[ROMANCE-FANTASY] BLoved [PART 2]

591 23 0
                                    


Aku membuka mataku, suasana hangat menyelubungi ruangan yang sedang ku tempati. Bau dari kayu bakar khas pedesaan menyengat membaui hidungku. Perlahan aku bangun dan melihat kesekelilingku, rumah? Kastil? Tunggu dulu, aku tahu tempat ini.

Kastil Arschigna. Bagaimana aku bisa sampai disini? Aku menoleh kesamping kanan ranjang yang aku tempati. Ketua kelas? apa yang terjadi sebelumnya? Aku tidak ingat apapun, perlahan aku mendengar suara langkah kaki yang semakin mendekat.

Ngikk

Suara khas dari pintu kayu tua yang dibuka. Dari balik pintu muncul seorang gadis kecil memakai gaun bergaya victoria dengan sanggul khas yang membuatnya Nampak seperti boneka porselen. Dia adalah Arschigna, vampire berumur ratusan abad yang terjebak ditubuh berumur sepuluh tahunnya.

“Kau sudah sadar?” ucapnya.

“Apa yang terjadi padaku?” tanyaku pada Arschigna.

“Scheryl membawamu kesini,” jawabnya.

“Dimana scheryl sekarang?” tanyaku.

“Aku memintanya dan Tarrent mencarikanku setangkai bunga Leontopodium yang hanya ada dipegunungan alpen.”

“Bunga Edelweis asli? Untuk apa kau menyuruh mereka mencari itu?” tanyaku semakin tidak mengerti.

“Kau tahu? Bunga Edelweis disimbolkan sebagai bunga keabadian. Kita juga adalah makhluk abadi, lalu apa yang ingin aku lakukan dengan bunga itu? Aku ingin kau mengingat apa yang sudah terjadi padamu dan orang ini sebelum kau menjadi vampire,” ucapnya.

“Maksudmu? Sebelum aku menjadi vampire. Itu artinya orang ini belum terlahir didunia kan?” tanyaku lagi.

“Reinkarnasi.”

“Reinkarnasi?” ulangku.

Arschigna mengangguk kemudian dia duduk dikursi dekat ranjangku.

“Kau masih memiliki harapan untuk mati, untuk mengakhiri semua penderitaan yang telah kau alami selama ini. cintamu yang akan membunuhmu, membawa sejuta pedih bersamamu, menusukkan duri tajam tepat dijantungmu, membuat jantungmu kembali berdetak dan berhenti berdetak dalam hitungan waktu,” ucap Arschigna.

“Cintaku? Siapa yang kau maksud?” tanyaku.

“Laki-laki yang berada disampingmu, kau sungguh melupakan wajahnya?” tanyanya lagi.

Aku menoleh menatap menelusur keseluruh lekukan wajah Ketua kelas. aku tidak mengingat apapun, aku tidak bisa mengingat sedikitpun tentangnya. Bahkan fakta bahwa dia pernah menjadi cintaku dimasa lalu? Atau dia adalah reinkarnasi dari cintaku dimasa lalu? Aku tidak mengerti tentang itu.

“Aku mengenal vampire sepertimu, Drenhaird Mornanger. Dia mengalami hal yang sama sepertimu. Dan kau juga memiliki kesempatan yang diinginkan oleh semua vampire didunia. Keinginan untuk menghadapi kematian,” jelasnya.

“Aww,”

Aku dan Arschigna menoleh kearah ketua kelas yang terbangun sambil memegangi kepalanya.

“Aku harap ini berhasil,” ucap Arschigna.

“Dimana aku?” tanyanya.

“Ketua kelas kau tidak apa-apa?” tanyaku.

“Marry-jane Mcarthur? Dimana kita?” tanyanya.

Aku membelalakan mataku tidak percaya. Bagaimana mungkin ketua kelas tahu nama asliku, Arschigna tersenyum menatapku yang masih memiliki berjuta pertanyaan didalam kepalaku.

“Aku mengembalikan ingatannya diwaktu tepat sebelum dia mati. Sebelum dia bereinkarnasi, ini akan lebih mudah jika kau ingat sesuatu. Kita harus menunggu Tarrent dan Scheryl kembali agar aku bisa membuatkanmu ramuan khusus,” ucap Arschigna.

FRASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang