Part 11

3.3K 308 25
                                    


"Aku tak sudi mempunyai kakak sepertimu". Tekan yeri menatap benci jungkook.

"Kau sudah tau? Baguslah". Timpal jungkook mengelus surai coklat yeri lalu beralih mengelus pipi mulus gadis itu.

"Siapa yang memberitahumu?". Tanya jungkook menatap yeri dengan seringaian sedangkan yeri terus berusaha menyingkirkan tangan jungkook yang terus saja mengelus pipinya.

"Kau anak ibuku, dan oemma yang memberitahuku kalau kau adalah kakak tiriku". Ucap yeri menatap tajam jungkook.

"Benar, aku tau ini akan terjadi....tapi mengapa kau malah menghindariku? Aku ini oppamu". Ucap jungkook dengan menekan kata oppa sedangkan yeri malah terdiam.

"Ah, aku memang bukan oppa yang baik untukmu, kau pasti tak suka aku jadi oppamu kan? Baiklah, jangan anggap aku ini oppamu, arra".

Jungkook mengacak rambut yeri lalu mulai melangkah pergi.

Yeri segera menyusul jungkook dan menghadang langkahnya.
"Kau benar, aku tak suka kau menjadi kakakku_".

Jungkook tersenyum mendengar itu lalu kembali melangkah melewati yeri.

"_karena aku menyukaimu". Lanjut yeri dengan tubuh yang gemetar, kedua tangannya mengepal menahan tangis dan jantungnya berdetak dengan cepat.

"Mian_".

Suara jungkook membuat detak jantung yeri terhenti sejenak, kepalan kuat tangannya jadi melemas.

"_aku hanya akan menganggapmu adikku". Lanjut jungkook lalu melangkah pergi meninggalkan yeri sendirian dilorong sekolah yang sudah sepi karena bel masuk sudah dibunyikan.

Yeri terdiam cukup lama, ia mulai melangkah gontai menuju kelas dengan airmata yang telah mengalir di kedua pipinya.

Ketika memasuki kelas yeri tak mendapati jungkook, ia kembali menangis mengingat ucapan jungkook padanya.

Saeron memegangi bahu yeri lalu menatapnya sendu.
"Yeri-a, kau kenapa? Mengapa menangis?".

Yeri memeluk erat saeron dan menangis di pundaknya.

"Mengapa..hiks..harus dia?".

Saeron tak mengerti akan maksud perkataan yeri, yang terpenting baginya sahabatnya itu bisa lebih tenang.

Istirahat...

Jungkook baru masuk ke kelas karena ia membolos, ia duduk disamping yeri yang tengah menelungkupkan wajahnya diatas meja.

"Kau belum makan kan?, sebaiknya kau pergi ke kantin sekarang dan makanlah yang banyak". Saran jungkook memecah keheningan antara mereka berdua.

Jungkook beberapa kali berdehem karena karena tak juga mendapat respon dari yeri.

Merasa khawatir jungkook mengelus rambut yeri lembut dan mendekatkan wajahnya ke telinga yeri.

"Aku akan tinggal bersamamu".

Yeri spontan bangkit dan posisinya kini berdiri menatap jungkook dengan mata sembabnya. "Apa kau bilang?".

"Kita akan tinggal bersama". Jelas jungkook dengan senyuman lebar.

"Ani, aku tak mau tinggal dengan namja mesum sepertimu". Tolak yeri sambil menggeleng dan mengacak rambutnya frustasi.

"Bukankah keluarga harus tinggal bersa-".

Ucapan jungkook terpotong ketika telunjuk yeri menempel di bibirnya memintanya untuk tak melanjutkan ucapannya.

Jungkook tersenyum lalu mengecup jari telunjuk yeri dan kembali tersenyum manis.

Bad GuysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang