Part 12

3K 292 19
                                    


Jb membawa yeoja itu bersembunyi di samping tempat sampah besar tak jauh dari tempat mereka berdiri, yeoja itu tengah dikejar oleh seseorang.

Yeoja itu tampak sangat ketakutan tangannya terus gemetar memegangi tangan jb, sedangkan jb mempererat gengamannya guna menenangkan yeoja itu.

Tak lama seseorang yang mengejar yeoja itu muncul, jb sedikit mengintip guna melihat orang itu sudah pergi atau belum.

Namun, jb membulatkan matanya melihat namja yang terlihat kebingungan tak jauh darinya. "Myungsoo hyung?".

Jb menatap yeoja yang ketakutan itu dengan tatapan nanar. "Apa kau masih berhubungan dengan myungsoo hyung?".

Yeoja itu tak lain dan tak bukan adalah Son naeun.

"K-kau...salah satu te-temannya?". Takut naeun melepas genggamannya dan memundurkan sedikit tubuhnya.

"Apa yang myungsoo hyung lakukan padamu?". Tanya jb yang hanya dibalas gelengan takut naeun.

"Ikutlah denganku, aku janji tak akan memberitahunya". Pinta jb dengan lembut.

Naeun menggeleng dengan cepat, mana mungkin ia mempercayai teman bajingan yang telah menghancurkan hidupnya itu.

"Kau tak bisa kutinggal sendirian disini, aku akan membawamu dormku". Bujuk jb yang sudah bersiap untuk menggendong naeun jika yeoja itu menolaknya lagi.

Benar dengan tebakannya, jb menggendong naeun ala brydal style melangkah menuju dormnya yang syukurnya tak terlalu jauh dari gang sempit itu setelah memastikan myungsoo benar-benar telah pergi.

Dorm

Jb tak mendapati siapapun di dorm, biasanya mereka memang tak langsung pulang melainkan mengunjungi restoran untuk makan malam disana, hanya ia saja yang malas untuk ikut bergabung.

"Tunggulah disini". Ucap jb mendudukan naeun di atas sofa lalu melangkah pergi menuju dapur.

Naeun merasa lebih tenang, meski ia tengah bersama seorang namja yang tak ia kenal sama sekali.

Jb kembali membawa air untuk membasuh luka-luka ditubuh naeun, ia juga membawakan teh hangat untuk naeun.

"Hebat sekali, dengan kondisimu dan udara dingin seperti ini kau masih bisa kabur". Ucap jb lalu mulai membasuh luka-luka di wajah naeun.

"Aku sudah biasa, tapi ini pertama kalinya dia memukuliku". Ucap naeun dengan sedikit meringis sakit.

"Benarkah? Memang apa salahmu?". Tanya jb dengan lembut, berhati-hati agar naeun nyaman dengan pertanyaannya.

"Karena aku tak mau menggugurkan kandunganku".

Sontak jb menghentikan tangannya, menatap yeoja memprihatinkan dihadapannya itu.

"Apa kau hamil olehnya?". Pertanyaan itu begitu saja terlontar dari mulut jb.

Naeun mengangguk pelan, menandakan janin dalam kandungannya memang milik myungsoo.

"Mengapa myungsoo hyung setega ini?".

Jb menatap sendu naeun yang mungkin terlalu sering menangisi nasibnya bersama myungsoo.

Jb sedikit terkejut ketika tangan naeun menyentuh wajahnya, seolah tengah mencoba melihat seperti apa wajahnya.

"Aku sama sepertinya, seorang bad guy...kau tak takut padaku?". Ucap jb menarik tangan naeun dan menggenggamnya.

"Kau namja baik". Ucap naeun balik menggenggam erat tangan jb dengan senyuman manis yang ia berikan.

"Maafkan aku, aku tak bisa menolongmu lagi nanti".

Bad GuysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang