Kita tidak pernah tau kepada siapa kita akan jatuh Cinta. dengan siapa yang dipilhkan Allah untuk Cinta kita jatuh.
------
Aku telah berdiri disini tempat yang selalu ku tuju setelah makan siang.Sudah 4 hari aku aku terus berlatih di tempat ini.
Tempat yang menguji keimanan ku.
Latihan hari ke 5
" Del Suara sedikit di naikkan" kata ustadz syam menjelaskan ku disini.
" ya ustadz " mengiyakan apa yang di katakan ustadz syam.
" Coba kau ulangi"
Aku mencoba mengulangi setiap bait yang ku baca.
Hatiku semakin mantap membacanya. Seolah aku sedang menjadi sang Melati disini.
Entahlah hari ini tak terlihat lagi wajah ustadz syam yang galak. Aku merasa dia berbeda , aku mulai menemukan sisi yang berbeda dari dirinya.
Dia suka bergurau, dia sabar mengajari ku dan yang paling membuatku kaget adalah setiap aku ke tempat ini dia pasti ku temukan sedang membaca sebuah buku yang sampul selalu sama ku lihat beberapa hari ini.
Semakin lama entahlah persaan ku mulai berbeda. Seolah aliran darah ku begitu cepat mengalir. Dan jantung ku berdegup begitu.
"Ya Allah apakah aku??? Tak mungkin". Ku buyarkan lamunan ku disini
" Fokus nar fokus" kata ustadz syam yang melihat ku mulai masuk dalam dunia hayal.
ya allah aku tak pantas mengharapkan orang sperti dia seakan jauh dari dunia hayalku.
Aku mencoba membandingkan diriku dengannya. Kau adalah sang Melati sedangkan aku hanya sebuah serpihan kaca. Tak pantas bagi seorang serpihan kaca mengharapkan sang Melati.
" Kita cukupkan latihannya sampai disini. Besok hari terakhir del. Kamu harus semangat jangan menyerah " ustadz syam memberikanku sebuah secercah cahaya agar ku bangkit disini.
Aku kemudian pergi . Ku ayunkan langkah kaki ku menuju ke luar. Sengaja untuk hari ini aku kembali ke Bosnia 4 .
Aku melamun di tengah perjalanan ku.
" Ya allah kenapa aku mulai merasakan hal yang berbeda. Jangan sekarang ya Allah . Aku ingin menyembuhkan luka yang ada di hatiku melupakan sosok yang pernah menjadi cahaya ku. Aku tak ingin harapanku hanya sekedar sebuah harapan saja.. Tuntunlah hatiku ya Allah" ucapku sambil memikirkan tentang hati ku saat ini.
Aku mencoba meluruskan hatiku disini agar hatiku tak terlalu jauh mengaharapkan sesuatu yang tak mungkin.
-----
Brag!!!!
Tubuhku serasa menabrak sesuatu disini.
Ku buka mataku ku , ternyata itu adalah sosok yang aku kenali.
" Sinar.. " kataku kepadanya.
senyumnya mengembang entahlah kenapa tak ada raut bersalah di matanya.
Dia menarik tangan ku. Seolah di guratan wajahnya tergambar sebuah kebahagiaan.
" Aku bahagia sekali del " senyum semakin mengembang disini.
Aku semakin bingung apa yang sedang dipikirkan olehnya , apa yang terjadi disini.
Mataku masih menatap dengan guratan keheranan.
" Aku ikut lomba pidato bahasa arab del" ucapnya sengan nada bahagia.
" Oh god. Luar biasa" aku ikut tersenyum disini menikmati kebahagiaan yang sinar rasakan.
Hati ku masih terfokus disini entahlah kenapa bayangan ustadz syam tak bisa pergi dari pikiran.
Aku tak bisa tidur malam ini solah memorika ku sedang berputar mengingat kejadian tentang hari - hariku denga ustadz syam.
Tak heran disini banyak santriwati yang menaruh hati kepadanya. Dan aku seolah terperangkap di dalamnya.
----
Doni nama itu ku ingat kembali menghapuskan bayangan ustadz syam yang sedang menyeruak di pikiranku.Sudah lama aku tak melihatnya. O ya besok dia lomba volly. Aku memebatin.
Ya sudahlah aku lebih baik tidur bisik ku dengan diriku.
Ku coba pejamkan mata. Mencoba masuk ke dalam dunia mimpi disini.
Tak ku dengar suara bising seperti malam-malam sebelumnya.
Suara keributan perlengkapan dapur yang digunakan untuk membangungkan santriwati solat tahajud.
Buar!!!
Air mebasahi tubuhku, terasa dengan jelas hingga menusuk ke dalm tulang. Terasa seikah alirn darah ku ikut membeku .
Dingin terasa , tubuhku menggigil sepagi ini sudah mandi. Bukan karena mandi di kamar mandi tapi seseorang menyiram tubuh ku disini
Ku coba menormalkan mataku. Ku lihat sosok yang kini sudah berada di depan ku ustadzah ainun. Tampak di wajhanya guratan kemarahan.
" Telat.." ustadzah ainun memarahiku sepagi ini.
Aku telat bangun solat tahajud. Tanpa berfikir panjang segera ku ganti pakaianku yang kini sudah basah kuyup.
Ku ambil air wudhu dan segera ku berlari menuju mushola.
" untung belum mulai" gumamku dalam hati.
Setelah semua kumpul mulailah ustadz farid menjadi Imam disini. Memimpin solat tahajud di pagi ini.
Selama soalt aku terus menguap rasa kantuk terus merasuki ku saat ini.
Latihan membuat ku kurang tidur dan ditambah dengan otak ku yang terus memikirkan tentang sosok ustadz muda yang membuat aku lama sekali untuk memejamkan mataku.
Rasa kantuk ku sudah tak tertahan. Tepat di sujud terakhir.
Mata ku pejamkan seolah aku kini sedang masuk di dunia mimpi.Semua telah selesai untuk menunaikan ibadah sholat tahajud , sedangkan aku masih tetap sujud.
Ku rasakan setuhan disini. Sentuhannya semakin keras.
Langsung saja aku bangun dari sujud ku dengan mengucapakan."Allahuakbar Allahuakbar " Dengan suara yang lantang.
Semua santriwati di sini melihat ke arahku.
Ada yang cengngesan ada pula yang hanya tersenyum ke arah ku.Seolah aku menjadi pusat perhatian di sini.
Tak ada yang berani mengeluarkan tawa disini. Walaupun begitu tetap saja malu ku rasakan saat ini.
Ingin ku teriak hari ini. Untuk membuang rasa malu ku
Assalamualaikum wr wb..
Tunggu cerita di part selanjutnya. Jangan lupa vote and komen. Butuh saran sama teman-teman ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Kecil Kisah Cintaku
SpiritualMengapa meributkan takdir Cinta. Kemana aku harus melangkah lagi.. Kemana semuanya pergi hingga tak ada yang tersisa disini.... kenapa semua pergi dari sini... Aku tak pernah tau kemana takdir akan membawaku menpaki Setiap jejak kehidupan yang kini...