Chapter 14

21 2 0
                                    

Author

"Astaga Mike" Seketika itu juga Amanda langsung menelpon Mike.

Nihil. Mike tidak menjawab panggilan Amanda.

'Da, gw gatau hrs kmn. Bosen hdp haha. Kalo gw ilg jgn dicari ye'

Begitulah isi dari pesan Mike untuk Amanda yang berhasil membuat Amanda khawatir setengah mati.

Akhirnya setelah 8 kali menelpon, Mike pun mengangkatnya.

'Halo?'

'Mike? Lo dimana?'

'Kenapa?'

'Gue nanya lo dimana'

'Udah gue bilang jangan cari gue'

'Apaan sih lo. Lo bikin gue takut tau ga'

'Kenapa lo takut?'

'Takut lo kenapa-kenapa gils'

'Gue gapapa kok, cuma bosen hidup aja'

'Anjir, bilang lo dimana. Gue kesana'

'Gausah'

'Mike, plis. Gue nangis nih.'

'Gue di hati lo'

'Gue ga becanda, Mike'

'Gue di jembatan mau bunuh diri'

'Eh gile lu yak. Sebelum lo bunuh diri gue bunuh lo duluan'

'Haha'

'Mike, gue serius. Lo dimana?'

'Di cafe Bang Jordy'

'Bang Jordy? Oke gue kesana'

tut..tut..tut..

Telepon dimatikan. Dengan cepat Amanda mengambil kunci mobil dan menuju ke cafenya Bang Jordy, abangnya Junior.

"Mike!" sapa Amanda sambil memegang bahu Mike.

"Eh, Da, lo udah sampe"

"Iya. Lo kenapa Mike? Ada masalah?"

"Gapapa."

"Boong. Cerita sama gue. Siapa tau gue bisa bantu. Ayo"

"Hm. Gue lagi berantem aja sama papa"

"Berantem kenapa? Kok bisa?"

"Papa bakalan ke Jerman."

"Trus?"

"Gue diajak tapi gue gamau. Trus kita berantem. Gue bilang kalo papa lebih mentingin kerja daripada gue. Dia udah ga peduli lagi sama gue."

"Ya, papa lo kan kerja buat lo. Supaya hidup lo enak. Ga berkekurangan, Mike. Ga susah. Lo harus bersyukur tau ga."

"Iya, Da. Tapi ga guna juga gue ikut dia ke Jerman trus sama kek disini, ga dianggap. Mending gue disini aja. Ga jauh beda kok suasananya kalo papa ga dirumah, udah biasa."

Our Feelings Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang