5

14.8K 1K 37
                                    

Sasuhina... Love Your Son

.

Seminggu setelah Sasori mengantar Hinata pulang, Hinata kembali bekerja seperti biasa, Sasori belum menghubunginya, dan Sasuke juga belum mengganggunya lagi.

Hinata merasa sangat lega, seperti ini lah yang ia harapkan, tanpa gangguan dari pria-pria pengagumnya.

.

"Sepi ya, gak ada pangeran tampan itu. Aku jadi kurang semangat bekerja kalau dia tidak ada." kata Ino lesu, kebetulan hari ini dia tidak ada janji bertemu klien, jadi Ino, Tenten dan Hinata bisa makan siang bersama di kantin kantor.

Hinata dan Tenten tersenyum, melihat kelakuan sahabatnya yang mengerucutkan bibirnya dengan muka sedih yang dipaksakan.

"Aku jadi ingin tau, bagaimana tipe wanita idamannya ya?" tanya Tenten.

"Kudengar dari temanku yang bekerja sebagai sekertaris di salah satu perusahaannya yang lain, seorang wanita seksi dan cantik berambut merah muda sering datang mengunjunginya loh," Ino mulai berceloteh, "wanita itu terlihat sombong. Tetapi Uchiha-san sepertinya tidak tertarik padanya karena dia selalu berusaha menolak jika wanita itu datang untuk bertemu dengannya."

'Itu pasti Sakura, ternyata mereka masih sering bertemu rupanya.' pikir Hinata dalam hati membuatnya tertunduk lesu.

"Kalau dia tidak menyukai wanita itu, lalu dia menyukai wanita seperti apa ya?"

"Apa dia seorang penyuka sesama jenis?" Ino berceletuk.

"Kenapa kau bicara seperti itu Ino?"

"Habis, kalian tau kan kalau aku sumber berita di kantor ini, tapi tak sekalipun ku dengar ada wanita lain yang bisa menarik hati Presdir kita itu. Bahkan wanita cantik dan seksi itu pun di acuhkannya."

Tenten bergidik ngeri membayangkan wajah tampan itu berduaan bersama seorang lelaki lain, namun Hinata tersenyum kecil. Hinata sangat tau kalau Sasuke itu 120% lelaki.

"Kenapa senyum Hinata? Apa kau mengetahui sesuatu dari tuan muda Uchiha itu?" Ino yang melihat senyum kecil Hinata langsung mengintrogasi Hinata. Rupanya mode pencari gosip Ino sedang menyala di otaknya.

"Bu- Bukan, aku hanya membayangkan bagaimana kalau Sas- maksudku Uchiha-san itu ternyata seorang gay." Hinata hampir keceplosan dengan memanggilnya Sasuke bukan Uchiha.

"Eh, berbicara tentang Sas- , bagaimana kamu bisa menarik Akasuna Sasori bekerja sama dengan kantor kita? Aku bahkan sudah 10 kali lebih mencoba mengajaknya bergabung tetapi dia sangat keras kepala." Ino teralihkan perhatiannya mendengar Hinata tadi berbicara tentang Sas-

"A- Aku tidak tau Ino, dia langsung setuju begitu saja." Hinata tentu tidak menceritakan kalau Sasori meminta nomor handphone miliknya. Hinata tau kalau sahabatnya yang satu ini tidak bisa menyimpan rahasia dengan baik. Hanya pada Tenten lah ia bisa menceritakan semuanya. Tetapi untuk masalah Sasuke dan Sasori, dia tidak ingin menceritakannya pada siapapun juga.

Melihat gelagat aneh Hinata, Tenten merasa ada yang disembunyikan dari sahabatnya ini. Namun dia lebih memilih diam dan menunggu Hinata sendiri yang bercerita padanya. Ino tampak tidak puas dengan jawaban Hinata, dia akan bertanya lagi saat Tenten memotongnya.

"Udah yuk, sebentar lagi istirahat selesai." ajak Tenten kepada sahabatnya untuk meninggalkan kantin, Hinata menatap Tenten seperti berterima kasih, Tenten tersenyum mengerti pada sahabatnya ini.

.

.

.

"Hinata!" kata Naruto di telepon kantor.

Sasuhina...Love Your Son [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang