah seperti ini.

Woobin menghela nafas,"Jae minta maaf, kau tidak seharusnya bercanda melewati batas" ujar Woobin tapi tiba-tiba Jeonghan berdiri lalu pergi meninggalkan ruang tengah menuju kamarnya tanpa sepatah kata pun.

"Hyunwo-ya apa terjadi sesuatu di klub?" tanya Jaejoong. Hyunwo menggeleng tidak tau kemudian mengambil buah kiwi lalu melahapnya. Tidak ingin berpikir yang aneh-aneh Jaejoong pun ikut mengambil buah yang dia potong.

TBC



pasti pada mikir 'eh apaan nih pendek banget kmvret' 'udah update lama, pendek, yunjaenya dikit lagi' wkwk maaf ya minggu ini saya bakal update 2 chap sekaligus jadi jangan bully saya. makasih buat yang suka ceritanya terkhusus buat yang komen dan vote wehehe oh iya covernya ini gak official *yaela official wkwk* karena bingung jadi saya sementara pake cover single nya blackpink sampai saya menemukan cover

Prince(?)ss and 7 KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang