Part 20

2.4K 231 35
                                    


"_aku tak akan bisa terbebas darinya". Ucap woohee sambil menyeka kasar airmatanya.

"Bi, aku harus segera memakai pakaianku".

Woohee segera beranjak dari ranjang dengan gulungan selimut yang masih melilit di tubuhnya.

"Nona kau sudah tidak bisa memakai pakaian ini lagi, biar bibi ambilkan pakaian yang baru".

Bibi han segera melangkah keluar dari kamar, namun seseorang masuk lebih dulu membuatnya mengurungkan niatnya itu.

"Tak perlu, kau bisa keluar sekarang".

Orang itu adalah woohyun, ia masuk membawakan pakaian untuk woohee.

"Woohee-a maafkan aku, aku tak mengira kalau junmyeon akan semarah ini padamu". Ucap woohyun sambil menundukan wajahnya menyesal.

"Itu memang sikapnya, aku berharap kau tak akan mengulanginya lagi". Ucap woohee tersenyum singkat lalu mengambil pakaian dari tangan woohyun.

Setelah membersihkan diri, woohee keluar menghampiri woohyun yang tengah duduk menunggunya.

"Ayo kita sarapan". Ajak woohyun beranjak dari duduknya lalu menggenggam tangan woohee.

Namun yeoja itu tak bergerak sedikitpun dari posisinya, ia perlahan melepas genggaman tangan woohyun. "Aku tak diizinkan keluar dari kamar olehnya".

"Bagaimana mungkin kubiarkan kau disini tanpa makanan, kau bisa kelaparan woohee-a".

Woohee menggeleng, ia tak mau mengambil resiko jika suho melihatnya keluar dari kamar ini.

"Aku akan membelamu, aku janji suho tak akan memarahimu". Ucap woohyun meyakinkan woohee, namun yeoja itu tetap menggeleng tak mau.

"Kau tak mengkhawatirkan minhyuk, setidaknya kau harus makan untuknya dan juga kau pasti ingin menemuinya kan?". Tanya woohyun membuat woohee meluluh sudah, ia tak akan kuat jika itu berkaitan dengan anaknya.

Woohyun menggenggam tangan woohee dan menggandengnya keluar menuju meja makan, disana nyonya minah, chorong, dan suho tengah menikmati sarapan mereka.

"Woohyun-a, mengapa kalian baru muncul huh? Sepertinya malam pertama kalian mengesankan". Sambut chorong sambil tersenyum senang.

"Duduklah kalian juga harus sarapan". Ucap nyonya minah mempersilahkan woohyun dan woohee untuk duduk bersama mereka.

Woohee sesekali melirik suho, ia takut suho merasa tak nyaman dengan kehadirannya disana, namun namja itu terlihat tak peduli.

"Bagaimana kalau kalian berbulan madu?". Saran nyonya minah setelah sarapan mereka berakhir.

"Oemma, nanti juga mereka akan berbulan madu, mengapa kau mengurusi urusan mereka". Timpal suho dengan nada tak suka disertai hentakan sendok dan garpu pada piringnya.

"Junmyeon-a, apa kau juga ingin berbulan madu bersama chorong?".

Nyonya minah menatap suho dan chorong bergantian, tampak suho semakin kesal dibuatnya sedangkan chorong terlihat antusias dengan saran mertuanya itu.

"Baiklah bibi, aku dan woohee, kami akan berbulan madu_". Ucap woohyun tersenyum menyetujui saran nyonya minah membuatnya menggangguk setuju begitu juga chorong, namun tidak bagi suho.

Suho beranjak dari duduknya mendengar ucapan woohyun yang semakin membuatnya merasa kesal.

"_kami akan pergi jika suho dan chorong ikut berbulan madu bersama kami". Lanjut woohyun membuat suho berbalik dan menatap heran padanya.

"Suho kau mau kan?".

...

Jiyeon menunggu didepan gedung jyp memakai mobil pribadinya, ia memakai penyamaran agar tak ada yang dapat mengenalinya, namun sudah hampir setengah jam ia menunggu jb, namja itu tak juga muncul.

Bad GuysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang