"Dalam mayoritas hidup kamu, aku hanya sebagian kecil dari apa yang ada di prioritasnya. Aku bukan prioritas utama, hanya sebagian dari sesuatu yang kadang-kadang kamu butuhkan. Awalnya bagiku tak masalah apa-apa. Masih bisa aku terima setiap perlakuan kamu. Setiap sikap kamu yang acuh tak menentu.
Aku sendiri tidak mengerti apa yang terjadi di hubungan kita, selalu saja ada hal yang membuat kamu berubah. Sikap kamu yang tiba-tiba tidak peduli, membuat aku merasa "ah,mungkin perasaannya sudah tidak untukku lagi". Apa yang aku pikirkan ini benar? :-(
Aku hanya berharap, jika memang hatimu sudah tidak untukku, kamu katakan yang sejujurnya, jelaskan padaku agar aku tidak lagi membuat beban untukmu. Aku juga tidak ingin berharap pada hati yang kosong. Aku juga lelah menjaga hati yang tidak ingin untukku jaga.
Selama ini aku selalu memaafkanmu untuk semua hal yang kamu lakukan dibelakangku. Mungkin kamu tidak merasa salah dengan semua itu, karna kamu tidak pernah mau disalahkan. Aku hingga saat ini masih mampu memaafkanmu, mampu menerima semua kekuranganmu. Meskipun terkadang aku tidak dapat lupa dengan sakit yang pernah ku dapat. Tapi karena itu adalah Kamu, aku ingin mengubur semua sakit itu, selama kamu selalu untukku. Perasaanku yang begitu berlebihan ini yang membuat aku bertahan hingga sekarang. Aku selalu berfikir bahwa suatu saat nanti kamu akan menyadari sebuah ketulusan dari hati seseorang.
Aku tidak akan meminta untuk menjadi prioritas utama dalam hidupmu, cukup menjadi seseorang yang selalu kamu anggap ada didalam hatimu" -curcolkan😂-0-
Besok hari pertama. Baru hari pertama ya? Kenapa gue udah ragu sama tantangan ini? Kenapa gue jadi takut begini? Takut kalau gue bakalan jatuh cinta duluan sama dia? Takut kalau gue gagal dalam tantangan kali ini, dan dianggap cemen oleh para sahabat gue? Bukan! Bukan itu! Gue cuma takut buat seseorang kecewa lagi karena gue.
Tok! Tok! Tok
"Siapa?" Ucapku dengan kesal karena petang-petang begini ada yang mengganggu waktu luangku. Yap para sahabatku sudah pulang sejak jam 15.30 tadi. Tentang Amzar? Tadi dia mendapatkan giliran eskul basket, jadinya tidak bisa ikut berkumpul bersama kami.
"Di luar ada tukang bengkel, kamu lupa ngambil mobil kamukan? Sana cepet bayar abangnya nungguin di luar, mobil kamu juga udah ada di garasi. Ini kunci mobilnya" Jawab kak Adel sambil membuka pintu kamarku dan menaruh kunci mobil di atas meja belajarku.
"Oh iya, Della lupa ngambilnya" Ucapku dengan cengiran, Della langsung mencari dompetnya dan lekas turun ke bawah sambil berlari, yang langsung di peringatkan oleh kak Adel untuk tidak berlari-larian di tangga.
-0-
"Maaf bang, saya lupa ngambil mobil saya, soalnya tadi teman-teman saya pada main kesini. Oh iya, semuanya berapa ya?" Ucap Della bertanya.
Setelah tau berapa yang harus di bayarnya, Della pun mengambil uangnya di dompet dan mengasihkan uangnya ke abang bengkel tersebut.
Setelah itu abang bengkelnya berlalu pergi setelah mengucapkan kata terima kasih kepada Della.
-0-
"Della makan malam dulu, sayang" Ucap mommy saat melihatku melewati meja makan.
"Eh iyaa mom" Jawabku yang sebenarnya aku sedang malas sekali makan malam.
Aku berjalan dengan malas ke arah bangku yang terdapat disamping kak Adel. Dan makan malam pun terjadi dengan keheningan karena daddy selalu melarang 'kalau makan tidak boleh sambil berbicara'
Selesai makan malam kami semua berbincang-bincang di ruang keluarga. Dan aku pamit untuk tidur dan menyiapkan peralatan sekolah untuk besok di karenakan sudah larut malam.
-0-
"Della bangun kebo! Woyy! Perlu kakak siram ya? Cepet bangun kenapa?!" Suara kak Adel menggelegarkan kamarku.
"Iya iya, mommy kemana? Biasanya mommy yang bangunin Della" Ucap Della sambil menyingkap selimutnya dan langsung bersender kepada kepala ranjang.
"Kamu sih kebo! Tadi tuh istrinya pak Abraham masuk rumah sakit, terus pak Abrahamnya lagi dines ke luar, terus juga mereka disini belum ada supir sama pembantu and then abid anaknya minta bantuan kesini buat mommy jagain mamahnya di rumah sakit karena dia maksain buat sekolah" Jawab kak Adel panjang lebar.
"Oh gitu" Ucapku yang langsung bergegas masuk ke kamar mandi untuk melakukan rutinitas utamaku setiap pagi dan membuat kak Adel kesal karena jawaban panjang lebarnya hanya dibalas dengan jawaban singkat.
-0-
"Gila gue kaget anjir, baru masuk 2 minggu udah ulangan harian aja. Gurunya ngejar target banget, mana gue belum belajar, pasrah gue sama nilai gue nanti" Kesal Adia karena ulangan harian mendadak tadi.
"Sama di sama, gue ga ngerti, ga hafal rumus. Parah banget ini nilai gue pasti" Jawab Chavali.
"Nyantai si elah, emang tadi yang ke ribettan lo berdua doang apa? Hampir semuanya juga kaget kok. Jadi jangan takut kalo misalnya remed paling juga bakal remed semua" Ucap Della dengan santainya.
"Lo yakin? lo remed? Otak lo kan otak yang enggak bisa di ukur kemampuannya" Tanya Chavali kepada Della, " Apa banget sih? Lebay deh lo" Ucap Della.
"Dell? Ada Abid! ini hari pertama lokan? Buat ngejalanin tantangan dari kita-kita?" Ucap Angel sambil melihat ke arah belakangku yang memang aku sedang membelakangi pintu kantin dan membuatku langsung melihat ke arah belakangku.
'Semoga gue bisa! Semoga gue ga ngecewain seseorang lagi!' Ucap Della dalam hati
TBC (:
Hallo! Jangan lupa vote, comment and sarannya ya!
Love love💗
AidahFebriyani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regrets Late
Teen FictionPenyesalan adalah sebuah kata yang terbilang singkat, tetapi mempunyai arti yang sangat menohok hati. Kenapa rasa penyesalan selalu datang terlambat? Apakah disetiap penyesalan kita akan mendapatkan kesempatan kedua? Mungkin kesempatan kedua itu mem...