Sasuhina... Love Your Son
.
"Hinata, kemarin aku membeli hadiah untuk keponakanku, lalu aku teringat pada Yukine anakmu, jadi aku membeli mainan ini untuknya." Tenten membuka tasnya dan mengeluarkan mobil-mobilan kecil untuk Yukine pada Hinata.
Mereka hanya berdua, menikmati makan siang di restaurant pinggir kantor. Ino sedang bersama Naruto, sibuk makan siang bersama pemilik perusahaan lain untuk di ajak bekerja sama.
"Terima Kasih Tenten, Yukine pasti akan sangat menyukainya." Hinata menatap Tenten penuh rasa terima kasih, bukan karena hadiahnya, namun karena Tenten sangat peduli pada anaknya.
"Sudah lama aku tidak bertemu dengannya Hinata, dia jarang di ajak ke kantor lagi." Hinata memang sesekali terpaksa mengajak Yukine ke kantor, jika Tsunade dan Jiraiya sedang pergi mengunjungi anaknya Shizune.
"Aku tidak bisa fokus kerja bila Yukine ikut Tenten, dia -" Hinata berhenti berbicara karena handphone miliknya yang dletakkan di atas meja berbunyi, dari Sasori, Hinata segera mengambil handphone itu sebelum terlihat siapa yang menelepon oleh Tenten.
"Tenten, aku permisi dulu sebentar ya.' Hinata pamit untuk mengangkat teleponnya.
"Hallo, Sasori-kun?" Hinata mengangkat teleponnya di toilet restaurant.
"Hinata, apa aku mengganggumu?" bunyi nafas lega dapat Hinata dengar dari seberang telepon.
"Tidak juga, aku sedang makan siang bersama sahabatku." Hinata menoleh ke arah Tenten yang masih asik makan. "Ada apa?"
"Pukul 5 nanti, Aku jemput ya."
"Ta- tapi, -"
"Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu Hinata. Kalau begitu, aku pergi rapat dulu ya." Sasori mematikan teleponnya sepihak, padahal Hinata belum setuju dengan soal jemputan. Hinata kembali duduk di kursinya.
.
.
.
Hinata pulang lebih awal seperti biasa. Di gerbang Sasori sudah menunggunya sambil berdiri dan bersandar di pintu mobil ferarri nya. Jika saja Hinata masih abg dan belum mempunyai anak, hal itu pasti akan membuatnya meleleh, karena gaya Sasori terlihat sangat keren layaknya model majalah otomotif.
Setelah melihat Hinata menghampirinya, Sasori membukakan pintu penumpang untuk Hinata. Setelah Hinata masuk, Sasori kembali memutar ke bangku kemudi, dan mulai melajukan mobilnya.
"Ke- kenapa kau tiba-tiba ingin menjemputku Sasori-kun?"
"Kau keberatan?" Sasori menatap Hinata menyelidik.
"Ti- tidak, a- aku hanya bertanya saja." melihat tatapan Sasori membuat Hinata gugup dan terbata-bata.
"Aku ingin bertemu denganmu dan Yukine lagi," Sasori tergelak melihat kegugupan Hinata. "Ternyata aku memang merindukanmu Hinata."
Hal itu membuat Hinata memerah wajahnya. Hinata tidak bertanya lagi sampai mobilnya terparkir sempurna di apartemen Hinata.
.
.
"Kamu namanya Yukine ya?" tanya Sasori pada Putra Hinata, mereka kini duduk di ruang depan, Yukine mengangguk sambil menatap Sasori malu-malu. Hinata memandangi mereka sambil tersenyum.
"Paman bawakan mainan buat kamu, sama bawa eskrim juga. Kata mama kamu suka sekali eskrim ya?"
Yukine mengambil pelan-pelan mainan dan eskrim yang di bawa Sasori. "Hn," hanya kata itu yang terucap dari mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasuhina...Love Your Son [Completed]
FanfictionSasuke berwajah tampan, jas yang melekat di tubuhnya terasa sangat pas di badan laki-laki berusia 30 tahun itu. Rambutnya yang hitam menyeruak kebelakang melawan gravitasi, bola matanya yang hitam terkesan tajam dan menusuk. Sifat 'cool' nya terpa...