Sepuluh

73 28 0
                                    

"Aku ga mau ada orang lain yang kamu sayangi melebihi aku"

-0-

Setelah melewati waktu panjang kemarin. Sekarang Della dan Abid sudah siap untuk berangkat bersama ke sekolah. Di perjalanan keheningan mulai menyergapi mereka, entah apa yang salah sekarang. Di antara keduanya enggan untuk memulai pembicaraan.

15 menit berlalu, akhirnya mereka sampai di parkiran sekolah yang sudah ramai oleh anak-anak yang baru saja datang dan enggan beranjak untuk pergi ke kelas, melainkan berkumpul dahulu di lapangan parkir bersama teman-temannya.

"Bid? Gu.. Eh aku belum siap buat cerita ke sahabat-sahabat aku, kalo kita udah menjalin hubungan" Ucap Della berterus terang sambil memainkan kuku-kukunya karena ke gugupan menyergapinya.

"Yaudah ga usah bilang sekarang, masih banyak waktu kok buat kita bilang ke temen-temen nantinya. Kalo kamu udah siap, kamu tinggal bilang ke mereka. Terus juga kalo lagi sama mereka berlaku biasa aja kaya dulu sebelum kita jadian" Ucap Abid sambil sedikit mengacak rambut Della.

"Iya deh kalo gitu" Ucap Della sambil membenarkan tata letak rambutnya.

"kamu mah udah tau susah biar buat rambutnya rapi, malah kamu acak-acak" Lanjut Della sambil memberengut kesal.

"Maaf-maaf lagian kamu gemesin banget sih" Ucap Abid sambil mengerling jahil.

"Masih pagi, ga usah gombal. Di gombalin pagi-pagi tuh bikin enek tau" Ucap Della sambil menjulurkan lidahnya. Dan mereka berdua pun tertawa, entah apa yang lucu menurut mereka. Setelah Abid bisa mengontrol tawanya dia pun tersadar bahwa sedari tadi mereka berdua masih berada di dalam mobil.

"Mau tetep di dalam mobil, apa mau keluar nih?" Tanya Abid.

"Ya ampun baru sadar kalo ternyata kita masih di dalem mobil" Jawab Della sambil nyengir dan langsung keluar dari mobil di susul Abid.

Setelah mereka berdua keluar dari mobil, mereka melihat mobil yang biasanya di pakai oleh Nata baru saja memasuki halaman parkir. Dan mereka berdua pun menghampiri mobil Nata yang sudah terparkir rapi oleh mobil-mobil siswa-siswi yang lainnya.

"Woy!" Ketok Abid dari luar jendela mobil Nata. Dengan kesal akhirnya Nata pun keluar dari mobilnya.

"Apaan sih bid?! Lo mah masih pagi udah bikin orang kesel aja. Kaget anjir gue tadi pas lo ngetuk pintunya, kenceng banget lagi" Ucap Nata setelah keluar dari mobil, dengan sedikit menggerutu.

"Lagian lo di dalam mobil lama banget, ngapain sih elah? Lagi deket sama cewe ya? Siapa nih siapa?" Goda Abid sambil tertawa.

"Gue lagi mainan HP, tadi ada telfon dari nyokap pas gue lagi di jalan eh pas mau di angkat mati. Jadi yaudah pas udah nyampe gue langsung mau telfon eh malah ada pengganggu" Jawab Nata sambil mencibir.

"Nyokap lo kenapa? Tumben nelfon pagi-pagi gini, perasaan tadi pagi juga ketemu dah" Tanya Abid heran.

"Nanti pulang sekolah gue disuruh ngambil laundry baju, tadi nyokap sebenernya mau bilang langsung tapi ke lupaan" Jawab Nata.

"Ga inget apa ada orang selain kalian disini?" Ucap Della sambil cemberut.

"Eh Della, lo sama Abid duluan aja ke dalem, gue lagi nungguin orang soalnya" Ucap Nata.

"Yaudah kalo gitu gue sama Della ke dalem duluan ya! Bye bule!" Ucap Abid sambil menggandeng Della.

"Ngaca kambing! Lo juga bule! Sono-sono pergi" Ucap Nata dengan kesal, karena sedari dulu dia tidak suka di panggil bule walaupun memang dia mempunyai darah keturunan luar dari ayahnya.

"Muka gue tapi muka asia ya" Ucap Abid sambil berlari pergi dengan menggandeng tangan Della.

Setelah mereka berdua sampai di koridor, mereka berduapun tidak melepaskan genggaman mereka satu sama lainnya. Banyak sekali yang menatap mereka dengan heran, apalagi para fansnya Abid yang sangat fanatik.

Banyak sekali berbagai cibiran yang hinggap di pendengaran Della.
'Dasar cewe murahan' 'Abid kok jahat sih sama gue' 'Abid selingkuhin gue omg!' Seperti itulah contoh-contoh cibiran yang di lontarkan mereka terhadap Della dan Abid.

"Jangan dengerin perkataan mereka, mereka cuma sirik aja sama kamu. Kita berdua yang ngejalanin bukan mereka, mereka nanti yang bakalan nonton kisah percintaan kita Fred" Ucap Abid sedikit berbisik untuk menenangkan Della.

Dan sampailah mereka di depan ruang kelas Della yang sudah di isi oleh lumayan banyak teman-teman Della yang sedang berkumpul entah sedang bergosip ataupun yang lainnya.

"Belajar yang rajin, jangan nakal sama guru!" Ucap Abid sambil mengacak-ngacak rambut Della lagi.

"Abid mah!" Ucap Della sambil membenarkan rambutnya. Dan Abid langsung kabur dengan tawanya yang terbahak-bahak.

TBC (:
Jangan Lupa Vote, Comment and Sarannya!
Hargailah karya orang jika anda ingin karyanya dihargai oleh orang lain!
AidahFebriyani.

Regrets LateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang