Tujuh

88 36 3
                                    

"Cowok yang sayang sama kamu itu gak akan pernah tega liat kamu menangis. Secepatnya dia akan mengubah tangisan kamu menjadi sebuah senyuman."

-0-

Akhirnya kami semua bergegas menuju ke rumah sakit Airlangga. Abid? Setelah sampai di parkiran tadi dia langsung pamit untuk duluan, di karenakan dia ingin mengambil barang-barang yang di perlukan mamahnya saat di rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit kami langsung menuju ruangan tempat mamahnya Abid di rawat. Setelah mengucapkan salam dan di jawab oleh orang-orang yang berada di dalam ruangan tersebut, kami langsung masuk kedalam ruangan tersebut.Ternyata disana terdapat mommy dan daddy beserta papahnya Abid yang sudah tiba di Jakarta pada pukul 09.00 tadi.

Della yang melihat ada daddynya disana memberengut kesal. Untuk apa mommynya meminta untuk di jemput sedangkan daddynya saja sudah ada bersama mommy.

"Mom, kalo daddy ada disini buat apa mommy suruh aku jemput mommy?" Ucap Della setelah bersalaman oleh orang tuanya dan orang tua abid.

"Tujuan kamu kesini cuma buat jemput mommy?" Tanya mommy sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Bukan sih, aku juga mau jenguk tante.." Ucap Della terhenti karena dia tidak tau siapa nama mamahnya Abid.

"Tante Adriana, panggil aja itu sayang" Seolah tau apa yang sedang di fikirkan oleh Della, akhirnya mamahnya Abid menyebut namanya.
Yap nama mamanya Abid adalah Adriana Aznii Aharon/Abraham.

"Kalo om panggil aja om Abraham" Ucap papahnya Abid sambil tersenyum. Achmad Albert Abraham, nama yang sudah tidak asing lagi bagiku. Di karenakan perusahaan mommy dan daddy sedang ingin berkerja sama, dengan perusahaan om Abraham.

"Nama saya Adara Fredella Agler om, om sama tante bisa panggil Della" Ucap Della sambil tersenyum manis.

"Om sama Tante juga sudah tau, Abid sering cerita tentang kamu, katanya kamu gadis yang aneh, keras kepala, cantik tapi sayang cueknya itu ga ketulungan. Tapi sekarang Om liat kamu beda banget dari apa yang sudah di bilang Abid kepada kami" Ucap Om Abraham yang membuatku tersipu.

'Eanjir Abid apa-apaan sih? Kok pake cerita tentang gue segala, yang jelek-jelek lagi. Guekan pura-pura kalem biar image bagus. Ah emang Abid sialan' Ucap Della dalam hati sambil menggerutu.

"Hahaha tapi apa yang di bilangin Abid bener kok Om. Della emang gitu aneh, keras kepala, tapi yang paling susah di hilangin tuh ya cueknya. Della orangnya cuek banget sampe kalo ada yang mandang Della itu ngeri sendiri, walaupun paras Della cantik sih" Ucap Adia sambil tertawa bersama seluruh orang yang berada di ruangan kec aku.

'Adia sialan, ga bisa apa jaga image sahabatnya dikit. Ini malah diumbar. Kampret emang Adia' Ucap Della lagi dalam hati.

"Serius? Wkwk tapi gapapa lah cuek dari pada murah ya kan?" Ucap Bima sambil tertawa juga.

"Ish apaan sih kalian, kenapa ngeledekkin gue mulu? Ga cape apa?" Ucap Della sambil memberengut. Sesaat setelahnya semuanya terdiam, bukan terdiam melainkan menahan tawa karena melihat Della yang memberengut dengan lucunya.

Tok! Tok! Tok!
Seseorang mengetuk pintu kamar ruangan tersebut, dan ternyata itu Abid. Dengan setelan santainya, sambil membawa tas perlengkapan yang di butuhkan mamahnya.

"Assalamu'alaikum" Ucap Abid yang langsung kami semua jawab. "Maaf telat tadi jalanan lumayan macet" Lanjutnya sambil bersalaman kepada kami semua.

'Sopan banget' Ucap Della di dalam hati mengagumi kesopanan Abid.

-0-

Sedari tadi, sehabis kami semua makan di kantin rumah sakit Airlangga. Kami masih saja belum menyelesaikan canda tawa kami, sampai kami sadar bahwa sekarang sudah larut malam, tepatnya pukul 21.10 dan akhirnya semua berpamittan pulang kecuali aku yang memang membawa mobil sendiri. Soal Angel akhirnya setelah sedikit perdebattan tadi akhirnya Angel mau pulang bersama Amzar. Ya Amzar menepati janjinya untuk menjenguk mamahnya Abid walaupun sedikit terlambat.

'Gue takut pulang sendiri, apalagi ini udah malem. mommy sama daddy udah pulang dari tadi lagi, gue pulang sama siapa? Mereka semua juga udah pulang' Ucap Della dalam hati sambil bergerak gelisah.

"Lo ga pulang?" Tanya Abid karena melihat Della yang terlihat bergerak gelisah.

"Gu.. Gue takut pulang apalagi ini udah malem banget" Ucap Della sambil menggigit bibir bawahnya di karenakan rasa gugup yang menghampirinya.

"Gue juga ga bisa ninggalin mamah sendiri, apalagi papah bilang dia baru kesini lagi besok. Terus gimana? Lo mau tidur disini? Tapi gimana sekolah lo?" Tanya Abid lagi.

"Gapapa gue nginep disini? Masalah sekolah juga, gue bawa baju ganti sama baju seragam buat besok, soalnya emang udah kebiasaan gue sih bawa baju ganti sama baju seragam besok, takut misalnya gue nginep di rumah temen" Jawab Della masih terlihat gugup.

"Oh ok ok siip" Ucap Abid. "Lo tidur di sofa panjang aja, gue tidur di single sofa" Lanjut Abid.

"Ok makasih ya bid, gue izin dulu ke nyokap bokap gue" Ucap Della sambil mengirimkan pesan kepada orang tuanya.

"Okok Masama" Ucap Abid sambil mencari posisi nyaman untuk ia tidur.

"Good Night Fred" Lanjut Abid sambil menutup matanya, yang membuat Della tersipu.

"Good Night juga bid" Jawab Della dan mulai memasuki alam mimpinya.

TBC (:
Harap hargain cerita saya ya❤️
Jangan lupa Vote, Comment, and kasih saran..
Love You guys!
AidahFebriyani💛

Regrets LateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang