Epilog

862 81 32
                                    

Oktober, 2012.

Kim Taehyung meringis, membaca lembar demi lembar kertas warna-warni yang sebulan ini tiba-tiba ada di dalam tas sekolahnya. Puluhan kertas yang semuanya berisi kalimat 'Aku merindukanmu' itu entah datang dari mana. Sepulang sekolah, setiap Taehyung membuka tas ranselnya, akan ada satu kertas di dalam, baunya harum, kertasnya tebal dan sepertinya mahal. Ia mengakui kalau dirinya tampan, keren, pantas memiliki banyak fans atau pengagum rahasia. Namun selama hampir tiga tahun sekolah di sini, baru pertama kali ia mendapat surat semacam ini. Bagai teror, tak tau siapa pengirimnya, juga maksud dari surat-surat tersebut.

Awalnya ia mengira 'surat cinta' itu dari salah satu gadis di sekolahnya, namun ia kembali berpikir: mengapa pula teman sekolahnya menuliskan kata 'Aku merindukanmu', padahal bisa saja setiap hari bertemu.

Keesokan harinya, dengan rasa penasaran yang memuncak, ia sengaja bersembunyi di balik deretan loker. Pengirim itu mungkin datang dan menaruh kertas itu saat makan siang, saat tak ada satupun orang di kelas. Dan benar. Matanya membulat sempurna ketika sosok itu datang. Hari ini membenamkan kertas biru ke ransel Taehyung. Lalu buru-buru menghindar.

"Ini gila!" Taehyung memekik tertahan. Segera menghambur ke sana, mengambil kertas tersebut yang lagi-lagi berisi kalimat 'Aku merindukanmu'.

Taehyung hampir saja terjungkal ketika sosok yang memberinya 'surat cinta' sudah ada di hadapannya. Memberikan tatapan datar yang mengerikan. Adalah Oh Sehun. Musuh bebuyutannya di sekolah, seseorang yang tanpa sengaja melukai 'Noona-nya'.

"Yak, Oh Sehun--"

Tangan Sehun melayang di udara. "Jangan salah paham." Ia mengambil napas, seperti melepas beban. "Semua surat yang sebulan ini kutaruh di ranselmu, adalah untuk Jung Eunji, bukan kau." Sehun bergerak menjauh. "Di surat pertama, aku lupa menulis nama penerima. Di surat kedua dan seterusnya sengaja tidak kuberi."

"Gila." Kim Taehyung tertawa kikuk. Menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, meremas kertas biru tadi. "Tapi syukurlah. Kukira dia gay."

Tadi apa katanya? Semua 'surat' ini untuk Jung Eunji? Dengan perasaan lega, Taehyung menyimpan baik-baik puluhan kertas tadi. Mungkin akan lebih baik kalau kertas itu ia berikan pada Jung Eunji setelah gadis itu bisa kembali melihat. Dan bisa kembali berpikir bahwa ternyata selama ini Oh Sehun adalah pria melankolis yang sungguh kekanakan.

Kim Taehyung menutup ransel. Bergerak menuju kantin untuk mengambil jatah makan siangnya.

End.

.
.

-HELLO-

Ini pertama kalinya ya saya nyapa reader semua. Hallo.. /apaan. Karna ini ff pertama saya di wp, numpang pidato panjang dulu y

-MAAF-

1. Maaf kalo awalnya suka update lama, nggak teratur.

2. Maaf kalo setiap chapternya ini cerita makin ngelantur, kaga membekas di hati kalian, kurang menitikberatkan pada pesan moral.

3. Maaf kalo ada pihak yang tersinggung, tapi cerita ini resmi fiksi. Saya hanya pinjam nama, tidak berniat menjelekkan tokoh di dalamnya.

4. Maaf kalo saya jarang bales komen kalian. Bukannya sok misterius, sombong, atau kaga menghargai. Tapi saya suka bingung mau bales gimana /g

-TERIMA KASIH-

Makasih buat para reader yang udah sempetin baca vote komen cerita ini. Makasih udah kasih kritik dan saran yang membangun. Makasih juga dukungannya. Tanpa kalian saya cuma butiran jasjus.

Makasih buat LhyFinda Art yang udah bikinin cover. Oke ini promosi, tapi kalo kalian butuh cover, bisa tuh stalk ig-nya LhyFinda. Dia ikhlas bikinin, kaga butuh payment juga.

Makasih buat wifi kampus dan pihak yang membantu dalam pembuatan ini ff AliyatulIzzaah _sttmhd ParkHanna_ wkwkw. Promosi lagi dah, kalo kalian mau bincang imut, butuh referensi tentang dunia kepenulisan atau apapun, boleh massage mereka.

-BYE-

Kalau ada yang pengen ditanyakan boleh tuh. Sekali lagi makasih banyak, ya.

 Sekali lagi makasih banyak, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang