Pertemuan

617 27 7
                                    

"Delia..udah gede ya sekarang..makin cantik aja" puji mbak Aisyah disini.

"Hmm..gak kok mbak biasa aja" jawab ku dengan cengengesan.

" sekolah dimana sekarang?"

" di pondok pesantren mbak" jawab ku singkat.

" baguslah "

Mba Aisyah menghentikan pertanyaan disini.

Sedangkan aku masih saja memikirkan.  Dimana aku pernah bertemu dengan mbak Aisyah.

Wajahnya tak asing bagiku. Tapi entah kenapa tak ada satu pun memoriku yang ingin berputar di mana aku pernah melihat mbak Aisyah.

Mataku masih menatap mbak Aisyah. Wajahnya putih bersih., anggun pakaiannya layaknya seorang bidadari disini.

Bunda dan tante Nisa masih bercakap-cakap disini. 

Mereka menanyakan beberapa hal kepada mbak Aisyah.  Sedangkan aku hanya duduk dengan lamunan yang masuk ke dalam pikiranku.

" sudah sampai" bunda membuyarkan lamunanku.

Ku langkahkan kaki untuk menuju ke dalam kamar tidurku.

Seseorang tiba-tiba menghentikan langkahku disini.

" Delia.. anterin mbak Aisyah ke kamar kamu... mbak Aisyah akan tinggal di kamar kamu untuk sementara" perintah bunda disini.

Aku membalikkan badan ku.

Dan mengangguk tanda setuju.

Mbak Aisyah kini sudah berada di dekatku.

"Mbak...  Delia bantuin ya.." pintaku kepada mbak Aisyah.

"Ehh.. gak usah berat del..kamu kan capek, naik dulan aja" jawab mbak Aisyah dengan senyuman.

" Ndak apa-apa mbak.. delia mau bantuin mbak aja.." pintaku kembali.

" hmm ya sudah " jawab mbak Aisyah pasrah.

Tas jinjing yang tengah di bawak mbak Aisyah sudah berada di tanganku.

Ku langhkahkan kaki ku untuk menaikki setiap anak tangga menuju ke dalam kamar tidurku.

Suara decitan pintu mulai terdengar disini.

Ku letakkan tas mbak Aisyah di samping. Meja rias yang ada di kamarku.

Aku pun mulai bersandar di kepala ranjang ku. Ku selonjorkan kaki ku.

Kini aku tengah terfokus pada apa yang berada di tangan ku. Benda persegi panjang yaitu handhphone ku.

Mbak Aisyah juga sudah sampai di kamarku.

Beberapa barang-barang nya di rapikan disini.

Aku tak mperhatikannya. Aku masih saja terfokus pada apa yang ku pegang.

"Hmmm... del pasti seru kan masuk pondok pesantren" mbak Aisyah membuka  suara disini.

Catatan Kecil Kisah CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang