Day 2 : Dihukum_-

154 15 5
                                    

Author Pov

Kamu berlari sekencang mungkin setelah keluar dari rumah dan disusul Jaemin. Rambutmu terurai dengan bebasnya karena pagi ini kamu belum sempat mengikatnya.

Untung saja jarak sekolah dengan rumah tidak terlalu jauh. Hanya perlu melewati 2 halte jika naik bis. Tapi pagi ini kamu memilih untuk berlari saja.

Kamu kebingungan setelah menemukan 2 jalan. Kanan atau kiri? "Ah kemana ini, aku lupa jalannya" gumammu sambil menggaruk-garuk kepalamu.

Arlojimu menunjukkan pukul 7.58. Sekolah akan masuk 2 menit lagi. Tanpa pikir panjang, kamu langsung berlari ke kiri.

Jaemin yang berlari di belakangmu juga belok ke kiri menyusulmu. Ia mempercepat larinya. Begitu jaraknya dekat denganmu, ia langsung menarik tanganmu dan berlari ke arah yang berlawanan.

Lebih tepatnya ia menarikmu karena kamu salah jalan. Jalan yang benar adalah belok ke kanan.

Setelah jauh berlari, akhirnya sekolah kini sudah tampak. Di depan gerbang, ada 2 siswa yang berdiri sambil mengangkat tas mereka dengan kedua tangannya. Di hadapannya berdirilah salah satu guru yang membawa sebuah rotan di tangannya.

Kamu dan Jaemin mulai mendekati gerbang sekolah. Kamu dan Jaemin menghentikan larimu dan melihat 2 siswa di sana. 2 siswa itu lalu menurunkan tasnya dan berjalan masuk ke gedung sekolah.

Sebelum guru itu melihat kalian, tanpa pikir panjang kamu langsung menarik lengan Jaemin. Mengajaknya berlari lagi ke arah yang berlawanan dengan sekolah.

*Priiiiit*

Suara peluit itu membuat kalian berhenti berlari dan membalikkan badan ke arah suara peluit itu sambil tersenyum paksa.

Guru yang ada di sana memberikan isyarat supaya kalian menuju ke arahnya. Kamu dan Jaemin lalu berjalan ke gerbang sekolah.

Kumis tebal, perut besar, dan mata elangnya membuatmu takut menatapnya langsung. Kamu hanya berjalan sambil menundukkan kepalamu.

"Angkat tinggi tasmu!" perintah guru itu.

Kamu dan Jaemin mengangkat tas kalian yang semula di punggung kalian.

"Tahan sampai 2 menit!!"

Guru itu merapikan kumis tebalnya menggunakan jempol dan jari telunjuknya.

*drrttdrrt*

Guru itu mengambil handphone di saki celananya setelah mengetahui handphonenya baru saja bergetar. Setelah itu ia berjalan 5 langkah menjauhi kalian yang masih mengangkat tas berat kalian.

Guru itu sedang sibuk dengan teleponnya. Ini adalah waktu yang tepat untuk menurunkan tas kalian dan membiarkan tangan ini beristirahat sejenak.

Dengan percaya diri, Jaemin menurunkan tasnya dan memutarkan tulang atlasnya. Kamu yang melihat perlakuannya pun berbisik

"Yak, apa yang kau lakukan?"

"Tenganku sangat pegal. Turunkan saja sebentar"

Mendengar ucapan Jaemin tadi, kamu memutuskan untuk menurunkan tasmu sejenak.

On The 16 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang