Winter
Sekarang aku dan sakura sedang bergelayut manja menikmati senja di pinggir pantai. Ia memeluk lenganku mesra dan menyenderkan kepalanya di bahuku. "Cause there something in the way when you look at me" sakura menyanyikannya untukku. Ia menangkup pipiku mesra dan mengelusnya. "Karena ada sebuah hal di tatapanmu yang membuatku tidak bisa mengalihkan pandanganku padamu" ucapnya tersenyum. Aku memeluknya, membiarkan waktu melewati kami seiring mentari akan tertidur.****
Sakura
Waktu berjalan sangat cepat. Wajahnya, senyumannya, tawanya selalu membuat hari - hariku penuh dengan warna. Malam ini ia sedang mengecup bibirku dengan lembut. Aku melingkarkan tanganku di lehernya, memperdalam ciuman yang ia buat. Tapi, tiba - tiba ia melepas ciuman tersebut. "Maaf Sakura, aku kelepasan" katanya menunduk. Aku mengangkat wajahnya. Menggelengkan kepalaku menandakan aku tidak apa - apa. Ia meraih pinggangku dan menciumku lagi. Winter akan segera menyelesaikan sekolahnya disini. Ia akan ke Amerika untuk sekolah di NASA, kami butuh waktu untuk berdua. Sangat butuh. Ia menarikku ke ranjang tapi saat ia lengah, aku membalikan badanku. Aku menatap wajahnya dekat. "Apa ini yang namanya sebuah karma ?" Tanyaku dengan buliran air mata. Sebab, setelah ia lulus disana ia akan langsung menjalani penerbangan utamanya ke angkasa luas. Ia menatapku dengan tatapan teduhnya, "aku hanya akan pergi sebentar tidak akan lama. Berjanjilah kau akan menungguku." Ujarnya menghapus air mataku. Ia bangkit dan kembali menciumku, lalu mulai turun kebawah menuju leher. Aku mengerang tertahan akibat ulahnya itu. Aku memeluknya agar ia memperdalam ciumannya. Ia semakin turun lagi. Menciumi celah yang masih tertutupi kain. Winter yang terkenal kalem ternyata bisa liar di ranjang.****
AUTHOR
Mereka melanjutkan percintaan panas mereka. Sekarang sakura sedang bergerak di atas Winter. Membiarkan Winter mendesah dengan segala perlakuannya. Biarlah Winter menjadi orang pertama yang mengambilnya. Orang yang paling ia cintai. Biarkan ia memilikinya terlebih dahulu. Setelah dua sejoli tersebut mencapai puncaknya. Winter memeluk Sakura mengecup keningnya berulang ulang agar ia tertidur pulas. "Biarkan aku menjadi yang pertama dan terakhirmu sakura" bisiknya lembut kemudian mencium singkat bibir Sakura. Sakura menganggukan kepalanya dan tertidur dengan senyuman. Tubuh polos mereka yang tersembunyi dibalik selimut saling memberikan kehangatan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Winter
FanfictionDua anak kecil itu sudah besar. mereka punya kehidupan masing - masing. tapi sebuah takdir mempertemukan 2 anak kecil itu tadi. juga siapa yang tahu kelanjutan cerita kedua anak kecil tadi. yang bahkan salah satunya menjadi dingin seperti salju.