sepuluh

4.1K 631 75
                                    

sekarang pukul lima sore, waktunya wendy pulang setelah hampir seharian ini menghabiskan waktunya di kampus.

wendy sedang menunggu bus ke arah rumahnya di halte depan kampus. sembari menunggu, wendy baru ingat kalau ia mengaktifkan mode silent supaya konsentrasinya nggak buyar sewaktu sedang diskusi tugas kelompoknya di perpus tadi.

ayo kita lihat. ada 99 pesan line, dari soojung, grup chat kelas, grup chat ukm, dan juga park chanyeol.

tunggu, park chanyeol?

"gue nggak salah liat kan?!"

wendy langsung membuka pesan line dari cowok itu.

03.00 pm
park chanyeol
wan gw liat lo td di perpus, lg serius bljr. kebetulan gw masih agak lama di kampus, mau plg bareng g?

"chanyeol ngajakin gue pulang bareng?

"wow.

"it's amazing."

bibir wendy melengkung ke bawah membentuk senyuman tapi tidak lama kemudian berubah melengkung ke atas. "tapi ini kan dua jam yang lalu, gimana kalo sekarang dia udah pulang gara-gara gue nggak bales?"

wendy menghentak-hentakkan kakinya, sebal. nyesel karena nggak ngecek hapenya tadi.

tin tin

suara klakson motor ducati merah menghentikan kegiatannya – menghentakkan kaki – kemudian menatap sang empunya motor yang sekarang sedang menghentikan motornya tepat di sisi halte di mana wendy berada.

cowok itu mengangkat kaca helmnya sehingga wendy bisa melihat dengan jelas wajahnya.

"seungwan ayo naik!"

wendy yang masih dengan ekspresi tidak percayanya buru-buru nyamperin chanyeol.

"lo kok tau gue disini?" tanyanya.

"lo kok nggak baca line gue wan?" bukannya jawab, chanyeol malah balik nanya, dengan nada yang sama pula.

wendy meringis. "sori yeol, gue emang sibuk banget tadi. jadi baru bisa liat line lo sekarang."

setelah chanyeol yang langsung balas dengan bilang kalau cewek itu nggak perlu minta maaf, wendy kemudian ngulang nanya lagi pertanyaannya yang masih belum chanyeol jawab. "jadi?"

chanyeol berdehem. "gue langsung ke perpus habis urusan gue kelar. tapi lo udah nggak ada. untung ada taeil, dia bilang kalo lo keluar baru beberapa menit yang lalu. jadi gue iseng mastiin di halte, dan ternyata lo ada."

sebelum pulang, wendy memang sempat basa-basi sama taeil pas cowok itu lagi ngatur buku-buku di meja perpus yang tidak diletakkan lagi di raknya.

ngomongin soal taeil, dia itu anak akuntansi, jadi satu jurusan sama chanyeol. kalau wendy sudah lebih dulu kenal taeil karena mereka satu kelas pas sma.

emang taeil terbaik!

"ya udah yuk cepet naik! lagi bentar ada bus mau nepi di halte." ucap chanyeol sembari melirik lewat kaca spion motornya, menyadarkan lamunan singkat wendy.

wendy sih sebenernya mau langsung naik, cuman kalian tau sendiri kan gimana tingginya motor laki, dan kaki wendy yang – lumayan – pendek. wendy juga belum terbiasa atau bahkan nggak pernah naik motor laki.

"yeol, gue-"

chanyeol kembali menengok ke belakang, memperhatikan wendy yang belum juga naik.

"ya ampun wan, lo boleh pegangan kok sama gue. santai aja." ucapnya sembari menepuk sebelah bahu lebarnya.

akhirnya wendy sudah mendudukkan bokongnya dengan aman. dan sebelum chanyeol melajukan motornya, cowok itu berkata. "pegangan yang erat ya, gue gak mau lo kenapa-napa."

walaupun kikuk, wendy tetap meletakkan kedua tangannya di kedua sisi pinggang cowok itu. merutuki jantungnya yang tiba-tiba berdebar nggak karuan.

waduh, apa wendy masih yakin kalau dia  udah move on?

tbc

reuni | wenyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang