reuni | wenyeol

sembilan belas

"hai seungwan!"

wendy menoleh dan mendapati sosok tinggi itu berdiri di sebelahnya. "eh yeol, lo di sini juga."

"udah dari tadi di sini?" tanya cowok itu.

wendy melirik jam tangan yang ada di pergelangan tangan kirinya sebentar sebelum menjawab, "udah hampir satu jam. elo?"

"baru beberapa menit yang lalu sih."

diam-diam wendy nahan senyumnya supaya nggak terlalu memperlihatkan kalau dia menyukai kehadiran cowok yang jadi alasan dibalik mood baiknya hari ini.

"nyari buku apa?" chanyeol masih bertahan berdiri di sebelahnya.

"buku materi teknologi informasi, tapi dari tadi belum ketemu."

"lo udah nyari di rak bagian belakang sana? soalnya gue pernah pake buku itu beberapa minggu yang lalu."

wendy menggeleng kecil. "gue nggak kepikiran nyari di bagian rak buku lain selain di rak teknologi, yeol."

chanyeol tersenyum kecil. "yuk, gue kasih liat tempatnya. biasa sih, akal-akalannya anak lain yang males minjem. jadi sengaja taruh di tempat yang nggak seharusnya supaya bukunya itu nggak diambil orang lain."

chanyeol lalu narik sebelah tangan wendy, menuntun cewek itu ke bagian rak-rak lain.

tangan chanyeol kemudian terlepas dari lengan wendy setelah mereka berhenti di rak buku paling belakang. percayalah, selama tangannya ditarik chanyeol, jantungnya jadi berdebar nggak karuan.

"nah, ini bukunya kan?" chanyeol lalu ngeluarin satu buku dengan judul yang wendy cari-cari.

"makasih banget yeol! kalo lo nggak ngasih tau mungkin gue nggak akan dapet ini buku." ucap wendy dengan sumringah, mengambil alih buku yang ada di tangan cowok itu.

walaupun beda jurusan, tapi wendy bersyukur mereka masih satu fakultas. yang otomatis mereka punya mata kuliah yang sama. jadi mereka bisa saling tukar informasi seputar mata kuliah itu. ya kayak gini contohnya.

tiba-tiba semuanya terjadi begitu cepat sampai seseorang mendekap wendy dari belakang, menggeser badannya sedikit, kemudian membuat wendy sedikit menunduk. selang sepersekian detik, terdengar suara beberapa buku yang jatuh tepat di dekatnya, bukan, lebih tepatnya mengenai badan seseorang yang sedang mendekap wendy.

waktu terasa berhenti, wendy yang masih dengan posisi awalnya – menunduk – cuma bisa natap lantai marmer karena dia masih berada dalam dekapan cowok di belakangnya.

"aduh, maafin keteledoran gue ya!" ucap suara seorang cowok yang terdengar familiar, sekaligus wendy duga sebagai penyebab dari buku-buku yang berjatuhan ini. "lo nggak apa-apa kan, chanyeol?" suara itu terdengar lagi.