BAB 3 : PERTEMUAN (1)(edited)

5.4K 180 3
                                    

Teng Teng Teng

Bel sekolah berbunyi. Dion, Leah dan Lili pergi ke kelas. Sambil menunggu guru datang, Leah dan Lili ngobrol-ngobrol dengan teman- teman sampai...

"Si tampan dateng, dia dateng.. OMG cepet girls, kita harus berdandan cantik." Kata Alia, cewek kaya tapi sombong yang selalu mem-bully cewek lemah seperti Leah berteriak.

Suasana di kelas menjadi hening, suara langkah kaki mendekat mulai terdengar. Semua cewek-cewek di kelas sudah mulai deg-degan. Akhirnya, orang yang datang adalah GUY dan DION, cowok -cowok tampan dari sekolah.

"Hai Guy." Sapa cewek-cewek kepada Guy. Tapi Guy tidak menjawab. Mereka tidak memanggil Dion karena mereka sudah tahu kalau Dion sudah memiliki pacar yaitu Lili.

"Sayang.." Sapa Dion dengan semangat kepada Lili. Lili hanya memutar bola matanya sambil berjalan ke arah Dion dan Leah ikut di belakangnya.

"Kamu kok disini?" Tanya Lili kebingungan.

"Aku sama Guy sekelas sama kamu. Masa kamu enngak liat di papan, sih. Dion menjawab dengan wajah yang kesal tapi lucu.

Dion dan Guy berteman baik. Oleh karena itu, mereka selalu bersama. Lili yang sedang sibuk berbicara dengan Dion membuat Leah jadi gugup karena di sebelahnya berdiri cowok idamannya, Guy.

"Hai." Sapa Leah kepada Guy walau Leah kurang yakin Guy akan menjawab sapaannya. Suasana di sana masih hening karena cewek-cewek lain masih melihat Guy dan Leah bersama. Mereka sedikit iri karena Leah yang ada disampingnya.

"Mana mungkin Guy mau menjawab sapaan cewek polos dan lemah kayak dia. Itu sudah IMPOSIBLE." Kata salah satu dari cewek yang termasuk golongan Alia. Leah hanya memutar bola matanya. Gue tau juga kali. Batinnya.

"Salam kenal. Nama gue Guy. Gimana keadaan lo? Ada yang sakit nggak tadi?" Jawaban Guy sangat tak diduga masih terkesan dingin. Semua cewek kaget mendengar Guy menjawab sapaan Leah. Leah pun hanya menatapnya cengo tidak menduga Guy akan menjawab sapaannya.

"I-i-iya. Gue enggak papa. Makasih ya udah nolongin. Nama gue Aleah Louisa. Salam kenal juga." Teriak boleh gak teriak. Pikir Leah dalam hatinya.

Tak lama Ms. Adila, wali kelas datang untuk mengatur tempat duduk murid-murid. Pembagian pun dimulai. Lili duduk bersama Dion. Alia berharap bisa duduk bersama dengan Guy tapi nyatanya dia malah didudukan dengan anak culun dan cupu.

"Oke, Leah duduknya sama Guy aja ya." Kata Ms. Adila yang membuat seluruh kelas kaget, kecuali Guy. Guy sudah biasa duduk dengan cewek. Leah yang kaget hanya bisa mengangguk dan berpindah ke duduk di sebelah Guy.

Leah dan Guy didudukan di kursi tengah. Banyak yang memandang Leah dengan wajah kesal karena dia duduk dengan Guy. Pelajaran dimulai dan seperti tahun-tahun biasanya, murid-murid memilih anggota kelompok belajar mereka selama 1 tahun kedepan.

"Lele, gue sama lo ya seperti biasa." Ajak Lili agar Leah bisa 1 kelompok bersamanya. "gue juga mau ikut." Dion yang tiba-tiba datang langsung ingin ikut kelompok belajar Leah.

"Tapi kamu sama siapa, Don? Disini ada 2 cewek,lho." Kata Lili kepada Dion. "Dan dua cowok." Dion melanjutkan kata kata Lili. Leah dan Lili bingung dengan perkataan Dion.

 "Guy kan sekelompok dama aku jadi, Guy akan sekelompok sama kalian la." Kata Dion menjelaskan kepada Leah dan Lili.

Leah dan Lili kaget. Mereka tidak menyangka akan berkelompok dengan sang Idola. Apalagi Leah. "Gue ikut kelompok lo ya, risih banget ama cewe cewek sono." Guy yang tiba-tiba datang langsung bertanya kepada Leah.

"Boleh." Banyak sekali cewek-cewek yang menunggu Guy untuk masuk kelompok mereka, apalagi dengan yang namanya Alia. Tapi dia tidak pernah mendapatkan kesempatan tersebut. Dia sangat kesal dengan Leah.

Pelajaran pun dimulai. Leah tampak sangat gugup apalagi saat Guy menatap mata biru cerahnya. Leah sempat bengong memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Lili dan Dion saling mengobrol sampai ditegur Ms. Adila berkali-kali. Banyak murid yang tertawa tapi Guy tidak tertawa. Guy jarang sekali tertawa. Banyak murid- murida yang bilang kalau Guy hanya pernah tertawa didepan Dion dan keluarganya saja. Belum ada orang selain mereka yang pernah melihat Guy tertawa. Pelajaran yang membosankan akhirnya menjadi menyenangkan karena perilaku konyol pasangan Lili dan Dion.

MENGEJAR COWOK DINGIN[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang