BAB 15: TEMAN BARU

2K 65 0
                                    

Zee POV

Hari ini kelasku kedatangan murid baru pindahan luar negeri. Setelah bel berdering kami masih terus membicarakan anak baru ini. Leah yang biasanya duduk di sebelahku hari ini tidak masuk.

Mr. Adrian masuk ke kelas dengan membawa anak baru itu. Bisa kubilang dia sangat cantik, rambutnya setinggi pundak dan wajahnya pucat. Apakah dia sakit? Pikirku.

Sejenak aku melirik Guy dan Kiki bersamaan. Tubuh mereka seketika menegang. Apakah

"Anak-anak. Seperti yang kalian ketahui kelas kita kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan dirimu." Ucap Mr. Adrian sambil mempersilahkan murid tersebut.

"Hai, namaku Savina Skylar. Panggil Via aja. Aku masih bisa bahasa indonesia kok, jadi tenang aja. Mohon bantuannya." Ucapnya sambil memamerkan senyum manisnya dan membungkukkan badan.

"Oke, Via, silahkan kamu duduk di sebelah Leah." Mr. Adrian mempersilahkan Via untuk duduk.

Mungkinkah Via mantan pacar Kiki?

"Permisi." Ucapnya canggung.
"Iya, silahkan." Aku juga menjawabnya canggung.

"Namaku Leah, salam kenal." Aku menjulurkan tangan kananku ke arah Via.
"Namaku Via, salam kenal juga." Ucapnya membalas jabatan tanganku.

"Uum. Kamu kenapa?" Aku yang sedari tadi melihat Via menatap Guy dan Kiki merasa penasaran.

"Itu, anu-. Aku kenal 2 cowok yang duduk di situ." Via menunjuk arah Guy dan kiki secara bersamaan dengan kedua jarinya.

Rasa penasaranku semakin bertambah. Apalagi saat aku melihat Via merasa sedikit takut saat tatapannya bertemu dengan tatapan Kiki.

"Uum, aku pacarnya Guy." Merasa kalau harus kuberitahu, akhirnya aku memutuskan untuk memberi tahu Via statusku dengan Guy. Via tampak kaget sejenak namun mimik wajahnya berubah datar lagi. Dia cantik saat tersenyum kuakui. Bukankah dia juga ceria dulu.

"Aku dulu suka dengan Guy." Via mengeluarkan suaranya. Sepertinya dia mau curhat.

"Tapi semenjak sudah mulai berpacaran dengan cowok di belakangnya (Kiki), aku sudah mulai melupakan rasa sukaku pada Guy. Jadi kamu nggak usah khawatir karena aku nggak bakal ngrebut Guy dari kamu." Dia tersenyum, tapi senyuman itu menunjukkan aeti yang berbeda. Kesedihan.

"Tapi raut wajahmu kok kaya gitu, kamu masih suka ya sama Kiki?" Aku hanya membadik dan dijawab demgan anggukan lambat oleh Via.

"Tapi kenapa kalian putus?" Tanyaku lagi. Aku ingin sekali membantunya. Aku tahu Kiki juga masih menyukainya, dilihat dari Kiki yang semnejak masuk kelas ini tidak pernah berpacaran dan hanya modus dengan cewek -cewek.

"Gimana ya. Waktu itu saat malam natal, aku ingin memberitahu pada Kiki kalu aku menyayanginya setelah merasakan rasa nyaman saat aku bersamanya, tapi semua itu terlambat karena Kiki sudah lebih dulu tahu kalau tujuanku dulu saat berpacaran padanya hanya agar bisa berdekatan dengan Guy. Akhirnya waktu malam natal tiba, dia memutuskanku secara sepihak tanpa mau mendengar penjelasanku." Aku bisa melihat cairan bening yang mengumpul dimatanya siap turun kapan saja.

"Kalo gitu, kenapa kamu nggak minta maaf aja sama dia? Mumpung orangnya sekelas sama kita. Sekalian bilang sama dia tentang persaanmu." Aku menepuk bahunya untuk menenangkannya. Walau tidak menangis, aku tahu dia sangat sedih saat menceritakan kejadian menyedihkan ini.

"Aku mau. Pasti mau. Sangat mau malaan. Tapi takut dia nggak mau mendengarkanku." Ucapnya lirih.

Kami berdua terdiam untuk beberapa saat.

Aha!

Tiba-tiba, ada ide yang terlintas di benakku.

"Via, aku punya ide. Sini." Ucapku sambil memajukan kealaku agar bisa berbisik kepada Via. Bisa kulihat bahwa gadis ini bahagia dengan ideku ini walaupun wajahnya masih sedikit datar.

Lili, kita punya teman baru yang akan bersama kita. Batinku dalam hati

Aku pun tersenyum sendiri bagaimana ideku ini bisa berjalan.

Aku melirik sebentar ke arah lain. Aku kaget sedikit saat mengetahui bahwa aku dilihati terus. Dia tersenyum tapi senyumannya jahil. Aku hanya bisa tertunduk karena malu.

"Jangan panggil pake 'aku -kamu', terlalu formal, 'lo-gue' aja biar nyantai." Ucapku kembali menghadap Via.

"Boleh." Senyumnya. Cantiknya haduuh.






MENGEJAR COWOK DINGIN[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang