"OEM-".
Jungkook membungkam mulut yeri dengan kecupan singkat di bibirnya dan itu sukses membuat yeri refleks terdiam.
"Cepat pakai, atau...". Ancam jungkook sambil kembali mendekatkan wajahnya pada wajah yeri.
Perlahan yeri mendorong dada bidang jungkook menjauh darinya lalu berlari ke kamar mandi membawa paper bag berisi dress itu untuk dipakainya.
Merasa menunggu cukup lama jungkook mulai menggedor-gedor pintu kamar mandi yeri membuat gadis itu mendecak kesal.
Jungkook mulai merasa bosan menunggu, ia yang sekarang tengah berbaring di atas ranjang yeri langsung beranjak duduk memperhatikan yeri yang baru keluar dari kamar mandi dengan memakai mini dress itu.
Yeri terlihat cantik dan manis memakainya apalagi rambutnya yang tergerai bebas menutupi setengah bahunya yang terekspos membuat jungkook tak berkedip sedikitpun.
"Kau sungguh cantik yer". Puji jungkook beranjak dari ranjang untuk menghampiri gadis itu.
"Yakk, jangan mendekat". Cegah yeri sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
Tokk...tokk..tokk..
"Yerim, apa jungkook bersamamu?".
Suara nyonya kim membuat yeri dan jungkook sedikit terkejut, segera jungkook membukakan pintu sedangkan yeri berlari kembali ke kamar mandi.
"Ada apa?". Tanya jungkook dengan nada ketusnya setelah membukakan sedikit pintu kamar yeri.
"Apa yang kau lakukan di kamar yerim?". Tanya nyonya kim dengan ukiran senyum dibibirnya.
"Itu bukan urusanmu, lagipula dia adikku kan". Jawab jungkook datar membuka lebar pintu kamar dan menatap tak suka ibunya itu.
"Jungkook-a, kau sungguh-sungguh menganggap yerim adikmu kan?". Tanya nyonya kim meminta kepastian.
Jungkook tersenyum sinis. "Kau takut aku menyukai yeri dan membuat keluarga ini hancur karena hubunganku dengan yeri melebihi kakak pada adiknya?".
"Jungkook".
Nyonya kim menatap tak percaya pada jungkook yang kini menyeringai padanya.
"Kau hancurkan hidupku dan sekarang aku juga akan menghancurkan hidupmu ". Tekan jungkook sambil menatap tajam ibunya.
"Yerim tak bersalah jungkook, jangan gunakan dia untuk membalaskan dendammu pada oemma". Ucap nyonya kim memohon sambil menangis menggenggam tangan jungkook.
"Kalau begitu tinggalkan keluarga ini dan tinggalah bersamaku oemma". Pinta jungkook dengan linangan airmata dan senyuman memohon.
"Ani jungkook-a, kita bisa tinggal bersama-sama disini". Tolak nyonya kim dengan halus sambil mengelus pipi jungkook.
Seketika senyuman jungkook memudar, sorot matanya berubah menjadi kebencian.
"Aku sudah mengira, KAU PASTI MENOLAKNYA". Bentak jungkook menghempaskan genggaman tangan ibunya, membuatnya terjatuh.
"Jangan pernah menyesali keputusanmu itu nyonya kim".
Brugh
"Jungkook-a, apa yang terjadi?". Tanya yeri dengan khawatir menghampiri jungkook yang baru saja menutup pintu kamarnya dengan keras.
Jungkook berjalan gontai menuju ranjang yeri dan duduk dipinggir ranjang. "Kemarilah".
Meski merasa heran sekaligus tak mengerti, dengan ragu yeri menghampiri jungkook dan berdiri dihadapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Guys
De Todo'Siswa SMA yang suka buat ulah yang dikagumi siswi disekolahnya'.- Jeon jungkook 'Pelayan bar penggoda yang memiliki senyuman maut'.- Kim myungsoo 'Dancer mempesona dan perayu handal'.- Im jaebum. 'CEO tampan yang terkenal playboy'.- Kim junmyeon/S...