Mohon maaf untuk keterlambatan posting review ini. JK sedang melangsungkan event internal grup, jadi belakangan ini, chief sedang disibukkan dengan event yang sedang berlangsung. Terima kasih karena sudah menunggu dengan sabar.
RO-SE, judul novel karya Dewi Sekar Kinasi ini dapat diartikan menjadi dua filosofi. Jika diamati, judul Ro-Se dapat berarti singkatan dari dua nama tokoh utamanya, yaitu Arro dan Selma. Sekilas kata ROSE bisa juga berarti bunga mawar. Ide judul yang menurut saya menarik dan unik.
Teenfiction ini saya rekomendasikan karena memiliki poin-poin unik yang akan membuat mengajarkan untuk menyikapi hubungan percintaan dengan cara pandang berbeda. Selipan-selipan humor juga banyak bertebaran, kamu tak akan bosan membacanya.
Karakter yang paling unik menurut saya adalah ibu Arro—Mita. Dia diceritakan sebagai ibu muda yang agak centil, lucu, dan sering menjadi bahan candaan anaknya. Hubungan ibu dan anak yang unik, karena apabila berdebat, Arro-lah yang pasti menang dan berhasil mengelabui ibunya. Saya selalu suka adegan ibu dan anak ini. Chemistry-nya oke, meski ada beberapa humor yang terkesan agak garing.
Sementara di sisi tokoh utama wanita, kita akan diajak untuk mengenal seorang Selma—gadis berjilbab yang lugu dan baik hati. Dia awalnya tinggal di desa. Ia pindah ke Jakarta karena mendapat beasiswa. Singkat kata, ia bersekolah seperti biasa dan berkenalan dengan teman sekelasnya yang bernama Cellia.
Cellia adalah gadis kota yang baik. Mereka dengan mudahnya bisa akrab. Cellia yang cerewet namun pengertian mampu mengimbangi sifat Selma yang lebih pendiam. Mereka saling mengisi dalam membangun hubungan dekat sepasang sahabat.
Cerita dimulai ketika Arro yang notabene-nya adalah sepupu Cellia, bertemu dengan Selma. Sifat Arro yang memang blak-blakkan dan cengengesan membuat Selma risih. Tapi bukan Arro namanya jika tidak jahil. Setiap hari Arro selalu mengganggu Selma. Pernah dia menyanyikan lagu dengan gayanya yang sok cool, tetapi justru membuat Selma menangis haru.