Sasuhina... Love Your Son
.
Setelah bertemu dan melepas rindu dengan keluarganya cukup lama, sore harinya Neji dan Hiashi pamit, Hiashi sebenarnya masih ingin bermain bersama cucunya tetapi Neji tetap khawatir dengan kondisi kesehatannya. Hinata berjanji akan menjenguk Hiashi sesering mungkin.
Hinata meminta Hanabi untuk menginap sampai sehari sebelum Hanabi berangkat kembali ke Tokyo. Hanabi mengangguk dengan senang hati.
"Yukine kita jalan-jalan beli eskrim yuk!" ajak Hanabi ke Yukine, mereka kini tinggal berempat di apartemen Hinata. Yukine langsung berbinar menatap mamanya penuh harap untuk meminta izin.
"Boleh sayang, tapi jangan bikin Tante Hanabi repot ya." angguk Hinata sambil tersenyum melihat cengiran Yukine.
"Asikk, ayo Tante, kita beli eskyim, Paman Sasu mau eskyim juga nggak?" Yukine menatap Sasuke penuh rasa penasaran.
"Paman lebih suka kopi Yukine." Kata Sasuke sambil mengelus sayang kepala Yukine.
"Kalau gitu, Yuki belinya eskyim rasa kopi aja ya untuk Paman!" ucap Yukine gembira "Ayo Tante kita berangkat!" sambil menarik tangan tantenya ke pintu apartemen. Hanabi sedikit kewalahan dengan Yukine yang menyeretnya keluar apartemen, menyisakan suasana canggung dari pemilik apartemen dan Sasuke.
.
"Te- terima kasih Sasuke-kun, kamu sudah mempertemukanku dengan mereka semua." kata Hinata menunduk tanpa menatap wajah Sasuke, mereka kini duduk saling bersebelahan, Hinata ingin menjauh tapi tangannya tertahan oleh Sasuke.
"Hn, bersiaplah Hinata, karena berikutnya aku akan mempertemukanmu dengan keluargaku juga." Sasuke menatap wajah manis Hinata yang memerah dan masih tertunduk.
"Kamu tidak perlu melakukan itu Sasuke-kun! Kita kan tidak memiliki hubungan apapun."
"Yukine anakku Hinata, mama pasti senang jika bertemu dengan cucunya."
"Sudah kubilang berkali-kali Sasuke! Yukine hanya milikku, dia bukan anakmu!"
"Beri aku satu kesempatan lagi Hinata!" tegas Sasuke menarik tubuh Hinata kedalam pelukannya.
"Le-lepaskan Sas- Sasuke-kun!" Hinata meronta mencoba melepaskan diri, namun terus gagal karena Sasuke memeluknya semakin erat.
Rasa rindu yang selama ini dipendam Sasuke, ia keluarkan dalam pelukan itu, sesekali Sasuke juga mencium rambut Hinata, menghirup aroma lavender yang selama ini selalu ia rindukan. Sasuke menghirup sebanyak-banyaknya wangi Hinata yang selalu membuatnya tenang.
Tidak dapat Hinata pungkiri bahwa dia juga merindukan Sasuke, menghirup aroma mint yang menguar dari tubuh kekarnya, ia juga merindukan saat-saat Sasuke mendengus kesal dan bercerita tentang kebenciannya ketika dirinya selalu dibanding-bandingkan dengan kakaknya Itachi. Sasuke juga sering tertidur di pangkuan Hinata jika sudah lelah karena berkelahi.
Bagi semua orang, mungkin Sasuke dikenal dengan sifat dingin, kejeniusan dan kearoganannya, tapi Hinata tau bahwa Sasuke tetap seorang manusia yang membutuhkan kasih sayang, karena orang tuanya lebih menyayangi kakaknya Itachi ketimbang dirinya. Maka dari itu Sasuke selalu bersikap manja hanya pada dirinya
Hinata perlahan berhenti meronta dan mulai menaikan kedua tangannya mencengkram kemeja di kedua pinggang Sasuke balas memeluknya. Mereka saling menikmati kerinduan mereka, ketika suara deringan telepon di smartphone milik Sasuke yang disimpan di atas meja berbunyi. Dengan sangat enggan Sasuke melepaskan pelukannya dari Hinata. Hinata segera menjauhkan diri dari Sasuke takut pengendalian dirinya untuk menjauhi Sasuke kembali runtuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasuhina...Love Your Son [Completed]
FanfictionSasuke berwajah tampan, jas yang melekat di tubuhnya terasa sangat pas di badan laki-laki berusia 30 tahun itu. Rambutnya yang hitam menyeruak kebelakang melawan gravitasi, bola matanya yang hitam terkesan tajam dan menusuk. Sifat 'cool' nya terpa...