Dua

166 48 5
                                    

"Biarlah tetap seperti ini. Dengan semua kepura-puraanku tidak mencintaimu, walau sakit kurasa saat melihatmu bersamanya. Tapi kembali lagi, apa aku punya hak untuk melarangmu? Jadi tetaplah seperti ini, dengan aku menjadi pemuja rahasiamu. Hingga perasaanku habis dimakan sang waktu."

-0-

Della POV

Kring kring!
Kantin. Disinilah aku sekarang bersama para sahabat ku.

Oh ya kita belum perkenalankan? Namaku Adara Fredella Agler. Mommyku bernama Myesha Adela Aldric/Agler, Daddyku bernama Hafiz Reynand Agler, sedangkan kakakku bernama Adelia Adora Agler.

Aku mempunyai sahabat yang bernama Adia Adelle Prasaja yang biasa di panggil Adia, Chavali Rahmatiani Aldari yang biasa di panggil Chavali, Abshari Angela Aditya *dia cewe loh* yang biasa di panggil Angel, Arundati Adena Adriell yang biasa di panggil Dena, dan satu lagi Amzar Amzari Adolfo yang biasa dipanggil Amzar.

Yap Amzar adalah sahabat laki-lakiku satu-satunya. Kami semua sudah bersahabat sejak kecil di karenakan orang tua kami juga sudah bersahabat lama.

Terkadang memang Amzar selalu di hina bila ia bermain bersama kami, tetapi dia tidak mengambil pusing masalah itu, karena menurut dia sahabat tidak memandang jenis kelamin, melainkan sahabat adalah orang yang selalu ada dimana saat kita susah maupun senang.

Apa kalian pernah berfikir? Apakah Amzar tidak pernah menyukai salah satu diantara kami? Jawabannya pernah.

Karena dia pernah menaruh hati ke Angel, tetapi dia menepis semua perasaan itu karena ia takut kalo persahabatan yang sudah mereka bangun bersama selama bertahun-tahun akan hancur karena masalah percintaan.

Sudah kenalkan denganku? Jawabannya kalian belum mengenalku sepenuhnya.

Kalian juga belum tahu bagaimana nasib percintaanku. Yap aku pernah menyukai seorang laki-laki, dia adalah temanku saat aku bersekolah di bangku SMP.

Aku sudah menyukainya sejak kelas 1 SMP tetapi dia meresponku dengan kecuekkannya yang membuatku menyerah, tetapi itu memang bukan kesalahannya tetapi itu adalah kesalahanku yang sudah menyia-nyiakannya.

Kalian ingin tau dia siapa? Dia adalah Gibran Arsenio A. kalian bisa memanggilnya Gibran. Kalian ingin bertanya A-nya itu apa? Aku sendiri pun tidak mengetahuinya.

Bhaks, mungkin dulu kami saling suka tetapi dangan bodohnya aku melepaskannya hanya demi temanku yang menyukainya dan membuat dia membenciku mungkin bukan kata benci yang cocok untuk mendeskripsikannya melainkan kata kecewalah yang pantas untuk di deskripsikan.

Dengan itu aku membenci yang namanya percintaan, bukan membenci sebenarnya, aku cuma takut untuk memulainya lagi..

Orang yang dulunya mencintaiku akan membenciku oh bukan benci tapi kecewa sama seperti dia.

Aku takut untuk yang namanya memulai suatu hubungan. Kalian juga berfikir apa ada yang pernah meminta kepadaku untuk menjadi pacarnya? Iya itu pernah tetapi lagi-lagi aku mengecewakannya karena aku menolak ajakannya dan akhirnya aku tidak pernah dekat lagi dengan teman-teman laki-lakiku terkecuali Amzar.

"Woyy! Kenapa bengong? Lagi mikirin apa hayo?! Jangan mikirin yang iya-iya, umur lo masih dibawah umur Dell. Apa jangan-jangan lo lagi mikirin masalah tadi pagi yang gara-gara pipi lo di cium sama siapa tuh namanya?" Tanya Adia kepada Chavali yang duduk di sebelahnya. Yap aku sudah memberitahukan kepada sahabat-sahabatku tentang masalah tadi pagi.

"Abid dia!! Lo mah udah cerewet pelupa pula sama nama orang" Ucap Chavali dengan jengkelnya.

"Yaudah sih kan cuma nanya" Jawab Adia dengan cueknya, dan langsung menghadap ke gue lagi. "Ya kan ya kan? Lo masih mikirin masalah tadi pagi? Cieee, kayanya bentar lagi ada yang ga jomblo nih.." Lanjutnya dengan nada meledek.

"Apaan sih? Gue ga lagi mikirin masalah tadi pagi bahkan gue udah ga mau inget masalah itu, kenapa sih kalian selalu ngungkit. Gue jadi keselkan gegara nginget masalah tadi pagi!" Ucap Della dengan kesal.

"Ya maaf sih Del, lagian kita perhatiin lo belakangan ini jadi suka ngelamun? Kenapa ada masalah? Biasanya kalo ada masalah lo langsung cerita ke kita-kita deh" Jawab Adia tak kalah kesalnya.

"Udah kenapa! Kalian masih mau beragumen begitu? Kita kapan mesen makannya? Lo semua mau pesen apa? Biar gue pesenin" Ucap Amzar menengahi. Beginilah sifatnya, Amzar adalah orang yang paling dewasa di antara kami. Dia banyak penggemar? Tentu! Tetapi dia masih belum ingin menjalin hubungan dengan para gadis-gadis yang menggilainya. Kenapa? Katanya sih cinta itu ribet!

"Gue pesen bakso sama jus jeruk deh" Jawab Angel yang sedari tadi diam sambil menyimak apa yang di bicarakan oleh para sahabatnya bersama dengan Dena.

"Kita-kita samain aja ya biar ga ribet" kata Dena yang kami jawab dengan anggukkan.

Seperginya Amzar untuk memesan makanan kami dan untuknya tentunya. Tiba tiba ada yang duduk di meja yang sama bersama kami. Yap siapa lagi kalo bukan cowo ngeselin itu dengan dua cowo yang baru gue lihat sekarang ini.

"Hai? Boleh gabung ga? Semua meja udah penuh tinggal meja kalian yang kesisa 4 kursi" Ucap salah satu lelaki tersebut yang lumayan tampan tetapi lebih tampanan abid tentunya. *ehh

"Boleh kok boleh, ini juga tempat umum jadi ga ada hak kita untuk ngelarang kalian untuk makan disini kan? Ya ga del?" Ucap Chavali sambil menengok ke arahku.

"Lah kok tanya gue sih? Terserah lah, kata lo juga ini tempat umum yang berarti bisa di tempattin siapa aja." Jawabku dengan kesal atas pertanyaan yang hanya di lontarkan untukku.

"Okok makasih. Ohh iya kenalin nama gue Mahanipuna Adinata Fairuz kalian bisa panggil gue Nata" Ucap cowo yang satu lagi yang ternyata bernama Nata.

"Kalo gue Bima Agustin bisa di panggil Bima" Ucap cowo yang pertama tadi.

"Kalo gue kalian pasti taukan siapa? Ya masa temen kalian ini ga ngasih tau nama gue pass cerita-cerita tentang gue gituu" Ucap Abid dengan geernya.

"Cihhh apa-apaan lo? Pen banget apa gue cerita-cerita ke sahabat gue tentang lo? Jangan kepedean deh" Ucap Della kesal.

"Ah boong tuh, kita tau kok lo siapa, lo Abid kan? Della juga sering kok cerita-cerita tentang lo katanya lo ituu... Aww" Ucap Dena sambil meringis karena pukulanku terhadap kepalanya. Dan langsung membuat mereka semua tertawa kecuali aku.

TBC (:
Jangan lupa Vote, comment and kasih saran yap!!
Love you all!

AidahFebriyani (:

Regrets LateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang