"Ini tinggal ditambah lalu di kurangi yang itu" Kata Winter mengajari Sakura. waktu luang digunakan Sakura sebaik - baiknya agar bisa belajar dan dapat sekelas dengan Winter. Sakura terus melamun mmeperhatikan wajah winter. *duag* "aduh, sakit" sakura mengelus kepalanya sendiri. "Makanya dengarkan saat aku bicara" ujar winter. Saat mereka melanjutkan belajar mereka, tiba - tiba si pangeran sekolah datang. "Haruki - san ..." lirih sakura melihat laki - laki itu. Winter cuma diam. "Nanti malam ada acara ?" Tanyanya. Sakura menggeleng. "Aku menunggumu di restoran xxx." Ujarnya lembut untuk memikat hati sakura. Winter dengan cepat mengemasi barangnya dan akan beranjak dari tempat tersebut. Sakura menggenggam lengan Winter sebelum winter dapat pergi. "Maaf haruki san aku sepertinya ada janji dengan winter malam ini" ujar sakura. "Baiklah" suara haruki terdengar kecewa.
///
Mereka berdua pulang berboncengan lagi. Dengan biasa, sakura menyenderkan kepalanya di punggung Winter. Terasa nyaman menurutnya. "Mengapa kau tolak ajakan pangeran sekolah itu ?" Tanya Winter. "Aku lebih senang bersama Winter" ujar sakura seperti anak kecil. Winter tersenyum "ayo, aku ajak ke tempat favoritku dulu" ujar Winter bersemangat mengendarai sepedanya lebih kencang lagi. Angin berhembus menerpa mereka berdua. Mereka tertawa - tawa seperti saat mereka kecil dulu.
///
Sepeda Winter ia parkirkan di dekat danau itu. Cuaca saat itu sedang cerah. Mereka berjalan menuju tepian Danau itu. "Uah.. indah sekali" sakura terkejut dengan keberadaan danau ini. Winter menghirup nafas dalam - dalam sambil menutup matanya. Langit sore itu orange. Dengan senja yang menggantung diatasnya. "Disini damai" kata winter pelan. Mereka berjalan - jalan di sekitar danau tersebut. Bermain seperti masa kecil mereka. Dan saat mereka lelah, mereka duduk di tepian danau itu. "Huah... aku sangat senang hari ini" ujar sakura riang. Mereka berdua larut dalam keheningan. " Winter, sejak kapan kau tahu menahu danau ini ?" Tanya sakura. "Sejak 1 bulan semenjak kepindahanmu. Aku selalu berharap suatu saat nanti aku bisa mengajakmu bermain disini" kata winter dengan senyum menerawang. Sakura sedikit terperangah mendengar jawaban winter barusan. Ia kemudian bertanya lagi "apa kau memiliki teman selain aku ?." Winter mengangguk "tapi yang sangat aku ingini adalah bermain bersamamu di danau ini. Juga mungkin membangun masa depan denganmu disini" lirih Winter. "Maksudmu ?" Sakura terbata - bata. "A-aku menyukaimu semenjak kecil" ujar Winter. Namun, winter merasakan sebuah kecupan di bibirnya sebelum sakura menerimanya. "Itu untuk jawabanmu" ujar sakura lirih. Winter tersenyum lalu meraih pipi sakura dan mencium bibirnya lembut dan lama sambil menikmati senja yang menggantung dilangit. Keduanya berpelukan erat melihat danau yabg tenang itu. "Aku mencintaimu" ujar winter. "Aku juga mencintaimu" balas sakura. "Temani aku sepanjang waktu" kata sakura menyandarkan
Kepala di bahu winter. "Tentu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter
FanfictionDua anak kecil itu sudah besar. mereka punya kehidupan masing - masing. tapi sebuah takdir mempertemukan 2 anak kecil itu tadi. juga siapa yang tahu kelanjutan cerita kedua anak kecil tadi. yang bahkan salah satunya menjadi dingin seperti salju.