Gila karna Cinta
Buta karna Cinta
Tuli karna Cinta
Tapi tetaplah Cinta harus karena Allah SWT.------
Suara ayat suci hafalan dari santriwati menggema disini. Semua menyetorkan hapalan yang telah di perintahkan oleh para ustadz dan ustadzah.Mulut ku mengatup, pikiran ku melayang disini.
Kejadian tadi siang membuatku terpukul. Hatiku seolah ingin memberontak.
Jiwaku terusik oleh poto yang ku lihat di meja ustadz syam.
Ku tegarkan hatiku di sini. Allah telah menetukan takdir cintanya disini. Tak pantas bagiku jatuh Cinta kepadanya. Pikirku.
"Delia.. sekarang giliranmu" suara ustadzah Mutia memecah pikiran ku yang mulai melayang-layang disini.
"Mmm iya ustadzah " jawabku singkat.
Ku tarik napasku dalam-dalam agar . Hatiku tak goyah disini. Aku hanya ingin fokus di sini. Tidak ingin ada beban dalam hati.
Beberapa menit kemudian aku telah menyetorkan hapalan ku disini.
Ku mundurkan badanku untuk memberikan kesempatan pada santriwati lain.
Mataku mulai mencari sosok yang kini mukai bersarang di dalam benakku.
Tapi tak kutemukan. Syukurlah.
Suara dari pengeras suara mulai terdengar.
Semua santriwati menghentikan hapalannya disini. Semua menyimak apa yang akan di umumkan.
"Assalamualaikum wr wb...untuk santriwati yang bernama Delia Nurcahyani, untuk segera ke ruang piket segera".. suara ustadzah Ainun terdengar dari lospeker pengumuman.
Aku segera mengayunkan langkah kaki ku. Segera ku cari alas kaki yang ku gunakan tadi.
Ku percepat langkah ku. Otak ku mulai berputar dengan seribu pertanyaan yang menghantui ku disini.
5 menit sudah aku telah sampai disini. Ku ketuk pintu dengan ucapan salam yang ku ucapkan disini.
"Masuklah.. " suara ustadzah Ainun memerintahkan ku disini.
Ku langkan kaki ku.
Ku lihat sosok yang sudah lama tak ku lihat disini. Soaok yang sangat aku sayangi.
"Bunda.." kata ku dalam hati.
Ku sandarkan badanku di kursi dekat bunda.
Bunda membuka suara
"Bagaimana bu ustadzah bolehkah?" Tanya bunda kepada ustadzah ainun.
"Ya bu' boleh " jawab ustadzah Ainun dengan singkat.
Boleh apa ini. Semua pertanyaan masuk ke dalam pikiran ku. Tak ada yang bisa ku tanyakan kepada bunda . Dia tak menjelaskan apapun kepadaku.
Bunda mengalihkan pandangannya ke arahku.
"Cepatlah ambil beberapa pakaianmu.." kata bunda menginstruksikan ku untuk melangkah menuju ke bosnia 4.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Kecil Kisah Cintaku
SpirituellesMengapa meributkan takdir Cinta. Kemana aku harus melangkah lagi.. Kemana semuanya pergi hingga tak ada yang tersisa disini.... kenapa semua pergi dari sini... Aku tak pernah tau kemana takdir akan membawaku menpaki Setiap jejak kehidupan yang kini...