Saat aku masuk ke8dalam kamar kulihat suamiku masih menonton TV. Dia duduk bersandar di sofa."Kau belum tidur Sir?" aku mendekatinya, kupijat kepalanya, kulihat dia memejamkan mata menikmati pijatanku.
"Apakah George kesulitan tidur malam ini?" dia bertannya tapi matanya masih saja terpejam.
"Tidak."jawabku. "Lalu apa dia berencana memonopoli ibunya?" aku menggeleng tak percaya.
"Aku adalah wanita paling beruntung jika di perebutkan dua pria tampan, Abraham Salim suamiku, dan George Salim puteraku.
"Kemarilah." Dia memintaku duduk di pelukannya.
"Kau merindukanku Mr. Salim?" Aku bergelayut di pelukannya.
"Aku menyesal." Dia menundukan kepalanya, menyandarkan kepalanya di dadaku.
"Kenapa?"Aku menautkan alisku, tapi tetap kubelai rambutnya
"Aku menyesal mendanai usaha backrey-mu Mrs. Salim. Kau lebih perhatian pada pelangganmu daripada aku." Aku tersenyum, kurasa dia sedang protes.
"lalu?" aku setia mendengarkan.
"Kupikir aku akan mencabut investasiku." Dia masih saja merajuk.
"Oh anda kejam sekali Mr. Salim." Aku menggeleng tak percaya.
"Kau juga lebih sibuk dengan George daripada denganku." Dia membenamkan kepalanya semakin dalam, dan itu membuatku geli
"Apakah kau sedang jealous pada puteramu sendiri?" dan kurasakan dia mengangguk.
"Aku punya waktu jauh lebih lama denganmu Mr.Salim. Harusnya George yang protes bukannya kau." Aku meremas rambutnya. "Dia bahkan harus tidur sendiri semalaman."
Abi menggendongku ke tempat tidur. "Aku merindukanmu." Dia masih terus memelukku setelah kami berbaring di tempat tidur.
"Hampir setiap malam kita bersama, mengapa kau bersikap aneh malam ini Sir?" Aku menautkan alisku, meski kami tak saling menatap.
"Anthony harus cuti untuk waktu yang lama, dia terkena hernia, dan harus di operasi." Abi mulai bercerita. "lalu?"
"Ada sekretaris baru penggantinya, namanya Aily." Aku mendadak waspada ketika dia mengatakan nama itu " Dia gadis yang menarik, cerdas, dia juga menarik secara fisik."
Jantungku menjadi bertalu-talu mendengar ceritanya, apakah ini awal dari sebuah pengakuan? Apakah suamiku berpikir untuk berpaling ke lain hati?
"Kemana arah pembicaraan kita Mr. Salim?"Aku menarik diriku dari pelukannya. Abi tampak menarik nafas dalam "Kau tertarik padanya Sir?" aku menebak, meski aku tidak ingin mendengar jawabannya.
"Aku tidak ingin berbohong padamu dalam hal apapun, termasuk perasaanku." Rasanya aku ingin berlari ke dapur lalu mengakhiri hidupku malam ini juga jika suamiku tertarik pada wanita lain. "Aku tertarik padanya." Ungkapnya.
Berakhir sudah duniaku.Suamiku menginginkan wanita lain.
"Apa saja yang sudah kau lakukan dengannya?" ada semacam perasaan getir bercampur amarah dalam diriku.
"Tidak seperti yang kau bayangkan Anne, aku seperti melihatmu dalam dirinya." dia menjelaskan, entah menjelaskan atau membela diri.
"Jangan samakan aku dengan wanita lain Sir." Aku berkata dari sela-sela gigiku yang terkatup. Wajahku memanas, dan kurasa air mataku sudah merangsek di sudut-sudut mataku saat ini. Mataku berkaca-kaca.
"Maaf Anne, tapi tak seperti yang kau pikirkan. Aku tertarik padanya, tapi aku sama-sekali tidak terlibat hubungan apapun dengannya. Aku pikir aku harus jujur padamu sayang, aku butuh bantuanmu, kau harus membantuku melawan perasaanku ini." APA? BAGAIMANA CARANYA?
Aku bahkan tak ingin melihatmu lagi sesaat setelah kau mengakui bahwa kau tertari pada wanita bernama Aily itu. Dia jelas jauh lebih muda dariku, tubuhnya juga mungkin saja proporsional.
"Kau marah padaku Anne?" aku menarik nafas panjang " Reaksi macam apa yang kau harap dariku Mr. Salim? Aku bahagia untuk perasaanm9u? Kau melukaiku." Aku membalik badanku memunggunginya."Aku sedanng berjuang melawan perasaanku sayang, demi dirimu."lanjutnya.
APA?
DEMI DIRIKU?
Aku bahkan sanksi pada ketulusan cinntamu padaku6 Mr. Salim.
"Sayang, aku butuh bantuanmu." Dia merangsek, memelukku.
"Bantuan macam apa yang kau inginkan Sir? Dukunganku untuk hubungan kalian?"aku menaikan nada bicaraku.
"Tidak." Bisiknya
"Lalu apa?"Aku mulai terisak.
"Aku akan selalu jujur padamu, kuharap kau bisa bersikap bijak untuk masalahku ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Abraham Salim (Book 3) #Googleplaybook #JE Bosco Publisher
RomanceAku sedang berada di kursi tunggu bandara ketika aku mendapat pesan singkat. kubuka layar ponselku dan air mataku hampir saja tumpah meilat backgroun di ponselku, foto suamiku dan pangeran kecil kami George. Pesan dari Agnes kakakku "Take care dear...