Part 17

2.3K 256 36
                                    


"Mwo?".

Naeun sangat terkejut akan ucapan dokter bernama luhan itu, istri myungsoo? Kapan ia menikah dengannya?

"Sekarang aku berada dimana? Lalu dimana myungsoo?". Tanya naeun segera, membuat luhan menatapnya sambil memasang wajah sendu.

"Sekarang kau berada di beijing Sedangkan Myungsoo, dia belum juga sadarkan diri". Ucap luhan membuat naeun tersentak lalu menatapnya penuh tanda tanya.

"Myungsoo mengalami kecelakaan bersamamu". Lanjutnya membuat pertanyaan naeun terjawab sudah.

Tapi bagaimana myungsoo bisa mengalami kecelakaan? -Naeun.

"Katakan dimana myungsoo sekarang dirawat?". Tanya naeun sambil memegangi lengan luhan, memohon untuk memberitahunya.

"Nona kau belum bisa mene-".

Ibu myungsoo masuk dan membuat luhan memotong ucapannya. "Kau bisa menemuinya sekarang, ikut aku".

Naeun mengangguk lalu mengikuti langkah ibu myungsoo dengan langkah pelan.

"Mengapa kau lama sekali, cepat". Bentak ibu myungsoo menarik kasar lengan naeun, membawanya segera menuju sebuah ruangan.

Setelah memasuki ruang rawat itu, ibu myungsoo menghempaskan lengan naeun membuatnya hampir terjatuh.

"Rawat anakku dengan baik, kau harus jadi istri yang baik untuknya, son naeun". Perintah ibu myungsoo menekan kata-katanya.

"Tapi aku bukan istrinya, aku mohon biarkan aku kembali ke korea". Mohon naeun menghampiri ibu myungsoo sambil menangis.

"Kau akan jadi istrinya, kau juga sedang mengandung darah dagingnya, kau takkan ku biarkan kembali ke korea". Timpal ibu myungsoo ketus sambil melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu.

"Oh ya bersihkan tubuh myungsoo, lakukan saja dan jangan banyak bicara".

Ibu myungsoo berbalik lalu memberi perintah pada naeun sebelum benar-benar meninggalkan naeun disana.

Naeun perlahan melangkahkan kakinya menghampiri ranjang dimana myungsoo terbaring, airmatanya kembali mengalir melihat wajah myungsoo yang terdapat beberapa luka di wajahnya.

"Mengapa kau membawaku sampai sejauh ini?". Gumam naeun menatap myungsoo yang tertidur dengan damai disana.

Naeun tak menyangka wajah namja yang telah menghancurkan hidupnya itu memiliki wajah bak pangeran tampan yang baik hati seperti di negeri dongeng, tapi tidak dengan kenyataannya, myungsoo namja yang kejam.

Perlahan naeun mengarahkan tangannya menyentuh wajah tampan myungsoo. "Kau punya wajah yang tampan, tapi..".

"Mengapa kau tega padaku? Kau dan kedua orangtuamu sama saja, kalian memperbudakku". Ucap naeun lagi, ia menangis dengan sangat keras sekarang.

"Myungsoo bangunlah, cepat lepaskan aku, aku tak mau disini". Pinta naeun sambil mengguncang-guncangkan tubuh myungsoo.

Merasa tak akan didengar oleh myungsoo, naeun menatap tajam namja dihadapannya itu cukup lama.

"Nona sebaiknya anda bersihkan tubuh suamimu". Ucap seorang suster menyadarkan lamunan naeun, ia membawa handuk dan air hangat lalu meletakannya di atas meja.

Setelah suster itu keluar, naeun dengan ragu mengambil handuk itu dan mulai mengelap wajah myungsoo.

Entah mengapa naeun begitu menikmatinya, ia merasa myungsoo bukan namja kejam yang ia kenal, myungsoo terlihat tenang dan polos dalam keadaan tertidur seperti ini.

Bad GuysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang