Part 22

2.1K 229 17
                                    


Spesial part myungeun*

"Aku mencintaimu son naeun". Ungkap myungsoo menatap naeun cukup lama.

Myungsoo memalingkan wajahnya, menghela nafas sembari menyeka kasar airmatanya.

Ia lalu melepas ikatan pada tangan naeun, membuang sabuknya sembarangan lalu pergi keluar dari kamar itu.

Naeun menatap punggung myungsoo yang menghilang dibalik pintu kamar itu. "Namja sepertimu tak akan pernah mendapatkan cinta tulus dari yeoja manapun".

Naeun kembali menangis merasakan sakit dipergelangan tangan serta perutnya yang juga mulai terasa sakit.

Sementara itu myungsoo mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh, perasaannya campur aduk sekarang.

Yeoja itu benar-benar telah membuatnya semakin gila sekarang, sungguh ia sangat takut kehilangannya.

Semua kejadian yang ia alami alasannya adalah yeoja itu, mulai dari kecelakaan sampai berpura-pura amnesia.

Itu semua karena ia tak mau kehilangan son naeun.

Drrttt...

Myungsoo tak berniat sedikitpun untuk mengangkat telpon dari siapapun itu, ia hanya ingin menjernihkan kepalanya.

Myungsoo berhenti didepan sebuah bar, bar yang sangat ramai dikunjungi bad guy sepertinya dan jalang-jalang penggoda disana.

Ia memilih untuk menikmati minuman keras disana, sampai benar-benar kehilangan kesadaran.

Seseorang yang cukup myungsoo kenal duduk disampingnya lalu menepuk pundaknya.

"Myungsoo-a, mengapa kau menjadi lemah seperti ini karena seorang wanita huh?".

Myungsoo menatap namja itu lalu menyeringai. "Aku tak lemah, apalagi karena wanita".

"Kau membohongi dirimu sendiri, kau mencintainya".

"Luhan, bisakah kau diam". Gerutu myungsoo kembali menenguk habis minumannya.

"Kalau kau ingin merebut hatinya, setidaknya kau harus memperlakukannya dengan lembut". Saran luhan menepuk pundak myungsoo sekali lagi lalu pergi meninggalkannya.

Myungsoo berjalan sempoyongan menuju mobilnya yang terparkir didepan bar itu, ia memaksakan diri untuk menyetir mobilnya untuk pulang.

"Aku tau kau orang yang nekat, sebaiknya biar aku mengantarmu pulang".

Luhan menahan myungsoo yang hendak masuk ke mobilnya dan membawanya masuk ke kursi penumpang.

"Apa kau dibayar seseorang untuk terus mengikutiku huh?". Tanya myungsoo ditengah-tengah perjalanan, luhan tersenyum memperhatikan myungsoo dari cermin yang berada di atasnya.

"Kim junmyeon, kau pasti mengenalnya".

Myungsoo tersenyum tipis lalu membenarkan posisi duduknya.

"Dia hyungku, mana mungkin aku tak mengenalnya". Timpal myungsoo mulai menutup kedua matanya yang mulai memberat.

Rumah keluarga Kim

Bad GuysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang