Beginning

2.4K 141 19
                                    

Note: Setting waktu yang digunakan untuk cerita inti adalah tahun 2012. Cerita ini mutlak fiksi, saya hanya meminjam nama, tidak berniat menjelekan tokoh di dalamnya. Jadilah pembaca yang bijak.

.

Awal dari sebuah cerita, bisa dimulai dimana saja, bukan?

.

Siulan burung gereja terdengar hingga ke dalam ruangan besar itu. Ruangan dimana seorang dosen menjelaskan materi tentang teori atom Rutherford. Materi yang mudah sebenarnya.

"Seperti yang saya terangkan tadi, bahwa tidak ada yang sempurna di alam ini, jadi wajar saja jika teori yang dikemukakan Rutherford ini juga memiliki kelemahan seperti teori lainnya. Intinya, setiap teori tentang atom saling melengkapi."

Di pojok ruangan, pria berkacamata dengan senyum idiotnya mengacungkan tangan. Bertanya pada dosen yang berdiri di depan. Teman-temannya mendesah karna mereka yakin, pertanyaan yang dilontarkan pria ini pasti tidak akan masuk akal.

"Ya, Park Chanyeol-ssi. Apa ada pertanyaan?" Tanya dosen di depan. Dosen yang tidak terlalu tampan, meski aura hebat terpancar di dirinya.

"Saya ingin bertanya, Sir. Mengapa Tuhan menciptakan alam ini dengan tidak sempurna?"

Tawa meletus dari bibir mahasiswa-mahasiswi di sana. Mereka berdecak dan bergumam bersamaan. Benar, kan? Park Chanyeol memang begini. Bodoh.

Dosen di depan mendesah. Menatap Chanyeol gemas. Ia ingin menjawab, namun seakan tak memiliki tenaga untuk mengatakannya. Berapa kalipun dosen itu nanti menjelaskan panjang lebar, toh akhirnya Park Chanyeol juga tidak akan mengerti. Lagipula, dia heran, bagaimana bisa pria semacam ini diterima di Universitas terkenal di Kota Seoul fakultas teknik?!

"Sir, tolong jawab pertanyaan saya." Pinta Chanyeol terdengar merengek.

Dosen di depan memaksakan senyum. Lalu melirik gadis berkuncir satu yang selalu duduk di depan setiap mata kuliahnya. Lalu bertanya, "Jung Eunji, apa kau bisa menjawab pertanyaan Park Chanyeol kali ini?"

Gadis bernama Eunji itu mendongak. Menatap dosennya dan Park Chanyeol bergantian. Lalu menghela napas pelan. "Ya, Sir."

"Tolong jelaskan." Perintah dosen itu.

Eunji berdiri dan maju ke depan. Menatap tajam Park Chanyeol. Pria jangkun dengan kacamata bulat dan senyum idiot. Sambil tersenyum, Eunji menjawab. "Mengapa Tuhan menciptakan alam ini dengan tidak sempurna? Karna Tuhan ingin kita yang tidak sempurna ini untuk saling melengkapi satu sama lain. Dan sesuatu yang sempurna hanya akan membuatmu sombong serta lupa pada Tuhan. Kau tahu, kesempurnaan hanyalah milik Tuhan, bukan siapapun. Jika seseorang menganggap dirinya sempurna, maka kurasa.. dia mengalami gangguan mental."

**

"Bukankah aku sempurna?"

Setelah mengatakan pertanyaannya, pria muda itu melirik ke arah jendela di ruang kepala sekolah. Dari jendela itu, dia melihat dedaunan yang jatuh tertiup angin. Hari kedua di Bulan September. Awal musim gugur di negara ini. Dan ini kali kedua pula pria itu masuk ke ruang kepala sekolah dalam minggu ini. Bukan karna prestasi atau urusan hebat.

"Ya, kau memang sempurna, Oh Sehun. Kau tampan, anak tunggal pewaris perusahaan ternama Korea dan jago olah raga apapun. Hampir semua gadis mengidolakanmu. Aku bahkan heran, mengapa kau tidak ikut audisi SM atau YG saja?" Kepala sekolah yang duduk di hadapan Taehyung berceramah. Sepertinya akan panjang.

"Aku lebih suka JYP." Potong Sehun yang kini melirik sang kepala sekolah. Sambil menyunggingkan senyumnya.

Desahan marah keluar dari mulut sang kepala sekolah. Namun untunglah, wanita paruh baya itu masih bisa menahannya. "Oh benarkah? Hebat. Kau sungguh siswa kelas tiga SMA yang hebat, Oh Sehun. Tapi sayang.. tidak bisa diatur." Ada jeda sebentar. "Andai saja kau mau meninggalkan dua temanmu yang bodoh itu--"

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang