Day 2 : Who?

142 11 0
                                    

Author pov

*Kriiing*

Bel sudah berbunyi. Tanda saatnya semua murid kembali ke rumah masing-masing. Kamu memberesi bukumu yang ada di atas meja lalu berjalan ke luar kelas.

"Jin-ah, tunggu aku"

Suara itu menghentikan langkahmu. Kamu merasa teringat sesuatu. Tidak ada seseorang yang memanggilmu dengan nama Jin kecuali teman-teman terdekatmu dan keluargamu.

Jadi, kamu melangkahkan kakimu kembali. Lebih cepat dari sebelumnya.

"Hey, Jin-ah, tunggu aku"

Orang yang sedari tadi memanggilmu berhasil meraih tanganmu.

Membuatmu berhenti. Setelah kamu lihat, orang itu adalah Jeno. Dengan wajah khawatirnya melihatmu berkeringat begitu banyak.

"Ah Je-Jeno, wae?"

"Gwenchanya? Kau berkeringat banyak"

"J-jjinja?"

Kamu pun mengelap keringat di dahimu. Keringat yang banyak itu membuat lengan jas seragammu basah.

"Apa barusan kau memanggilku Jin?"

"Ah itu aku. Wae? Bukankah namamu Yoo-Jin? Kau tidak suka?"

"Bu-bukan begitu, hanya saja aku sudah terbiasa dipanggil Yoo Jin"

"Baiklah, aku akan memanggilmu Yoojin. Sebenarnya, aku ingin membeli sesuatu, maukah kau mengantarku?"

"Geurae. Kajja"

***

-Ma Sung Woon-

"Aku pulang" seru Jaemin.

Ia melihat sekeliling rumah dengan wajahnya yang kebingungan.

"Kau sudah pulang? Mari makan" ajak ahjumma yang duduk di meja makan sendiri.

"Dimana Yoojin?" tanya Jaemin.

"Kau hanya mencari Yoojin? Padahal Jeno juga belum pulang" jawab ahjumma.

"Jinjja? Mereka kemana? Sial, mereka pergi tanpaku_-"

Jaemin langsung bergegas ke kamarnya di lantai dua. Ahjumma tertawa kecil betapa lucunya masa muda anak jaman sekarang.

***

-Toko Baju-

Jeno terlihat sedang sibuk memilih baju yang akan dia beli sedangkan Yoojin hanya berdiri di sampingnya.
Tatapannya kosong. Ketika Jeno menengok ke arahnya, Yoojin hanya diam berdiri dengan tatapan kosongnya.

Yoojin pov

"Kau bisa memilih satu"

Lamunanku terpecahkan setelah mendengar suara Jeno. Ia menyuruhku untuk membeli pakaian juga.

Bagaimana dia tau kalau aku sedang ingin?

"Tidak usah, kau saja" balasku.

Apapun yang terjadi aku harus menyembunyikan rasa mauku ini.

"Aku yang bayar. Pilih saja, bukankah sedari tadi kau hanya melihat mantel oranye ini?" tanya Jeno sambil menunjuk sebuah mantel oranye yang ada di depanku.

Bagaimana dia tahu?

"Ambil saja tidak apa-apa. Bukankah kau suka warna oranye?"

Bagaimana Jeno tahu warna kesukaanku? Siapa dia sebenarnya? Aku jadi penasaran. Apa dia dukun?

"Bagaimana kau tahu aku suka oranye?" tanyaku penasaran.

"Hanya menebak" jawabnya sambil tersenyum tanpa menoleh ke arahku.

Siapa dia sebenarnya? Dia tahu hampir semuanya tentangku. Nama panggilanku, dan sekarang warna kesukaanku.

Apa lagi besok?

Author pov

Tanpa disadari, kamu kembali dalam lamunanmu. Namun, anehnya kali ini kamu terus menatapnya.

"Hey kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Jeno.

"Ti-tidak. Hanya saja aku seperti pernah melihat wajahmu. Dimana ya?" Jawabmu.

"Kau suka hijau atau abu-abu?" tanya Jeno sambil menunjukkan sweter hijau di tangan kanan dan sweter abu-abu di tangan kirinya.

"Kenapa kau tanya aku? Bukankah itu untuk pacarmu?"

Jeno tertawa mendengar ucapanmu.

"Kenapa kau tertawa? Apa yang lucu?"

"Bukan pacarku, tapi temanku"

Wajahmu memerah perlahan karena menangung rasa malu itu.

"Aku suka hijau"

"Kalau begitu aku ambil hijau saja" kata Jeno pada pegawai.

"Hey bisa saja temanmu suka yang abu-abu"

"Dia sama sepertimu. Saat aku pertama melihatmu, aku langsung memikirkannya. Wajahnya persis denganmu, sifatnya juga" jelas Jeno.

"Aigoo, temanmu itu sangat beruntung"

***

-Ma Sung Woon-

“Kami pulang” serumu.

Dari lantai atas Jaemin berlari turun ke bawah setelah mendengar suaramu.

“Kalian kemana saja? Kenapa kalian tidak mengajakku?” tanya Jaemin.

Hoam, sudah malam tidur saja” jawabmu cuek lalu berjalan melaluinya dan disusul Jeno.

“Hey kalian kenapa? Ulang tahunku masih lama, kenapa kalian cuek seperti itu hah?”

Pertanyaan Jaemin tidak mendapat respon darimu maupun Jeno. Ia sungguh penasaran.

Pasalnya Jaemin sangat dekat dengan Jeno. Kemana pun Jeno pergi, disana juga ada Jaemin. Mereka memang sudah berteman lama.

Mwoya? Mereka aneh. Apa mereka berkencan? Bagaimana bisa Jeno menyukainya dalam waktu 3 hari? Aneh sekali” gumam Jaemin.






***
TO BE CONTINUED...

Kependekan? Mian udah sehari itu:v
1 hari 2 part yet~
Oh ya mian kalo ada typo:v kasih tau yet:v

Author pen hiatus dulu nih😢 lagi sibuk PUN sama uprak😣
Doain lancar semua yet~ amin
Sampai jumpa tanggal 3 april👋 mianhae~

Vote+komen yaaa

On The 16 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang