Lengan seseorang membantunya berjalan, bahkan ia tak menyangka namja itu adalah jb.
Jb tengah menolongnya sekarang.
"Bisa tolong lepaskan, aku bisa jalan sendiri". Ucap jiyeon ketus menatap tajam jb yang langsung tersenyum sinis.
"Kalian benar-benar pasangan yang cocok, pantas banyak yang menjadi shipper kalian di luar sana". Puji seorang kru disana sambil memberikan dua jempol pada jb dan jiyeon.
.
.
.
Setelah pemotretan selesai jiyeon berganti pakaian di ruang khusus untuknya, seseorang masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu membuatnya melihat orang itu melalui cermin yang memantul ke arah pintu.
"Tak seharusnya kau masuk kemari, im jaebum". Ucap jiyeon ketus menatap tajam jb yang tersenyum tipis sambil memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana miliknya.
"Aku hanya mau berpamitan padamu karena aku akan kembali ke agensiku lalu debut sebagai idol". Ucap jb mulai melangkah menghampiri jiyeon, berdiri disampingnya.
Jiyeon tersenyum sinis. "Tak usah berpamitan padaku, kau bisa langsung pergi".
"Sebelum aku pergi, aku mau meminta sesuatu darimu".
Jiyeon menatap jb sekilas lalu kembali mengacuhkannya sambil memasang wajah tak pedulinya.
"Aku ingin menciummu".
Jiyeon membulatkan matanya mendengar itu lalu menatap jb sambil tersenyum sinis. "Aku tak mau, kau pikir kau siapa".
Tanpa jiyeon duga jb menarik pinggangnya sehingga tak ada jarak antara tubuh mereka sekarang, sepasang mata mereka berdua saling bertemu dan hidung mereka pun sudah bersentuhan.
Entah mengapa jiyeon menutup matanya, ia merasakan bibir jb berada dibibirnya sekarang.
Ciuman yang cukup singkat itu membuat jiyeon merasa detak jantungnya berdegup kencang sekarang, ia bahkan menginginkan lebih dari perlakuan jb padanya saat ini.
Setelah kegiatan mereka tadi, jb perlahan melepas pelukan di pinggang jiyeon lalu sedikit memundurkan tubuhnya.
Jiyeon menghela nafas lega setelah sesak mendapat perlakuan jb tadi, namun semenit kemudian jb kembali menariknya ke dalam pelukan, kali ini dari belakang dan itu sukses membuat nafas jiyeon kembali tercekat.
Jb menaruh dagunya di pundak jiyeon setelah mengecupnya singkat, hembusan nafas jb dapat jiyeon rasakan di lehernya.
"Aku ingin lebih". Ucap jb pelan berbisik di telinga jiyeon membuat jiyeon tersentak mendengar itu.
"A-apa maksudmu?". Tanya jiyeon memalingkan wajahnya yang sedari tadi sudah sangat memerah.
"Ayolah, bagaimana kalau di rumahku?". Pinta jb sedikit membesarkan volume suaranya lalu mengeratkan pelukannya pada jiyeon.
Sungguh nyaman yang jiyeon rasakan karena ia merindukan jb, sangat.
"Aku tak mau, kau kan punya kang seulgi mengapa kau tak ajak saja dia". Tolak jiyeon lalu mengarahkan tangannya untuk melepas pelukan jb.
"Aku sudah putus dengannya, karena aku akan debut ja-".
"Kalau begitu cari saja wanita lain diluar sana". Potong jiyeon segera sambil melepas paksa pelukan jb.
"Kau lebih suka aku meniduri yeoja-yeoja jalang dibanding kau huh?". Tanya jb yang sukses membuat jiyeon terdiam.
Sungguh jiyeon tak pernah rela jika jb disentuh oleh yeoja lain, jangankan menyentuh menatap wajah tampan jb pun ia sesungguhnya tak rela.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Guys
Acak'Siswa SMA yang suka buat ulah yang dikagumi siswi disekolahnya'.- Jeon jungkook 'Pelayan bar penggoda yang memiliki senyuman maut'.- Kim myungsoo 'Dancer mempesona dan perayu handal'.- Im jaebum. 'CEO tampan yang terkenal playboy'.- Kim junmyeon/S...