Chanyeol memijat pundaknya pelan. Melirik arloji yang menampilkan pukul 07.00. Semalaman ia tidak tidur, melainkan hanya duduk di bangku panjang ini, menanti pintu nomor 307 di depannya terbuka.
Tadi malam, ketika Chanyeol hendak merangkak menuju kasur hangatnya, tiba-tiba Lee Ahjussi mengabarkan bahwa Oh Sehun mengalami kecelakaan. Saat itu juga Chanyeol langsung tancap gas menuju rumah sakit, mengingat hanya dirinya satu-satunya sepupu yang dimiliki Sehun. Chanyeol tahu bahwa ayah Sehun sedang kacau di Jepang karena urusan perusahaan dan bisnis, jadi tidak mungkin kemari menjenguk Sehun.
"Park Chanyeol-ssi."
Pria bertelinga lebar itu menoleh ke kiri. Seorang gadis duduk di sebelahnya dengan wajah lelahnya. Itu Jung Eunji. Semalam kemari bersama Lee Ahjussi. Namun hanya Chanyeol dan Eunji yang berjaga semalaman di rumah sakit karena Lee Ahjussi harus mengurus sesuatu bersama polisi.
"Kenapa, Nji?" Tanya Chanyeol.
"Berapa lama lagi kita boleh masuk?"
Chanyeol setengah berpikir. Menggeleng tidak tahu. Semalam itu pula, dokter mengatakan bahwa ada pendarahan ringan di kepala Oh Sehun, jadi mereka harus segera mengoperasinya. Kemudian dokter juga menyuruh keluarga pasien menunggu sampai pengaruh anestesi-nya hilang. Namun sudah sepuluh jam menunggu, sepertinya belum ada perkembangan.
"Park Chanyeol-ssi." Panggil Eunji lagi. Kali ini terdengar ragu.
"Kenapa, Nji?"
Eunji menghela napas. "Aku ingin ke toilet."
Chanyeol seketika melongo. Gadis itu pasti minta diantar, karena kondisi Eunji yang 'tidak bisa melihat' pasti membuatnya takut berkelana sendirian di tempat umum. Selain itu Eunji juga tidak tahu dimana letak toiletnya.
"Baik, ayo kuantar."
**
"Jadi maksud anda.. ini bukan kecelakaan biasa?" Tanya Lee Ahjussi tak percaya.
Pria yang duduk di hadapan Lee Ahjussi--yang sepuluh menit lalu memperkenalkan dirinya sebagai seorang detektif--mengangguk. "Kami sudah menangkap dan menginterogasi supir truk yang menabrak mobil Oh Sehun. Jawaban yang ia berikan, sepenuhnya kebohongan."
Lee Ahjussi menautkan alisnya. "Maksud anda?"
"Supir truk itu mengatakan bahwa pukul 20.00 ia masih di Busan, mengemasi barang-barang. Lalu pukul 21.00 ia sudah di Seoul, mengendarai truk berisi ratusan susu kotak, karena ia mengaku distributor perusahaan susu. Dan ia bilang, karena alasan mengantuk serta kelelahan ia tak sengaja menabrak mobil Oh Sehun." Jelas detektif itu. Mengambil jeda sebentar. "Sangat sederhana."
Lee Ahjussi masih memperhatikan. Bahkan aroma kopi yang sedari tadi menggelitik penciumannya, tak ia ladeni. Setiap kalimat detektif itu lebih menarik daripada secangkir kopi full cream sekarang.
"Tapi kenyataannya, dia bohong. Semalaman kami memeriksa seluruh cctv di distrik Gangnam. Pukul 20.12 ia tertangkap kamera cctv di Daechi-dong tengah mengobrol dengan seseorang. Padahal ia mengaku sedang di Busan saat itu. Dan kami mendapat laporan bahwa truk susu yang ia kendarai ternyata truk curian." Detektif itu berdecih. "Dia pembohong yang bodoh."
"Apa yang supir truk bicarakan dengan seseorang itu?" Lee Ahjussi bertanya tak sabaran.
"Rencana pembunuhan Oh Sehun." Kata sang detektif. "Kurasa seseorang itu adalah dalang kasus ini. Ia memberi banyak uang pada si supir truk, lalu supir truk melacak posisi Oh Sehun, dan melaksanakan aksinya. Menabrak Oh Sehun. Mereka membuat pembunuhan ini seperti kecelakaan yang tidak disengaja."
"Ya Tuhan.." pekik Lee Ahjussi. Matanya kini beralih menatap layar monitor di depannya yang menampilkan pemandangan sebuah jalan di malam yang dingin. Ia melihat tanggal di pojok layar. 21 September 2012, Daechi-dong. Semua yang detektif itu katakan benar!

KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
FanficKetika puluhan keping takdir menyeramkan mengepung anganmu dari berbagai sisi, kemanakah kau akan berlindung? Beautiful cover by LhyFinda Art.