si kecil yang menjadi dingin

116 8 0
                                    

Sakura berjalan dengan anggunnya di koridor sekolah tersebut. setelah 12 tahun lamanya meninggalkan Jepang. Seperti biasa, ia harus ke ruangan kepala sekolah terlebih dahulu. banyak murid - murid menyapanya. tentu, siapa yang tidak ingin menyapa model terkenal tersebut.

///////

sesampainya di depan ruangan kepala sekolah ia berhenti ejenak dan menarik nafas panjang. lalu ia mengetuk pintunya. "Masuklah ..." terdengar seorang pria mempersilahkannya masuk. Sakura membuka pintu, dan alangkah terkejutnya ia saat kepala sekolah tersebut berbicara dengan si dingin yang dibicarakan murid - murid. "Ah... Miyawaki - san. silahkan duduk terlebih dahulu" ujar kepala sekolah tersebut. Sakura duduk di seberang laki - laki dingin tersebut. di meja itu tergeletak sebuah data bertuliskan biodata. "Winter Antares Joseph" bisik Sakura membaca data itu. Kepala sekolah yang sibuk dengan handphonenya cuma terus membalas SMS istrinya. "Nah Winter, bisa kau perkenalkan dirimu pada siswa kita yang terkenal ini ?" ujar pak kepala sekolah. Winter cuma diam tapi tiba - tiba ia berdiri bergegas meninggalkan ruangan tersebut. "ia selalu seperti itu" desah pak kepala sekolah. "Nah, silahkan bertemu dengan wali kelasmu Sakura."

///////

Hari itu benar - benar menyenangkan bagi Sakura. ia berada di kelas yang baik. juga mendapatkan wali kelas yang baik juga. tetapi semuanya tidak lengkap jika tidak ada piano yang menemaninya hari - harinya. ia berjalan menuju ruang musik juga seni. tanpa mengetuk terlebih dahulu pintunya, Sakura langsung membukanya. orang di ruangan tersebut melihat Sakura dengan mimik dingin. Karena Sakura terbiasa dengan para haters, ia memberanikan dirinya untuk masuk, dn langsung menuju ke piano itu. Orang itu melukis tanpa sama sekali menoleh ke Sakura. "Jadi, Kau Winter ? anak yang dulu menjadi teman sepermainanku itu" tanyanya. Hening, tanpa ada jawaban dan hanya ada suara goresan pensil. "Kau tidak perlu tahu jawabannya" ujarnya seraya berdiri dan pergi. Meninggalkan Sakura dalam diam. "Salju itu bukan salju yang dahulu." ujar Sakura sedih.

WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang