18

4.7K 909 127
                                    

"Ini nggak muat buat ditambahin grafik lagi." Gerutuan keluar dari bibir Pinky selagi gue dan lainnya sibuk dengan urusan masing-masing.

Hampir dua bulan gue lewati menjadi mahasiswa. Diktat, jurnal, modul dan laporan praktikum, buku angkatan kaderisasi unit, serta berbagai fotokopi materi kuliah sudah menjadi musuh akrab. Ujian Tengah Semester akan diadakan dalam waktu kurang dari dua minggu lagi. Kuis-kuis kecil dan berbagai tugas berkelompok juga sudah diberi para asisten dosen. Gue mengeluh? Ya, pasti lah.

Ini baru urusan akademik, belum lagi masa kaderisasi UKM Band yang sudah memasuki satu bulan setengah. Sampai sekarang, belum ada tanda-tanda gue dan lainnya akan dilantik menjadi anggota resmi, meski kami sudah mengikuti berbagai tahap kaderisasi tiap akhir pekan. Tugas mingguan pun bertambah, makanya sekarang gue dan lainnya lagi berkumpul di basecamp untuk mengerjakan tugasㅡmembuat infografis dari semua materi yang kami dapatkan selama mengikuti kaderisasi.

Selain itu juga ada tugas besar angkatan, membuat pentas musik kecil-kecilan untuk para senior di unit sebagai pengaplikasian pelatihan yang kami dapatkan. Tambahan dari Kak Suga sebagai ketua unit, yaitu untuk melatih kerjasama kami sebagai satu angkatan. Ya, seandainya semua anggota mau berkontribusi atas kesadaran.

Basecamp ini merupakan rumah kontrakan Pinky. Dia memang memilih mengontrak satu rumah untuk empat orang daripada tinggal di kost-kostan. Rumah kontrakan Pinky ada garasi yang nggak terpakai karena mereka yang tinggal di sini nggak memakai kendaraan pribadi. Jadi, atas saran Mark yang bulan lalu ditunjuk sebagai ketua angkatan, anak-anak menjadikan garasi sebagai basecamp. Tentu aja sudah dibersihkan, dipasang tikar, dan ada kipas angin supaya kami nggak mati kepanasan karena 23 orang keluar-masuk basecamp.

Dodoy dan Mark lagi mengaransemen satu lagu yang bakal kami persembahkan sebagai penampilan utama. Mereka berdua berdiskusi di pojokan dengan Mark yang memetik gitar berulang kali. Teh Joyie dan Pinky juga sibuk menyelesaikan infografis, lalu beberapa anak lainnya terlihat berembuk mengonsep acara. Sedangkan gue? Gue memilih menyicil jurnal praktikum untuk lusa. Teman macam gue itu memang perlu diceramahi biar kerja.

Nggak, deh. Gue nggak makan gaji buta. Gue tadi sudah ambil bagian memeriksa kelengkapan buku angkatan dan membantu beberapa anak yang belum lengkap mewawancarai para senior di UKM Band. Disebabkan koneksi gue dengan Kak Suga, gue dengan mudah meminta kontak kakak-kakak senior unit untuk diwawancarai oleh teman-teman gue. Kurang baik apalagi coba?

Halah!

Gue menulis jurnal praktikum diselingi berkirim pesan dengan Kak Jeka. Dia baru aja bilang sedang ada di himpunan jurusan untuk rapat. Sibuk banget memang. Semakin ke sini, gue semakin akrab dengan kegiatan-kegiatan Kak Jeka di kampus. Selain kuliah, dia juga aktif berhimpun, ikut kepanitiaan tepusat, dan katanya beberapa kali terlibat pengmas (pengabdian masyarakat) oleh mahasiswa kampus gue.

Mengakui, Kak Jeka terlihat cukup keren di mata gue. Pastinya setelah gue mengenyampingkan sifat tengilnya itu. Masih tengil? Tentu aja. Bahkan makin ke sini, itu cowok semakin rutin mengusili gue. That's fine, because we are having good time as friends. Walaupun beberapa orang kerap bertanya hubungan apa yang gue punya dengan kating dari Teknik Sipil satu itu.

"Ri, hape lo daritadi nyala mulu, tuh!" Teh Joyie berceletuk dari seberang. "Duh, ini teh pasti lagi ngayalin Jeka, ya?"

Selanjutnya beberapa anak tertawa dan mulai menggoda. Gue sudah terbiasa dengan tingkah mereka yang kerap menjahili gue karena Kak Jeka. Gue cuma berdecak pelan dan berjalan keluar garasi untuk mengangkat panggilan dari Bang Vi.

"Iya, Bang? Tumbenan nelepon? Kenapa? Laptop lo rusak lagi?" tanya gue mengingat belakangan ini Abang jarang menelepon gue. Dia lagi sibuk menyelesaikan makalah laporan KKN yang nggak selesai-selesai. Salah sendiri malas mengerjakan.

[1] STUNNING [New Version] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang