"Sky,lihat ini.. kau harus ikut ini." ucap Niall sambil menyodori aku laptop nya. aku melirik kearah laptop itu dan mendapati semacam iklan online. kau tau iklan tentang apa?
X-Factor.
"Maksudmu?" ucapku bingung sambil menatap Niall. Niall memutar mata dan duduk di sebelahku,mengambil laptop nya lagi dan menunjukkan ku artikel tentang ajang pencari bakat itu padaku.
"Kau harus ikut ini,Sky..bukankah kau bilang kau ingin menjadi penyanyi? menjadi seperti kami?" ucapnya lagi.
"Tapi...aku tidak percaya diri,Niall..aku tidak yakin bisa melewati itu dengan mudah seperti kalian.. i mean,yang ikut ajang itu pasti banyak sekali,dan pasti mereka semua berbakat.. persaingan disana terlalu berat,Ni. aku tidak yakin aku bisa mengatasi nya." ucapku. Niall menatapku dan mengelus pipiku lembut.
"Sky,listen. sudah berapa kali kubilang , kau harus percaya pada dirimu sendiri. kau harus percaya pada bakatmu. lagipula,jika aku bisa melakukan nya,kau pasti bisa." ucapnya lembut, lalu ia mengecup bibirku cepat.
"Please,coba ikut audisi nya ya? bukankah ini impianmu dari kecil?untuk menjadi pemusik dan terkenal?" ucapnya lagi,kali ini ia memberiku puppy eyes andalannya . aku terdiam sejenak.
Niall benar... ini impianku..
Dari kecil aku ingin menjadi penyanyi seperti Louis dan yang lain.
Tapi x-factor sepertinya berat.. i mean,saingannya pasti sangat banyak dan bakatnya mungkin lebih baik daripada aku.
Bagaimana jika aku tidak bisa masuk 16 besar,bagaimana jika aku tidak menang,atau yang terparah,bagaimana jika aku tidak lolos audisi nya?
Aku sangat nervous dan tidak percaya diri.
"Sky..setidaknya,kau harus mencoba kesempatan yang ada di depan mata nu agar suatu saat nanti kau tidak menyesal." ucap Niall lagi. he got a point. aku tidak mau di kemudian aku menyesal dan berpikir "damn,kenapa dulu aku tidak menuruti ucapan niall?!"
"Jika aku bisa,kau pasti bisa. kau harus memperjuangkan impianmu sky,dan jangan lupa kalau aku akan selalu ada di sisi mu dan membantumu untuk memperjuangkan impianmu. kau punya bakat itu,jangan di sia-siakan princess.." ucapnya sambil mengelus rambut dan pipiku,membuatku sedikit rileks.
Aku menarik napas dan membuka suara.
"Kau benar.." ucapku sambil menatap mata biru nya,ia ikut menatapku.
"Beri aku waktu untuk berpikir sebentar." ucapku , ia tersenyum dan mengangguk sambil mencium bibirku lembut,aku pun balas menciumnya.
"You know i love you right? dan jangan khawatir,aku akan selalu mendukungmu,apapun keputusanmu." ucapnya lagi sambil menempelkan keningnya di keningku,dan kedua tangannya menangkup pipiku
"Aku tau kalau kau mencintaiku. but you are annoying sometimes." i mumbled,he chuckled.
"Aw,kuanggap itu sebagai pujian" ucapnya,aku hanya terkikik kecil dan memeluknya.
"I love you too, my giraffe." ucapku di dalam pelukannya.
Ya,semakin hari aku semakin mencintainya.
Kami sudah empat bulan berkencan sekarang,dan semua nya berjalan lancar. kami semakin lengket walaupun terkadang juga bertengkar. yah,walaupun hanya pertengkaran kecil seperti rebutan makanan atau apapun lah.
Yang jelas,aku selalu merasa aman,nyaman,dan bahagia jika ada dia di sisiku.
****
Besoknya..
Bye dad,see you later." Ucapku sambil mencium pipi Louis dan langsung turun dari mobil.
Aku berlari menuju gerbang yang hampir ditutup,aku memang bangun kesiangan hari ini. untung saja aku tidak telat!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of my Life
FanfictionBukan,ini bukan cerita tentang Skylar kecil. Ini cerita tentang Skylar yang sudah beranjak dewasa. Skylar yang sekali lagi menjalani keras nya hidup. Skylar yang saat ini sedang dalam perjalanan untuk meraih impiannya . Skylar yang sudah mengerti...