Day 5 : Merah❤

81 8 1
                                        

Yoo Jin pov

Sudah jam 7.40, 20 menit lagi sekolah akan masuk. Sarapanku sudah habis, kurang meneguk habis susunya.

Aneh, pagi ini aku belum melihat bentuk Jaemin. Apa dia sudah berangkat?

Aku menuju ke kamarnya. Pintunya masih tertutup. Apa dia ada di dalam atau dia sudah pergi?

Ku coba buka pintunya. Wah terbuka. Heol, dia sangat nyaman dengan posisi tidurnya.

Memeluk guling dan lihat pantatnya yang condong itu. Pemalasnya orang ini. Aku hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalaku melihatnya.

"Hey bangun!!!"

Dia tidak menjawab sedikit pun? Malah menggerak-gerakkan pantatnya, Huh. Baiklah aku harus melakukan ini.

Rasakan kau Na Jaemin.

PLAAAK

Karena merasa geram, kuputuskan untuk menabok pantatnya. Ia langsung duduk dengan rambutnya yang berantakan.

"MWOYA KAU!!!"

"Bangun juga kau. Sudah hampir jam 8!!!!"

"AISH"

Lah, dia kembali ke posisinya. Tapi kali ini ia menutupi kepalanya dengan guling.

Ku tarik saja gulingnya. Dia masih saja seperti itu_-

"Jaemin bangun Jaemin bangun Jaemin bangun Jaemin bangun"

"Arraseoooooooooo"

Dia bangun juga. Matanya masih menutup tapi posisinya sudah duduk.

"Anak baik, cepat mandi" kataku sambil mengacak-acak rambutnya.

***

-Kelas 2-3-

"Dimana Jaemin? Dia terlambat lagi? Anak itu benar-benar"

Semua bangku dikelas sudah diduduki kecuali bangku di sampingmu. Kosong.

Seseorang membuka pintu belakang. Membuat seisi kelas melihat ke arahnya.

"Na Jaemin kau terlambat lagi"

"Maaf saem. Aku bangun telat. Maaf"

"Pulang sekolah nanti, bersihkan toilet sebagai hukumanmu. Duduk"

Jaemin lalu berjalan ke bangkunya. Kalian sempat kontak mata, namun kamu mengalihkannya terlebih dahulu.

***

-Perpustakaan-

Kamu tengah berjalan diantara rak-rak buku. Menoleh ke kanan dan kirimu untuk mencari buku.

Kamu menemukan bukumu. Sayangnya buku itu ada di rak atas. Alhasil, kamu menjinjitkan kakimu agar dapat meraih bukunya.

Percobaan pertama gagal. Kamu pun kembali mengikat rambutmu kuat-kuat. Kau bahkan menarik napas sebelum kembali meraih buku itu.

Kamu kembali menjinjitkan kakimu lebih tinggi. Tanganmu sudah hampir meraihnya. Namun, seseorang dengan mudahnya mengambil buku itu.

Kamu pun membalikkan badanmu dan menemukan seorang namja berdiri begitu dekat di depanmu. Namja itu melihat-lihat buku yang diambilnya.

On The 16 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang