Kepergian mu 3

649 31 0
                                    

"Satu minggu lagi del" kak Amel membuka suara.

Aku mengalihkan pandangan ke arah kak Amel.

" Satu minggu? " kataku seolah tak mengerti apa yang sedang kak Amel bahas.

" Ya satu minggu lagi Del..ustadz syam akan meninggalkan pondok pesantren ini" suara kak Amel mulai melemah.

Otak ku mencerna setiap kata yang dikatakan kak Amel.

Seolah terasa begitu cepat bagiku.

Sudah satu tahun aku berada disini.

Dengan semua duka yang tengah kurasa.

Aku seakan  melupakan seseorang . Seseorang yang selama ini bersarang di hatiku.

Seolah duka yang ku rasakan satu tahun ini telah menghapus berbagai ingatanku. Kini duka itu kembali hadir dalam diriku.

Seolah tak ada hentinya. Aku takut hatiku yang masih kacau ini,  semakin kacau.

Aku telah lama membatin.

" Ya kak.. " jawabku dengan senyuman ke arah kak Amel.

Seakan senyum yang ku berikan adalah sebuah senyuman palsu, untuk menutupi betapa rapuhnya aku saat ini.

Pergolakan tentang cinta, takdir kembali terbentur disini.

Hatiku terlalu hancur disini , untuk menerima sebuah kenyataan pahit.

" hmm...besok kita mau kasih kado apa ya buat ustadz syam.. biar jadi kenang-kenangan  , tapi kadonya harus yang tahan lama, selalu di ingat..kira- kira apa ya del??" kak Amel mengajukan sebuah pertanyaan kepadaku.

Aku tak mendengar apa yang sebenarnya dikatakan oleh kak Amel. Aku kini sedang berada di dunia imajinasi dan kengan masa laluku. Sehingga aku tak sengaja mengeluarkan satu kata.

" buku" kataku singkat.  Karna aku sedang berada dalam dunia khayalku sehingga aku tak tau apa yang sedang ku ucapkan.

" Kamu benar del..buku, ide mu sangat Bagus..hmm nanti saya akan mendiskusikan nya dengan ustadzah mutia selaku pengurus Bosnia 4." Kak amel berkata dengan gembira.

" oke del Anna mau pergi dulu.. Assalamualaikum wr wb.."

" wa'alaikumussalam wr wb.."

Kak amel sudah pergi jauh. Punggungnya sudah tak terlihat lagi disini.

Tapi aku masih duduk di bawah pohon yang begitu rindang dan sejuk.

Pikiran ku sedang bergejolak saat ini. Memikirkan tentang waktu yang begitu singkat, bagiku ini terlalu cepat.  Ustadz syam akan pergi.

Sangat sulit bagiku membayangkan hal tersebut.  Seolah tak ada lagi yang tersisa disini.

Suara adzan shalat magrib mulai berkumandang.  Semua santriwati sudah ramai berlalu - lalang menuju ke mushola.

Aku segera beranjak dari tempat duduk ku.

Aku segera berwudhu. Merasakan setiap tetes air yang membasahi wajahku. Menutup gerbangnya hati.

Catatan Kecil Kisah CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang