14. Just Ordinary People

319 48 7
                                    

Jenna Kim melangkah terburu-buru dengan wajah muram. Pikirannya bercabang-cabang, membuat kepalanya pening. Ibunya sedang sakit, dia baru saja kehilangan pekerjaan seminggu yang lalu, lengkap sudah permasalahan yang memenuhi kepalanya.

Tapi adiknya, Mina Kim tak peduli dan keras kepala. Mina tetap memaksa diberikan uang untuk membeli tiket konser Bigbang yang akan diadakan di Kota Chuncheon ini. Adiknya itu seperti tak mau peduli dengan kesulitan yang kini dihadapi Jenna.

Penghasilan yang diperoleh orang tuanya dari membuka tempat makan yang menyajikan menu khas Kota Chuncheon, "Dak Galbi", Korean barbeque spicy chicken, yang biasanya dilengkapi dengan sawi putih, sweet potatoestteok (kue beras) dan daun bawang, dicampur dengan saus gochujang yang pedas, sebenarnya sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Rumah makan itu memang bukan restoran besar. Tapi cukup dikenal di daerahnya. Pelanggannya pun banyak. Mereka punya dua staf yang membantu ayah dan ibunya yang memasak sendiri menu di rumah makan mereka.

Tapi Jenna punya passion yang beda dengan kedua orang tuanya. Dia kurang berminat di bidang kuliner. Dia lebih menyukai segala hal yang berhubungan dengan mode, fashion, style, gaya rambut dan make up.

Karena itu dia memilih belajar tata rias dan tata rambut profesional, serta desain busana. Dia bercita-cita suatu saat memiliki butik sekaligus salon kecantikan dan dia ingin menjadi desainer dan stylist profesional.

Tentu butuh kerja keras untuk mewujudkan cita-citanya itu. Sebagai permulaan setelah lulus kuliah, dia bekerja sebagai penata rias dan rambut di sebuah salon kecantikan terkemuka di Kota Chuncheon.

Tapi bahkan dalam bisnis salon kecantikan pun tak lepas dari intrik-intrik. Ada rekannya yang tak suka dengan keberhasilan Jennie menarik minat pelanggan karena memang hasil tata rias dan rambutnya sangat spesial.

Selain berbakat merancang pakaian, Jenna juga sangat berbakat di bidang ini. Dia bahkan beberapa kali menciptakan model potongan rambut yang kemudian banyak disukai pelanggan.

Namun ternyata tak semua orang mendukung Jenna. Rekan kerjanya secara licik telah menyebabkan Jenna dipecat dari salon itu. Tak peduli seberapa hebatnya Jenna.

Secara kejam rekannya itu mencampur bahan untuk creambath rambut seorang pelanggan yang sedang ditangani Jennie dengan bahan yang berbahaya. Hingga kulit kepala pelanggan itu iritasi dan marah besar.

Walau Pak Sejin selama ini selalu puas dengan hasil kerja Jenna, tapi dia terpaksa memecat Jenna demi tetap menjaga nama baik salonnya. Meski pun juga dia sebenarnya tahu, itu bukan kesalahan Jenna.

Segala permasalahan itu membuat Jenna pusing kepala. Hari ini lamarannya ditolak lagi di sebuah salon. Selama seminggu ini dia sibuk melamar kerja di seluruh pelosok Kota Chuncheon, tetapi semua salon menolaknya.

Dia curiga, jangan-jangan Nyonya Park Junhwa telah mengabarkan insiden kulit kepalanya yang iritasi mendadak dan menyebut Jenna sebagai penyebabnya kepada semua salon di Kota Chuncheon ini.

Nyonya Park Junhwa adalah istri salah satu pejabat kota ini. Apa pun permintaannya pada semua salon di sini pasti akan dituruti.

"Apa sebaiknya aku pergi dari kota ini?" gumam Jenna putus asa.

Dia merasa lelah. Tabungannya tak akan cukup untuk membiayai kebutuhannya, adik serta ibunya. Apalagi ibunya sekarang sedang sakit, sudah seminggu ini tidak membuka warung makannya.

Jenna tak tahu harus melamar kerja ke mana lagi. 

"Mungkin aku bisa mencoba melamar bekerja di butik. Tapi apa ada yang mau menerimaku sebagai perancang baju pemula?" gumamnya.

Dia memang belum pernah menunjukkan fashion rancangannya. Dia masih terus melatih diri dengan merancang dan menjahit sendiri pakaiannya. Beberapa juga menjahit baju rancangannya untuk adiknya.

Jenna kembali menghela napas panjang. Dia teringat lagi pada Mina. Adiknya yang baru berusia 15 tahun itu seperti umumnya remaja-remaja putri di Korea Selatan, sangat tergila-gila K-pop.

Para remaja ini, minimal menjadi fans fanatik salah satu boyband yang ada di Korea Selatan. Mina sangat tergila-gila pada Bigbang. Terutama pada personilnya yang paling muda, Seungri.

"Seungri itu so cuteEonni. Dia hebat, pandai bermain sulap dan dia pintar melucu. Suaranya juga merdu."

Jawaban itu yang selalu diberikan Mina setiap kali Jenna menyatakan keheranannya mengapa Mina sangat tergila-gila pada Seungri yang penampilannya terlihat tak pernah beres itu.

Menurutnya, anak muda itu butuh penata rias dan hair stylist canggih, seperti dirinya. Di matanya, tata rias dan tata rambut artis muda itu benar-benar salah total.

Jenna baru berusia 22 tahun. Tetapi usaha kerasnya mengejar cita-cita, membuat sikapnya lebih dewasa melampaui usianya. Dia tak punya waktu untuk tergila-gila pada salah satu boyband yang semakin menjamur di Korea Selatan saat ini.

Dia juga tak sudi menghambur-hamburkan uang hanya untuk membeli berbagai pernak-pernik yang menggambarkan profil-profil boyband-boyband itu. 

Tak ada satu pun anggota boyband yang dia tahu. Dia lebih suka menonton serial drama daripada fanatik memuja boyband-boyband itu. Walau pun hingga kini dia hanya menyukai satu aktor Korea saja, Hyunbin, yang menurutnya selain tinggi atletis, tampan, mature, benar-benar tipe lelaki idealnya, aktingnya juga selalu total dalam setiap peran yang dimainkannya.

Jenna memang cenderung lebih menyukai lelaki yang berkarakter tenang dan dewasa, yang bisa memberinya perlindungan dan membuatnya merasa aman.

Dan tiap kali dia menyaksikan serial drama dan film-film Hyunbin, dia menemukan sosok seperti itu pada karakter salah satu aktor berbakat Korea Selatan itu.

Jenna menduga karakter mature seperti itu tak mungkin ada pada diri personil boyband Korea Selatan yang mana pun karena umumnya mereka masih berusia belia.

NOTE :

Eonni : Kakak perempuan

**============**

Terima kasih buat yang sudah baca cerita ini.

Oh iya, untuk tokoh-tokoh cewek, aku nggak minjam karakter artis mana pun. Nama-namanya nama orang biasa. Supaya nggak merugikan pihak mana pun. Kecuali tokoh2 Bigbang tetep pakai nama Bigbang tapi bukan nama panggung. Karena katanya pakai nama panggung artis itu sebenarnya ga diperbolehin. Tapi karena ini bukan untuk tujuan komersil, jadi aku masih pakai grup BB. Atau nama grupnya kuganti aja ya, nama grup karangan sendiri?

Btw, nama Seungri sepertinya akan kuganti jadi Lee aja kali ya, supaya ga melanggar hak nama panggung.

Salam,

Arumi

Love Song (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang