8

10.5K 696 42
                                    

SasuHina... Love Your Son

.

"Sas- Sasori-kun, bisa kah kau menunggu di luar saja?" tanya Hinata dengan wajah memerah, Sasori bersidekap manis di samping Hinata yang sedang bekerja, Sasori sendiri baru keluar dari ruangan Sasuke dan menunggu Hinata untuk pulang bersama.

Semua mata memandangi mereka, terutama Ino yang matanya berkilat membara melihat sahabatnya sendiri akan menjadi bahan gosip yang paling hot satu kantor. Sasori sepertinya senang memperhatikan Hinata yang sibuk mengetik dan melakukan tugas-tugasnya.

"Tidak!" Tolak Sasori sambil tersenyum manis. "Aku senang melihatmu bekerja. Aku akan tetap menunggumu disini Hinata-chan."

"Ta- tapi aku tidak bisa konsentrasi, orang-orang disini tak hentinya memandangi kita." Hinata memandangi sekitar, saat ini ingin rasanya Hinata memasukan wajahnya ke dalam tas saking menahan malunya.

"Wajahmu yang memerah itu sangat manis Hinata-chan, aku jadi ingin makan cake strawberry jika melihatmu terus seperti itu." Sasori bukannya pergi malah semakin menggoda Hinata. Dia sangat senang melihat Hinata bersemu.

"Kalau kau masih di sini, pekerjaanku terhambat, dan aku tidak bisa pulang tepat waktu."

"Apa perlu aku bilang kepada Sasuke untuk mengijinkanmu pulang bersamaku sekarang?"

"Kumohon Sasori-kun, atau aku tidak akan mau bertemu denganmu lagi!" Hinata mulai mencoba mengancam Sasori dan ternyata diterima baik olehnya.

"Baiklah, aku tunggu kau di cafe tempat kita makan siang tadi." kata Sasori menghela nafasnya sambil beranjak dan mengusap pelan rambut Hinata. Pandangan semua karyawan semakin fokus kepada kegiatan yang mereka berdua lakukan. Sasori pun pergi, diikuti helaan nafas lega dari Hinata.

.

"Ne, Hinata-chan, ternyata hubunganmu dengan Sasori bukan sebatas rekan kerja lagi ya?" setelah Sasori pergi, kursi yang tadi diduduki Sasori segera ditempati oleh Ino. Dia siap mencari informasi dari sahabatnya ini.

"Ma-maaf Ino, tapi aku tidak ingin membicarakannya sekarang." Hinata mencoba mengalihkan tatapannya dari Ino ke pekerjaan yang sedang menunggunya.

"Sudahlah Ino, jangan ganggu Hinata, dia pasti akan bercerita kalau sudah saatnya." kata Tenten mencoba membantu Hinata. Walaupun Ino sahabat baiknya, Ino bukanlah sosok yang bisa ia gunakan sebagai tempat curhat. Jika ingin menyebarluaskan sesuatu maka Ino lah tempat yang paling tepat. Ino mendengus sebal dan kembali ke mejanya. Hinata sekali lagi menarik nafas lega berterima kasih pada Tenten yang menyelamatkannya.

.

Saat jam pulang, Hinata seperti biasa keluar ruangan paling dulu di antara yang lainnya. Dia berjalan cepat menuju lift, dan menunggu lift sampai di lantainya. Ketika lift itu terbuka, Hinata terkejut melihat di dalam lift itu hanya ada Sasuke.

Hinata berniat menunda masuk ke dalam lift, tetapi melihat ekspresi Sasuke yang tetap terdiam tanpa mengganggunya, membuat Hinata akhirnya masuk ke dalam lift itu. Kini di dalam Lift itu hanya ada mereka berdua. Mereka saling terdiam tanpa kata, sampai Sasuke memecah keheningan antara mereka.

"Apa Sasori masih menunggumu pulang?" tanyanya pelan.

"A- Hm." kata Hinata dengan suara sama kecilnya sambil mengangguk pelan. Keheningan kembali menyergap sampai lantai dasar. Sasuke langsung keluar tanpa menatap Hinata. Wajahnya tertekuk, walaupun masih sedatar biasa, tapi Hinata yang sudah sangat mengenalnya tau bahwa sesuatu pasti telah terjadi dengan Sasuke dan Sasori tadi.

.

.

"Kamu lama Hinata." Sasori beranjak dari kursinya di cafe ketika melihat Hinata datang menghampirinya. Tanpa menunggu jawaban Hinata, Sasori segera menarik tangan Hinata menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh dari cafe itu.

Sasuhina...Love Your Son [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang