HI,LOVE

2.2K 71 0
                                    

3 tahun kemudian

Seorang perempuan dengan pakaian simple nya dengan membawa koper keluar dari bandara. Perempuan itu tak lain adalah Leah.

Setelah menyelesaikan studinya di Harvard , dirinya sudah tak sabar untuk bertemu dengan teman-teman dan keluarga di Indonesia.

Banyak yang terjadi dalam 3 tahun. Leah yang mendaparkan banyak teman, berkenalan dengan banyak orang dan masih banyak lagi. Tapi yang selalu dia lakukan adalah terus mengingat pria yang dia cintai sampai sekarang. Guy Alexander.

Tak lupa dirinya juga sering menelpon dan berkomunikasi dengan Lili dan Via. Dia sangat merindukan kedua sahabatnya itu.

Leah POV

Sudah lama aku tidak menghirup udara ini. Udara tempat aku dilahirkan.

"Apa kamu sudah sembuh?"
"Apa kamu sudah mengingatku?"
"Apa kau merindukanku?"
"Apa kau baik-baik saja?"

Itulah yang ada di pikiranku selama ini.
Aku hanya melihat langit di atas. Hari yang cerah. Semoga hari ini bisa secerah langit.

"Nanti kita ketemu Guy ya Le?" Ucap mama sambil melihat ke depan jalan.

"Iya ma. Aku juga nggak sabar mau lihat Lili ama Via. Katanya Lili bentar lagi mau tunangan terus nikah." Jawabku pada mama.

"Iya. Kamu sih kelamaan di Amrik. Coba kalo enggak, kamu juga pasti nyusul mereka." Ucap mamaku sedikit kesal.

"Yee mama, 3 tahun itu nggak lama lagi." Bohongku.

"Iya ya, yang lulusnya cepet."

Kuliah di Harvard untuk seusiaku memang terbilang cepat. Disana aku hanya belajar, belajar dan belajar. Memang ada waktu me-time, tapi aku tidak terlalu suka menunda pekerjaan apalagi menunda kelulusan.

Hingga akhirnya, aku bisa lulus dengan nilai memuaskan dan pulang ke Indonesia.

***

Sesampainya di rumah, aku merasa deg -degan, entah itu melihat sahabatku atau kangen melihat Guy.

Bunyi klakson mobil mama mengagetkanku yang sedang melamun. Saat melihat mama, mama malah nyengir. Wah, sengaja nih.

"Udah, yuk." Ajak mama dan aku mengaggukinya. Aku pun keluar dari mobil sambil membawa koperku dan bersiap masuk ke rumah.

"LEAHHHH!!!" Teriak 2 perempuan cempreng yang sudah pasti sangat aku kenal. Wajah mereka tidak berubah, mungkin karena kami sering video-call-an.

"LILI, VIAA!!!!" Teriakku tak kalah dari mereka. Aku berlari menuju mereka dan seperti biasa, pelukan teletubies.

"Aduuhh, akhirnya pulang juga. Gue harus nunda nikahan gue nih buat nungguin lo pulang." Ujar Lili mengerucutkan bibirnya tapi kemudian kami tertawa bersama.

"Selamat ya Li, bentar lagi mau jadi istri aja nih lo."

"Makacih cayangku, Via juga udah dilamar lho sama Kiki." Ucap Lili dengan semangatnya sambil menunjukkan cincin yang dipakai di jari manis Via.

"Hihi, selamat juga Via cantik." Ucapku senang.

"Maaci Leah yang cantik tapi masi cantikan gue. Kiki nih gatau tiba tiba nglamar gue, hehe" Ucap Via senang.

MENGEJAR COWOK DINGIN[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang