Promise?

3.2K 363 4
                                    

"apakah janji dibawa mati?"

12:00 KST~

***

jungkook telah keluar dari apartement taehyung. sekarang hanya tinggal taehyung di apartement nya.

Taehyung POV

aku masih setia duduk di sofaku sambil menyeruput kopi susu ku. aku melihat ke arah kanan ku, ada satu map tebal. ku raih map itu. "Jung Joon Ji" . tertera nama nya di depan map tersebut. ku buka map tersebut. hmm, ternyata jungkook pandai juga dalam menyelinap dalam kantor nya. mungkin dia berbakat menjadi maling. ku raih selembar kertas berisikan identitas statusnya. "beristri?" aku agak terkejut membaca nya. ternyata dia sudah mempunyai istri. "anak perempuan" oke, ini bukan pertama kalinya aku membunuh direktur beristri tapi memiliki anak? well, new experience for me.

kucari lagi tentang identitas anaknya. ketemu.

"jung yerin" ku baca namanya. fotonya juga tak begitu buruk. sepertinya dia anak yang cerdas. dan periang. cih, sebentar lagi kata ini akan diganti menjadi 'pemurung'.

"19 Agustus 1996" hanya beda satu tahun denganku. bukan masalah, dia sudah dewasa.

"lulusan Universitas of Tokyo" oke, dia memang terlewat pintar.

Drrrtt drrrtt..

handphone ku berdering. ku baca nama itu dilayar. appa. si pengecut itu mau apalagi sih? dengan berat hati ku angkat telepon itu.

"mau apalagi?" tanya ku dengan nada malas.

"sudah berapa kali ku bilang padamu? hentikan ulah mu yang tak masuk akal ini" omelnya di seberang sana. aku tau itu sebuah perintah tapi aku tak peduli.

"kalau aku tak mau memangnya kenapa?"

"siapa yang mengajarkan mu seperti itu Kim Taehyung?" tanya na dengan nada penuh emosi.

"kamu lah yang membuat ku seperti ini!!!" kata ku dengan sangat tegas padanya. dasar tak tau diri.

"bisakah kau pulang? kita bicarakan ini baik-baik" katanya dengan lembut.

"maaf aku sibuk" ucapku hampir mau menutup teleponnya.

"ingat! aku akan selalu memantaumu" katanya memperingatiku.

"terserah" langsung ku tutup teleponnya.

hyuhhh~~~ ku buang nafas ku untuk mentralisikan emosiku. lalu kupandang foto ibuku yang kugantung di tembok apartemenku.

"ibu, jangan khawatir. aku akan membalas semua penderitaan mu" ucapku.

"memangnya dia pikir bicara baik-baik akan membuat semua selesai? setelah kejadian itu?" tanya ku pada diriku sendiri. pengecut. yang dia pikirkan hanya baik-baik saja, tapi tak berani berbuat.

ku bangkit dari sofaku lalu aku berjalan ke arah kamar mandi. aku ingin membersihkan diri.

***

Author POV

yerin dan eunha berjalan jalan di sungai Han sambil memakan ice cream. Yerin dan eunha sudah bersahabat sejak lama.

"yuk, duduk disitu" kata eunha menunjuk salah satu bangku taman yang kosong.

"yuk" kutarik tangannya berlari ke arah bangku itu.

"hah, sudah lama rasanya kita tidak duduk dibangku ini" kata yerin sambil memandangi sungai Han.

"iyalah, kamu nya aja dimana dan aku dimana" ucap eunha sambil memakan ice creamnya.

"banyak sekali yang berubah di Korea ya" ucap yerin . hanya disaut anggukan dari eunha.

"yak, kamu tau tidak?" ucap eunha

"gak"

"ihh, aku belum selesai" yerin terkekeh melihat wajah kesal eunha.

"sudah pernah mendengar tentang pembunuh marak di Korea?" tanya eunha

"hah? pembunuh?"

------------------------------------------------------------------------------------------------

thank you for reading our third chapter. could you give us some of your heart?

Rookie [KTH - JYR]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang