Hari ini Mr. Jung memberiku kabar melalui pesan singkat, bahwa Anthony mendadak sakit, hernia, dan harus menjalani operasi. Setahuku hernia bukanlah sakit yang mendadak terjadi, seharusnya sakitnya sering kambuh, tapi aku bahkan tak pernah melihat Anthony kesakitan atau absen datang ke kantor karena sakit. Lagipula mengapa bukan Anthony yang memberitahuku langsung? Entahlah, tapi aku merasa ada sedikit kejanggalan. Tapi aku akan mencari tahu nanti.Tiba-tiba dia datang bersama seorang wanita muda, aku terbelalak ketika melihat wanita itu berada di hadapanku. Dia tersenyum dengan senyuman khas Anne, dia juga berpenampilan dan berparas mirip sekali dengan isteriku. Bedanya adalah dia mewarnai rambutnya dengan warna coklat tanah.
"Your new secretary Sir." Mr. Jung memperkenalkan wanita itu padaku. aku seolah terseret ke masalalu, saat aku bertemu Anne pertama kali. Kemeja bermotif floral, celana panjang berwarna biru gelap dan rambut ekor kuda. Entah ini kebetulan atau takdir tapi dia benar-benar mirip dengan isteriku.
***
Satu minggu terakhir aku merasa Aily, sekretaris baruku bersikap berlebihan padaku. Aku memang terpesona padanya, dia begitu mirip dengan Anne isteriku, dia energic, cerdas, dan menarik. Tapi belakangan dia terlalu berani padaku, itu membuatku curiga. Meski sebagian besar karyawanku, terutama kaum perempuan mengagumiku tapi mereka tetap respect padaku. Setidaknya mereka hormat dan sopan padaku. Kurasa aku perlu menyelidiki latarbelakang Aily. Karena sejak dia datang aku tak bisa menghubungi Anthony, ponselnya tak pernah aktif, dan dia bahkan juga sudah pindah dari apartmentnya. Dia menghilang bag ditelan bumi.
"Your coffee Sir." Dia masuk keruanganku dengan pakaian sangat mini. Ruanganku terbuat dari kaca, dan semua orang bisa melihat kami.
"Leave it there." Aku tidak melihat banyak "Kau pikir aku akan tergoda dengan tubuhmu nona muda?" aku bergumam dalam hati. "Aku sudah melihat jauh lebih banyak" lanjutku. Aku menggeleng tak percaya. Ditengah kesibukanku dan kerumitan pekerjaanku aku masih harus di repotkan dengan urursan remeh temeh seperti ini.
"James, come to my room please." Aku menelepon James. Karyawanku yang khusus kupekerjakan untuk semua hal yang bersifat rahasia. Dia menyamar diantara karyawan lain, sebagai seorang supervisor legal. Aku harus punya alasan yang kuat untuk sering bertemu dan biara hanya berdua dengan James, jadi aku berikan dia posisi yang strategis, meski real pekerjaannya tidak ada hubungannya dengan dokumen ataupun kontrak kerjasama.
"Yes Sir."
"I wanna know about Aily, all about her, complete, report me soon."Aku memberikan perintah singkat dan jelas. James expert di bidangnya, jadi perintah sesingkat itu akan cepat ia cerna dan lakukan segera.
"Yes Sir."
"Thanks." Aku tersenyum, dia menunduk sekilas, lalu meninnggalkan ruanganku.
Tiba-tiba aku punya ide gila. Mungkin aku bisa menggunakan Aily untuk membuat Anne cemburu. Lagipula belakangan ini dia terlalu sibuk dengan usaha toko backery-nya juga putera kami, dia bahkan tak punya banyak waktu untukku. Setiap malam dia selalu sibuk dengan laporan keuangan dan laporan penjualan tokonnya.
"Shocking time Mrs. Salim "Gumamku.
Aku tahu dia sangat mencintaiku, tapi dengan memberitahunya bahwa aku memiliki sekretaris yang sexy, kurasa dia akan lebih protektif padaku.
***
Sore ini aku sengaja pulang cepat, segera mandi, dan bersiap untuk rencanaku. Tadinya aku berpikir untuk mengurunngkan niatku, tapi dia begitu lama dikamar George.
Cekrekk
Aku sedang menonton TV untuk mengusir kejenuhanku saat pintu terbuka, dan kulihat dia masuk, Tapi di tangannya sudah ada buku besar. Aku hafal betul buku itu adalah buku laporan penjualan tokonya. Oh sayang, aku bisa menyewa IT handal untuk membuat program, jadi kau bisa memantau dengan gadget, tidak perlu membawa-bawa buku sebesar itu. Kau kuno sekali Anne, kau lupa bahwa suamimu bisa memberimu segala yang kau perlukan. Tapi kau selalu menolak dengan alasan ingin mandiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abraham Salim (Book 3) #Googleplaybook #JE Bosco Publisher
RomanceAku sedang berada di kursi tunggu bandara ketika aku mendapat pesan singkat. kubuka layar ponselku dan air mataku hampir saja tumpah meilat backgroun di ponselku, foto suamiku dan pangeran kecil kami George. Pesan dari Agnes kakakku "Take care dear...