OK Sebelum aku lanjutin aku mau bilang dulu kalau aku agak lupa sistem nya x-factor jadi kalau salah maafkan yaaaa>< namanya juga fanfic><
Jadi kayaknya bakalan ada peraturan yang aku bikin sendiri
Nih , gapapa ya jangan marah ya #kedipmata
Lagian ini untuk kepentingan jalan cerita. ;;)
Oke bye hope you enjoy it muah *cium kening satu-satu*
****
"Well done,kiddo! kau lulus dengan nilai yang sangat memuaskan!" Ucap Eleanor senang sambil memelukku erat.
"I'm so proud of you! oh my...kau sudah semakin besar dan dewasa sekarang..rasanya baru kemarin aku membawa mu pulang dari panti asuhan.." ucap Louis sambil tersenyum,tapi aku bisa melihat matanya yang berkaca-kaca itu. aww...Louis...dia sangat sensitif dan proktektif terhadapku.. aku melepaskan pelukan El dan menghambur ke pelukan Louis.
"Don't cry,dad. jika kau menangis,aku nanti ikut menangis." gumamku di pelukannya.
"Trust me,ini air mata bahagia. aku sangaaaaat bangga padamu.." Ucapnya,aku semakin mempererat pelukanku padanya.
Well,hari ini hari kelulusanku.
Ya,aku lulus lebih dulu daripada Luna,Lucas,dan yang lain. aku bahkan lulus lebih dulu daripada Britney! akhirnyaaaa aku tidak akan bertemu dengannya selama lima hari dalam seminggu.
Tapi sayangnya,Aku lulus bersamaan dengan Asa. karena Asa kan memang kakak kelasku...
Dan ya. Louis dan Eleanor datang ke acara wisuda ini. mereka berdua datang karena mereka berdua adalah orang tuaku. yeah,i know... ayah kandungku mungkin masih hidup tapi ia jarang menghubungi dan blablabla. entah kenapa. mungkin ia sudah lupa padaku,mungin dia sibuk,atau mungkin ayahnya melarang dia bertemu denganku. Aku tidak mau ambil pusing dengan masalah itu,aku punya Louis dan El disini. aku juga punya Zerrie,Payzer,dan Charry yang selalu ada untukku. dan tak lupa,aku punya Niall.
Aku sudah cukup bahagia dengan adanya mereka. aku tidak perlu orang baru lagi.
****
Seminggu kemudian....
"Aku akan menjemputmu lagi nanti." ucap Niall ketika kami sudah sampai di depan gedung x-factor. mendengar ucapan Niall tadi membuatku mrnghela napas.
"Kau benar-benar tidak bisa menemaniku?" ucapku memelas. ia menarik napas lalu menatapku lembut.
"Maafkan aku,princess.aku ada acara penting dan tidak bisa menemanimu...Tapi nanti kalau sempat aku pasti mengusahakan agar dapat menemanimu..." Ucapnya sambil mengenggam tanganku erat. aku menghela napas lagi.
"Bagaimana jika nanti aku tampil kacau jika tidak ada kau?" ucapku lagi,setengah gugup dan setengah merajuk. Niall chuckled.
"No,kau tidak akan pernah tampil kacau karena aku percaya pada mu , pada bakatmu. kau harus percaya pada dirimu seperti aku mempercayai dirimu,skylar.." ucapnya lembut. ia masih mengenggam tanganku,dan masih menatapku lembut.
Aku meresapi ucapannya dan mengangguk.
"Baiklah..jika sempat jangan lupa datang ya." ucapku,ia tersenyum dan mengangguk.
"Eh,mendekatlah sebentar. aku akan memberimu suatu jimat keberuntungan yang bisa membuatmu percaya diri dan membuatmu tampil bagus.." ucapnya,aku mengerutkan keningku dan mendekatinya. kami berhadapan sekarang,jarak kami yang dekat menjadi semakin dekat.
"Close your eyes." bisiknya. aku menutup mataku juga walaupun aku bingung.
Lalu...kurasakan bibir Niall yang mencium bibirku,yang otomatis kubalas.
Kemudian,dia mencium ujung bibirku,lalu kedua pipiku,lalu hidungku,mataku,dan keningku,dan terakhir mencium puncak kepalaku.
"Itu jimat keberuntungan yang ku berikan untukmu,jadi sekarang kau pasti tampil bagus." bisiknya,membuatku tersenyum .
"Wow. jimat yang hebat. kuharap itu ampuh ya?" ucapku,niall tertawa.
"Tentu saja itu ampuh. bahkan kau bisa mendapatkan jimat itu kapanpun dan akan selalu kuberi." ucapnya sambil tersenyum lebar,i giggled.
"Give me my Horan hug!" seruku sambil memeluknya. Ia memelukku erat dan mengecup puncak kepalaku .
"I love you to the moon and back." gumamnya.
"Aw...i love you most." gumamku di pelukannya.
"I love you mostest." ucap niall,aku terkikik.
"Itu bahkan bukan kalimat,Nialler." ucapku geli. dia menjulurkan lidahnya dan menjawil hidungku.
"Shut up Tommo. sekarang turun dari mobil dan tampilah yang bagus. buat para juri dan peserta lain mengagumi mu." ucapnya. Aku tersenyum kecil mendengarnya.
"Aw...bagaimana jika nanti ada peserta tampan yang menyukaiku?" ucapku usil,he pouted.
"Kalau begitu dia harus siap-siap berhadapan denganku." ucapnya sok galak,aku terkikik geli.
"Ok ok. aku turun dulu ya,doakan aku." ucapku sambil mengecup cepat bibirnya,ia tersenyum lebar.
"Goodluck. dan jangan khawatir,Aku selalu mendoakan mu,babe." ucapnya sambil nge-wink,aku tertawa dan turun dari mobil.
Aku melangkah dengan rasa percaya diri sekarang,aku pasti bisa karena Niall bisa.
****
I stepped into boot camp,a graduated girl. But my diploma means nothing here.
Aku bisa merasakan perasaan gugup dari para kontestan. Tadi,aku sendiri juga merasa gugup.. Apalagi hari ini tidak ada yang bisa menemaniku...Louis dan El harus menjaga adikku yang tiba-tiba sakit. Dan niall , ia bilang tadi bahwa ia punya acara,entah acara apa.
Aku memang gugup,tapi tidak segugup tadi. mungkin ini efek 'jimat keberuntungan' yang diberi Niall tadi. yang jelas,aku jauh lebih tenang sekarang.
"Perhatian semua nya.. kami akan membagi semua menjadi empat grup. grup yang pertama adalah 'the teens' yang terdiri dari umur 16-19 tahun. grup kedua peserta umur 20-25 , grup ketiga peserta yang umur nya diatas 25 tahun,dan grup terakhir adalah..the groups" ucap salah seorang panitia.
Terdengar kasak kusuk dari semua peserta.
"Dan sekarang,bagi yang merasa umurnya masuk dalam kategori remaja silahkan naik ke atas panggung." ucap nya lagi. ugh..ini berarti aku tergabung bersama kategori remaja.. aku menarik napas dalam-dalam dan mengikuti panitia ini ke atas panggung.
Aku menatap beberapa peserta yang tergabung dalam kategori yang sama sepertiku. beberapa dari mereka terlihat sangt gugup.. ada yang menggigiti jari mereka,memainkan rambut mereka,yah begitu lah..
Lalu seorang juri yang memberiku 'no' berdiri dan berkata pada kami.
"You guys are going to be singing for us,in front of each other. on the stage,right now." ucapnya.
Aku menelan ludah dan menatap sekeliling. aduh...aku gugup sekali jika menyanyi di depan kontestan lain..soalnya...aku takut aku tidak sebagus mereka.
Peserta pertama yang dipanggil namanya mulai bernyanyi,sedangkan aku mulai berdoa dalam hati sebelum namaku yang ia panggil.
Setelah beberapa orang selesai bernyanyi,kini giliranku. aku menerima microphone yang peserta sebelumnya beri dengan tangan yang gemetaran. my god,kenapa aku jadi gugup lagi?
Duh Tuhan...beri aku kekuatan.
"Skylar Valerie,lagu apa yang akan kau nyanyikan?" tanya Cheryl cole. aku menelan ludah,gila aku kok takut padanya..
"I'll be singing Royals by Lorde." ucapku.
"Silahkan mulai." ucap Cheryl lagi. aku menarik napas dalam. lagu ini lagu pilihan Niall,niall bilang aku bagus dalam menyanyikan lagu ini. karena Niall yang bilang,jadi aku percaya dan menyanyi lagu ini.
I've never seen a diamond in the flesh
I cut my teeth on wedding rings in the movies
And I'm not proud of my address,
In a torn-up town, no postcode envy
But every song's like gold teeth, grey goose, trippin' in the bathroom
Blood stains, ball gowns, trashin' the hotel room,
We don't care, we're driving Cadillacs in our dreams.
But everybody's like Cristal, Maybach, diamonds on your timepiece.
Jet planes, islands, tigers on a gold leash.
We don't care, we aren't caught up in your love affair.
And we'll never be royals (royals).
It don't run in our blood,
That kind of luxe just ain't for us.
We crave a different kind of buzz.
Let me be your ruler (ruler),
You can call me queen Bee
And baby I'll rule, I'll rule, I'll rule, I'll rule.
Let me live that fantasy.
Setelah aku selesai bernyanyi,aku menyerahkan microphone pada peserta berikut nya. aku diam tak berkutik kali ini,hanyut dalam pikiran ku sendiri. aku takut sekali...aku tidak tau apakah penampilanku tadi cukup memukau juri,aku tidak tau apakah penampilanku ini bisa membuat ku lolos ke babak selanjutnya. my god... aku takut sekali...tapi saat aku melihat senyum di wajah para juri , aku bisa bernafas lega walaupun sedikit,setidaknya mereka tersenyum ketika aku tampil,dan kuharap itu pertanda yang bagus.
Setelah semua peserta remaja selesai bernyanyi,kami semua dipersilahkan turun panggung karena grup selanjutnya akan tampil.
Aku pun berjalan ke sebuah bangku yang berada di pojok ruangan dan kemudian mengeluarkan ponsel ku. aku pun menelepon Niall.
"Hello princess. bagaimana?" sapanya langsung ketika telepon terhubung.
"Aku sudah tampil,tapi aku tidak tau apakah mereka menyukai ku atau tidak..aku takut ni.." ucapku jujur.
"Babe,kau harus belajar untuk percaya pada dirimu sendiri..kau harus berani.." ucapnya lembut.
"Aku hanya gugup,Ni.."
"I know. aku dulu juga gugup,tapi aku berusaha sekuat tenaga. aku berusaha menikmati nya...aku belajar untuk mempercayai diriku sendiri.." ucapnya lagi. aku menarik napas.
"Bisakah kau kemari,Ni?aku kesepian disini.." ucapku sambil diam-diam menatap sekeliling.
"Make a friends,babe." ucapnya sambil tertawa. aku menghela napas. ugh,dia ini mengejek atau apa?dia kan tau aku tidak terlalu pintar mencari teman...
"Funny,babe." ucapku,ia tertawa lagi.
"Aku serius. kau harus mencari teman,bagaimana jika nanti kau sudah sampai di babak karantina?kau pasti akan mendapat teman disana,jadi kenapa tidak sekarang saja mencari teman?" Ucapnya lagi. aku menarik napas.
"Aku cuma mau kau yang ada disini." ucapku .
"Aw,baru beberapa jam tidak bertemu denganku kau sudah merindukanku ya?" ucapnya di tengah-tengah tawa nya.
"Yeah what ever." ucapku.
"Jangan khawatir babe,sebentar lagi aku kesana." ucapnya.
"yeay! you are the best boyfriend in the world!" seruku senang,ia tertawa
"Aku sudah tau itu dari dulu,princess." ucapnya,aku tertawa.
"Yeah whatever. cepat kemari,you leprechaun" ucapku,ia tertawa dan kami pun memutuskan sambungan telepon.
"Kau Skylar Tomlinson kan?"
Oh crap. siapa itu?aku menatap kearah seorang laki-laki berambut hitam ,eh atau coklat ya?
"Pardon?" ucapku pelan. bagaimana bisa dia tau kalau aku anak louis?
"Kau anak angkat Louis tomlinson kan?" ucapnya lagi. aku tidak mau disangka kurang ajar karena tidak mengakui ayahku,jadi aku mengangguk kecil.
"Sudah kuduga!" serunya sambil bertepuk tangan,lalu ia menghempaskan diri di sebelahku,padahal aku tidak mengenalnya..
"Lalu,kenapa namamu menjadi Skylar Valerie?" tanyanya lagi.
"Valerie nama belakangku sebelum berubah menjadi Tomlinson." Ucapku pelan.
"Kenapa kau bisa tau namaku,um..."
"Tentu saja aku tau. dan namaku adalah George." ucapnya ramah sambil menyodorkan tangannya padaku,aku tersenyum dan menjabat tangannya.
"Lalu,kenapa kau tau kalau aku anak angkat Louis?" tanyaku penasaran. dia terkekeh.
"Aku pernah lihat kau memeluk louis,dan aku tau itu bukan pelukan antar pasangan selingkuh,itu pelukan antr ayah dan anak." ucapnya,aku membelalakan mata.
"Gila,kau kira aku selingkuhannya?" ucapku. ia tertawa.
"Sedikit..eh,btw. kenapa kau menutupi identitasmu?" tanyanya.
"Aku tidak menutup identitasku,aku hanya ingin lolos audisi ini karena usaha ju sendiri,bukan karena nama besar Louis. lagipula,aku sudah bertekad jika nanti aku bisa masuk babak 16 besar,aku akan kembali memakai nama belakang Louis." ucapku. ia mengangguk paham.
"Yeah...aku paham sekarang. kau hanya mau mendapat penilaian yang adil seperti peserta lain kan?" ucapnya. aku mengangguk mantap.
"Aku salut sekali padamu,jarang lho ada orang sepertimu." ucapnya sambil tersenyum lebar. aku hanya tertawa kecil.
Aku hendak membuka suara lagi namun terhenti karena aku mendengar suara panitia.
"Goldie Taylor,Emily Cook,Arthur Diggory,George Bailey,Victoria Tina,Joshua Andrew,Romeo Jackson,Barbara Clark,Richard Ayala,James William,Christian Gonzales,Kylie White,dan Skylar Valerie silahkan naik keatas panggung." Ucap panitia itu,memanggil nama-nama peserta yang ternyata campuran dari empat kategori yang ada.
"Kita dipanggil tuh. yuk kita kesana." ucapnya sambil bangkit dari duduknya. aku menarik napas dan bangkit dari dudukku,mengikuti George dari belakang. Kurasa sekarang ini waktunya pengumuman..
Aku naik keatas panggung,dan berdiri di sebelah gadis cantik berambut hitam . 13 peserta yang namanga disebut tadi berdiri berjajar sambil bergandengan tangan. ya ampun..aku gugup sekali.. Bagaimana jika aku tidak lolos?
"Kami berempat sudah memutuskan siapa yang akan melanjutkan ke babak selanjutnya,dan siapa yang harus pulang.." Ucap Cheryl cole,the one who give me a no.
"Dan 13 peserta yang telah kami panggil ini merupakan grup pertama dimana mereka harus......" ucap louis, lalu ia diam hanya untuk membuat kami semua semakin gugup dan panik , my god. aku benci digantung seperti ini..
"Kalian harus.....lanjut ke babak selanjutnya!!" lanjut Louis lagi,aku langsung menghela napas lega,dan kurasa air mataku berjatuhan di pipiku. gadis di sebelahku tiba-tiba memelukku erat dan menangis di pelukanku. aku pun balas memeluknya walaupun aku tidak mengenalnya.
"Kuucapkan selamat pada kalian,tapi ingat,jika kalian masih mau meneruskan perjuangan kalian disini,berarti kalian masih harus berjuang dan berlatih lagi." ucap Tulissa,kami mengangguk dan mendengar ucapannya. Setelah itu mereka mempersilahkan kami kembali ke backstage sementara itu grup kedua dipanggil naik keatas panggung
"Oh my god! we did it!" seru gadis yang tadi memelukku,aku tersenyum lebar.
"Ya!selamat untukmu!" ucapku sambil tersenyum dan menghapus sisa air mataku.
"Selamat untukmu juga! namaku Kylie,
Kau?"
"aku skylar." ucapku sambil tersenyum,ia tersenyum lagi dan memelukku.
"Kita berteman ya sekarang!" serunya ceria.
"Tentu saja." jawabku sambil tersenyun lebar.
Dan senyumku semakin mengembang ketika mendapati sosok Niall yang menatap ku dari jauh sambil menunjukkan ibu jarinya padaku. dia juga memberiku 'bahasa isyarat' , dia mengatakan 'apa kubilang,kau pasti bisa' dari kejauhan.
Dan aku pun sekali lagi dibuat tersenyum oleh Niall.
*****
"Bagaimana perasaanmu sekarang?" tanya Niall ketika kami berada di restoran pizza favoritku.
"Luar biasa! aku lega,senang,pokoknya ini hari yang sangat baik untukku!" ucapku. ia tersenyum.
"Aku senang jika kau senang. bukankah aku sudah bilang kalau kau pasti bisa lolos?" ucapnya lagi,aku tertawa kecil.
"Ya..sepertinya kau cocok jadi peramal,Ni." gurauku,ia tertawa renyah.lalu,ia tiba-tiba jadi diam dan mengenggam tanganku.
"Sky.. We need to talk." ucapnya,wajahnya serius lagi. uh-oh.apakah aku melakukan kesalahan? apakah dia marah padaku?
"Mau bicara apa?" tanyaku. ia menghela napas dan kemudian melepaskan tanganku.
"Kau tau?baru pertama kali nya aku mencintai seseorang seperti aku mencintaimu. aku mencintaimu dengan sepenuh hatiku.." ucapnya. aku tersenyum mendengar ucapannya. dia so sweet sekali....
"Dan entah kenapa aku yakin bahwa sebentar lagi pasti kau memiliki banyak fans laki-laki yang tergila-gila padamu. jadi....." ucapnya lagi. aku jadi deg-deg-an. apa dia akan melamarku?tapi aku kan masih 16 tahun...
"Bukalah." ucapanku terbuyar oleh suara niall,ia juga menyodorkan sebuah kotak kecil,dan ini tentu saja membuatku semakin GR. aku menarik napas dengan gugup dan membuka kotak itu.
Dan aku terhenyak ketika mendapati isinya.
Tuh kan.....tapi kok bentuknya lucu gini?
"Kau tau ini cincin apa?" tanyanya. aku mendongak dan menggeleng pelan,entah kenapa aku jadi tidak mampu bicara.mungkin aku speechless
"It's a knot ring. the ring symbolizes a knot that is not quite tied yet,but has all intentions of being tied. a promise ring." ucapnya lembut. ia mengambil cincin itu dari kotak nya dan mengenggam nya erat.
"Ini seperti hubungan kita. mungkin kau masih terlalu muda untuk tunangan,apalagi menikah. jadi aku ingin memberimu ini,a promise ring. hubungan kita mungkin belum terikat erat seperti cincin ini,tapi suatu saat kita akan mengikatnya dengan sangat erat sehingga tidak ada satupun orang yang bisa memutuskannya." ucapnya,kali ini sambil mengenggam tanganku lembut.
"Cincin ini menunjukkan komitmen kita,dan menunjukkan bahwa kita pra-engaged." ucapnya sambil tersenyum,aku jadi ikut tersenyum.
"Aku janji aku akan menunggu mu." bisiknya lembut sambil menatapku , aku menatap mata biru nya dan itu membuat kupu-kupu di perutku semakin berterbangan. aku masih merasakan kupu-kupu itu walaupun aku sudah bersama niall cukup lama.
"Kau mau menerima cincin ini?" ucapnya. aku tersenyum kecil dan mengangguk.
"Tentu saja aku menerimanya..asalkan kau juga berjanji suatu saat nanti memberiku cincin pertunangan yang asli." ucapku sambil setengah bercanda setengah serius,ia menatapku lembut dan tersenyum.
"Tentu saja.. kau akan mendapat 3 cincin dariku. promise ring,engaged ring,wedding ring." ucapnya lembut,membuat pipiku memerah. kuliht ia tersenyum dan memasangkan cincin itu di jari manisku.
"Biar saja,aku meletakkan cincin ini di jari manismu agar mereka tau bahwa kau sudah ada yang ounya." ucapnya,aku tertawa kecil dan mengecup bibirnya.
"I love you.." gumamku.
"I love you too,princess. kau tidak tau bahwa aku selalu menunggu kehadiran putri sepertimu." ucapnya,membuat ku tersenyum.
Tuhan...
Ini benar-benar hari yang menyenangkan.
*****
A/n: halo? semoga suka lanjutannya yaaa aku pusing nih banyak ulangan dari tadi T.T
Jgn lupa vote dan komennya yaaa:)))
P.s: ntar aku masukin contoh cincin yang dikasih Niall buat Sky.
P.s: yang jadi George Bainley itu George Shelley ya:$
Ok gtu aja,semoga kalian sukaaa:3
Much love❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of my Life
Fiksi PenggemarBukan,ini bukan cerita tentang Skylar kecil. Ini cerita tentang Skylar yang sudah beranjak dewasa. Skylar yang sekali lagi menjalani keras nya hidup. Skylar yang saat ini sedang dalam perjalanan untuk meraih impiannya . Skylar yang sudah mengerti...