Sasuhina... Love Your Son
.
Pukul 2 dini hari, Hinata tertidur pulas di sofa. Sudah seharian lebih ia tidak tidur karena menunggu Yukine. Sasuke yang ikut menemani Hinata ikut tertidur dalam posisi duduk di kursi di samping ranjang Yukine.
Yukine membuka matanya perlahan terbangun dari tidurnya, dilihatnya wajah yang telah ia nanti-nantikan selama ini. Paman kesayangannya.
"Paman Sasu!" Teriaknya gembira. Sasuke yang tidurnya tidak terlalu pulas kini terbangun kaget mendengar teriakan Yukine.
"Yukine, kau tidak apa-apa? Apa ada yang sakit?" Tanya Sasuke terkejut.
"Paman jenguk Yuki?!" Kata Yukine sambil menggeleng-gelengkan kepalanya ceria, senyuman berkembang di bibirnya.
"Ia sayang!" Sasuke mengusap kepala Yukine. "Sstt! Mama kamu lagi tidur, jangan terlalu keras bicaranya ya!" Kata Sasuke sambil meletakan jari telunjuknya di bibir.
"Sstt!" Kata Yukine meniru gerakan Sasuke sambil tetap tersenyum senang.
"Yuki kila paman ga akan datang." Bisik Yuki sepelan mungkin."Paman pasti datang buat kamu Yuki."
"Yuki seneng banget Paman nemenin Yuki."
"Paman juga seneng bisa ketemu Yuki, Tapi paman sedih kamu dirawat disini." Kata Sasuke memasang wajah sedih.
Yukine melambai-lambaikan tangannya yang bebas infus untuk meraih pipi Sasuke. Seolah mengerti, Sasuke memajukan wajahnya mendekati tangan kecil itu.
"Paman jangan sedih, Yukine gak apa-apa kok. Bental lagi Yuki pulang kok, gak dilawat lagi." Kata Yukine mencoba menenangkan sambil mengusap pipi Sasuke. Sasuke menggenggam tangan Yukine.
"Oh iya paman, kemayin Yuki udah bisa bikin pesawat dari kertas loh!" Kata Yukine bangga.
"Wah hebat banget!"
"Iya, sama kaya yang paman ajalin waktu itu." Yukine terus memamerkan kehebatannya. "Tapi pesawatnya gak bisa telbang, jatuh teyus."
"Oh ya? Mungkin Yuki bikinnya masih kurang rapi."
"Padahal waktu itu Yuki udah dipuji sama nenek Tsunade." Kata Yukine sedih.
"Kapan-kapan kita bikin lagi ya, yang besar."
Yukine tersenyum gembira, tetapi detik berikutnya wajahnya kembali murung.
"Mama gak ngijinin Yuki main lagi sama paman."Sasuke ikut terdiam beberapa saat sebelum mulai berbicara. "Mama kamu pasti ngijinin kalau kita mintanya bareng-bareng."
"Benel paman? Yeee Holee!" Yukine kembali bersorak dengan suara keras. Sasuke mendesis sambil menutup mulutnya dengan jari telunjuk meminta Yukine berhenti bersorak, Yukine menutup mulutnya sambil membulatkan kedua matanya.
"Sekarang Yuki bobo lagi ya!"
"Gak mau, nanti kalau Yuki bobo, pamannya pulang gimana?"
"Paman bakal tetep disini sayang."
"Janji?"
Sasuke tidak menjawab hanya senyuman sebagai jawaban.
"Boleh ga Yukine bobonya sambil pegang tangan paman?"
Sasuke menggenggam tangan kecil Yukine dengan penuh haru, tanpa mereka sadari Hinata yang sejak tadi mendengar ikut menangis dalam tidurnya.
.
.
Keesokan paginya, Yukine terbangun dari tidur lelapnya.
"Ma..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasuhina...Love Your Son [Completed]
FanfictionSasuke berwajah tampan, jas yang melekat di tubuhnya terasa sangat pas di badan laki-laki berusia 30 tahun itu. Rambutnya yang hitam menyeruak kebelakang melawan gravitasi, bola matanya yang hitam terkesan tajam dan menusuk. Sifat 'cool' nya terpa...