Cintailah seseorang dengan sewajarnya karna Cinta yang berlebihan akan menimbulakan kebencian.
Bencilah seseorang denga sewajarnya karna benci yang berlebihan akan menimbulakan rasa Cinta.
---------
"Buk le' baksonya 1 mangkok ya.. gak usah terlalu pedas." Pintaku kepada buk le' siang sewaktu jam istirahat.Aku berbalik ke arah sinar dan menanyakan apakah dia juga ingin makan siang ini.
"nar mau dipesenin apa?" Teriak ku ke arah sinar.
"Mie ayam aka del"
" oke" aku mengacungkan jempolku ke arah sinar.
Kembali ku balikan badan ku ke arah buk le'
" buk le' Anna pesen mie ayam juga 1 mangkok. Sama air botolan aja" .
Aku segera berlalu, menggerakkan kakiku menuju ke arah dimana sinar sedang duduk manis disana.
Aku menggeser bangku yang akan ku duduki. Terdengar suara decitan dari bangku yang ku geser.
Tapi tak ada tanggapan dari sinar, matanya hanya terfokus ke arah sebuah buku yang kini sedang ia baca.
" widih baca apa itu nar" membuka pembicaraan dengan sinar.
dia tetap tidak merespon ku. Ku picingkan mataku dan ku tundukkan sedikit kepala ku untuk membaca judul yang tertulis di sebuah sampul buku yang sedang di baca sinar.
" suka baca novel ya nar" aku kembali mencoba memecah keheningan disini.
" ehem.. "
" emm itu kertas yang di dalam isinya apaan? Tanyaku dengan penasaran.
" Idihh kepo" kata sinar dengan cengengesan.
Aku berusaha merebut kertas tersebut, dan kini kertas tersebut telah berada di tangan ku.
Ku coba untuk mebaca setiap tulisan di kertas tersebut, yah sial saja. Hanya setoran hapalan yang tertulis di di atas kertas tersebut.
Aku menyerahkan kembali kertas tersebut kepada sinar . Rasa penasaran ku kini telah terobati.
"Udah hapal berapa del?" Sinar mencoba bertanya kepadaku.
" 15 nar. Ntar sore setoran yang itu dulu" jawabku singkat.
" oke"..
Tak lama kemudian buk le' mengantarkan pesanan kami ke atas meja.
Aku langsung melahapnya disini.
"Ett doa dulu" kata sinar membuyarkan konsentrasi makan ku.
aku seperti anak kecil disini yang langsung melahap makanan saking laparnya.
"Hehe" aku tersenyum ke arah sinar.
Setelah berdoa kami pun memulai untuk makan disini.
------
Suara langkah kaki semakin dekat disini seseorang sedang berlari dari arah ke jauhan sudah terlihat wajnhnya .Ku picingkan mata ku untuk mengenalinya, tapi aku justru tak menegnalinya sama sekali.
Dia sudah sampai disini dia bertanya kepada santri wati disini, tampak dari guratan wajahnya kelelahan. Suaranya tersendat - sendat.
" Siapa yang bernama Delia Nurcahyani disini? " dikeraskan sedikit suaranya disini.
Aku mengangkat tanganku bahwa akulah yang mempunyai nama yang dia sebut.
Dia melihat ku mengangkat tangan dia hampiri diriku yang sedang duduk di ujung sini.
Di berlari kecil seolah ada sesuatu yang penting ingin dia sampaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Kecil Kisah Cintaku
SpiritualMengapa meributkan takdir Cinta. Kemana aku harus melangkah lagi.. Kemana semuanya pergi hingga tak ada yang tersisa disini.... kenapa semua pergi dari sini... Aku tak pernah tau kemana takdir akan membawaku menpaki Setiap jejak kehidupan yang kini...