Day 7 : You'll be In My Heart

53 8 1
                                    

Author pov

*prok*prok*prok*prok*

Sebelum mulai bernyanyi, kamu mengambil nafas ringan dan membuangnya pelan.

Begitu ahilnya kamu memetik senar gitar itu. Suaranya merdu. Membuat para pelanggan kini terhanyut ke dalam musikmu.

Suara petikan gitar itu menjadi lebih indah saat kamu mulai menyanyi Suara yang benar-benar cantik.

Kamu juga menunjukkan senyuman mempesonamu. Seluruh mata orang-orang disana tertuju ke arahmu, termasuk Jaemin.

Ia tak menyangka orang yang menurutnya menyebalkan itu bersuara merdu. Ia tak bisa melepas pandang darimu.

Come stop your crying
It will be alright
Just take my hand
Hold it tight

I will protect you
From all around you
I will be here
Don't you cry

....

Ditengah nyanyianmu, kamu juga melihat ke arah Jaemin yang sedang melihatmu. Sebuah senyuman kamu kirimkan padanya. Membuat jantungnya kini bertempo cepat. 

"Mwoya? Suaranya indah sekali, telingaku benar-benar menikmatinya. Senyumannya sangat cantik. Dia membuatku berdebar sekarang. Jangan-jangan, sekarang aku terjebak di galaksinya, dan aku tidak bisa keluar. Mungkinkah aku tertarik dengan yeoja itu?" batin Jaemin. 

.

.

.

"Kamsahamnida

Semua orang bertepuk tangan kecuali Jaemin yang masih melongo. 

"Suaramu indah sekali. Aku bisa merasakan lagunya. Mari kita lihat hasilnya" 

Mesin karaoke yang sebelumnya menunjukkan angka 00 kini tertera angka 100. Kamu langsung menjerit bahagia. 

Ahjussi itu lalu memberimu 2 buah kupon. Setelah menerima itu kamu langsung berlari ke arah Jaemin. 

"Bagaimana? Apa itu cukup membuatmu kagum?" tanyamu sambil mengibaskan rambutmu. 

***

Setelah menyantap bubur abalon, kamu keluar dari restoran itu menunggu Jaemin yang tengah membayar. Tujuan selanjutnya tentunya pulang karena kini gitarmu sudah dibenarkan senarnya. 

Matamu kini tertuju ke samping restoran. Seorang anak kecil tengah menangis dengan kencang. Banyak orang-orang berjalan melewatinya tapi tidak mempedulikannya. 

Rasa iba pada dirimu pun muncul. Kamu lalu berjalan ke arah anak kecil itu. Kamu pun menjongkokkan tubuhmu agar lebih mudah melihat wajahnya. 

Anak kecil itu menatapmu sambil terus menangis. 

"Siapa namamu?" tanyamu pada anak kecil itu. 

Bukannya menjawab, anak kecil itu malah menangis lebih kencang dari sebelumnya. 

"Kau mau permen?" 

Kamu mencoba merogoh saku di jaketmu dan menemukan sebuah permen di sakumu. 

***

"Yoo jin-ah ayo pulang" seru Jaemin setelah keluar dari restoran. 

Ia terkejut melihatmu berdiri di sampingnya sambil menggendong anak kecil. Anak kecil itu membawa sebuah permen di tangannya. 

"Siapa anak itu? Kembalikan dia, bagaimana kalau dia itu milik para penipu?" tanya Jaemin. 

"Hey, jangan berkata seperti itu. Dia terus menangis disana. Aku merasa kasihan dengannya. Ayo kita cari ibunya" jawabmu. 

On The 16 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang